Siapa sangka, Bitcoin Cash (BCH) tiba-tiba jadi bintang utama di antara aset Layer-1! Performanya benar-benar ngebut, melesat hampir 40% sepanjang tahun ini. Hebatnya, BCH berhasil menyalip aset-aset besar kripto lainnya seperti BNB, TRX, dan XRP yang kenaikannya cuma tipis-tipis.
Bahkan, sebagian besar rival Layer-1 lain kayak Ethereum (ETH), Solana (SOL), Avalanche (AVAX), Cardano (ADA), dan Polkadot (DOT) malah masih nyungsep (bahkan ada yang anjlok lebih dari 50%!). 📉
Kenapa BCH Bisa Terbang?
Menurut analis Kripto Koryo, performa gila BCH ini didorong oleh dua hal keren:
- Stok yang Sehat (Pasokan):
- Semua koin sudah beredar! (Tidak ada yang terkunci dan akan dilepas ke pasar).
- Tidak ada tekanan jual dari VC atau treasury yayasan.
- Intinya: Potensi tekanan jualnya minimal banget!
- Permintaan Baru yang Menyegarkan.
Koryo bilang, “Seluruh suplai sudah beredar. Tidak ada unlock, tidak ada foundation, dan tidak ada VC yang menjual.” Ini lho yang bikin harganya stabil dan mudah naik!
Baca Juga Pendanaan Meme? AlphaTON Targetkan US$420.69M untuk Dominasi AI Ekosistem TON
Prediksi Bitcoin: Koreksi Dulu ke $87.000, Lalu Gas ke $100.000?
Gak afdol kalau gak bahas Bitcoin (BTC)! Analis pasar Michaël van de Poppe punya prediksi menarik:
- Jangka Pendek: BTC kemungkinan akan turun sedikit ke sekitar $87.000 menjelang pertemuan Federal Reserve. Ini dianggap sebagai gerakan “menyapu” support sebelum melompat tinggi.
- Jalan Menuju $100.000: Kalau BTC berhasil mantul setelah menyentuh support dan menembus level kunci $92.000, jalannya ke $100.000 bisa terbuka lebar dalam 1-2 minggu! 🥳
- Faktor Pendukung: Kondisi makro ekonomi dianggap mendukung, seperti rencana pemangkasan suku bunga dan pertumbuhan suplai uang.
Level yang Harus Diperhatikan:
- Sinyal Bahaya 1: Kalau sampai kehilangan level $86.000, siap-siap bisa anjlok ke $80.000.
- Sinyal Bahaya 2: Kalau gagal bertahan di atas $92.000.
Siklus Bull Bitcoin Masih Aman Terkendali?
Analisis on-chain menunjukkan kabar baik. Analis teknikal TXMC menyoroti indikator “Liveliness” yang mengukur seberapa sering koin lama bergerak vs. disimpan jangka panjang dalam wallet.
- Apa yang Terjadi? Indikator Liveliness ini kembali naik! Pola ini secara historis selalu muncul saat Bitcoin masuk fase bull market.
- Artinya: Meskipun harga BTC saat ini terlihat mendatar (flat), ternyata ada permintaan yang kuat untuk Bitcoin spot (yang dibeli untuk disimpan) yang belum sepenuhnya tercermin di harga pasar.
- Kapan Liveliness Naik? Saat koin-koin lama (punya holder jangka panjang) mulai dipindahkan dari wallet mereka.
Kesimpulan: Para whale (pemegang besar) sepertinya masih kuat menahan koin mereka, dan minat belinya tetap tinggi. Jadi, tren bullish ini kelihatannya masih kokoh! đź’Ş
