CryptoQuant: Indeks penyerahan penambang BTC mendekati level terendah setelah keruntuhan FTX, yang mungkin menunjukkan bahwa pasar telah mencapai titik terendah

Laporan dari CryptoQuant menunjukkan bahwa indeks kapitulasi penambang BTC mendekati level dasar pasar setelah keruntuhan FTX pada tahun 2022, yang mungkin mengindikasikan bahwa pasar BTC sedang mencapai titik terendah. Kapitulasi penambang mengacu pada beberapa penambang yang mengurangi operasi atau menjual BTC yang mereka tambang untuk mempertahankan kehidupan atau melindungi risiko. Selama sebulan terakhir, harga BTC telah turun dari $68,791 menjadi $59,603 dengan beberapa tanda kapitulasi muncul. Salah satu tanda tersebut adalah penurunan signifikan dalam daya komputasi BTC sebesar 7,7% ke level terendah dalam empat bulan sebesar 576 EH/s.

Analis CryptoQuant menunjukkan bahwa situasi ini mirip dengan ketika harga BTC mencapai titik terendah di $15,500 pada akhir tahun 2022 dan kemudian naik lebih dari 300% selama 15 bulan berikutnya. Selain itu, sejak terjadinya halving, pendapatan penambang telah menurun secara signifikan dengan pendapatan harian turun sebesar 63%, dari $79 juta pada 6 Maret menjadi saat ini $29 juta; rasio pendapatan biaya transaksi turun ke level terendah sejak 8 April hanya sebesar 3,2%. Penambang terpaksa menggunakan cadangan untuk mendapatkan keuntungan karena rata-rata aliran keluar harian penambang telah mencapai titik tertinggi sejak 21 Mei yang menunjukkan bahwa mereka mungkin menjual BTC yang mereka simpan.

Penjualan oleh penambang, paus, dan beberapa pemerintah nasional secara kolektif menyebabkan penurunan harga Bitcoin yang turun pada 5 Juli mencapai level terendah dalam empat bulan di $53,499 per bitcoin. Tingkat hash saat ini (profitabilitas penambang per unit kapasitas komputasi) berada di $.049 per EH/s mendekati titik terendah historisnya pada 1 Mei ketika berada di $.045.

Firma layanan keuangan Cantor Fitzgerald sebelumnya melaporkan bahwa jika harga pasar Bitcoin jatuh di bawah $40k beberapa perusahaan penambangan terbesar di dunia akan dipaksa untuk menyerah, menyoroti kesulitan dalam industri penambangan.