Telegram akan membuka kantor di Kazakhstan untuk meningkatkan kepatuhan regulasi
Telegram meningkatkan kepatuhan dan berkomunikasi dengan otoritas regulasi Kazakhstan dengan mendirikan kantor lokal. Kementerian Pengembangan Digital, Inovasi, dan Industri Dirgantara Kazakhstan mengumumkan pada 14 Oktober bahwa Telegram telah setuju untuk menunjuk perwakilan lokal dan membuka kantor di Republik Kazakhstan. Menteri Zhaslan Madiev menyatakan bahwa kehadiran fisik Telegram di negara tersebut akan menjadi "langkah penting menuju penguatan kontrol atas konten platform pesan." Mengingat pengaruh besar Telegram di negara ini, langkah ini sangat signifikan. Menurut Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, setiap bulan 12,5 juta orang Kazakh (lebih dari setengah populasi negara yang berjumlah 20 juta) menggunakan Telegram, dengan tingkat pertumbuhan 25% dibandingkan tahun 2023.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Bostic dari The Fed: Tingkat Inflasi Masih Jauh di Atas Target 2 Persen
Pejabat The Fed Fokus pada Data Inflasi Agustus dan September, Kebijakan Tetap Moderat Restriktif
Schmid dari The Fed Katakan Kondisi Pasar dan Spread Sehat
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








