Trump mengisyaratkan penunjukan ketua SEC melalui "recess appointment" untuk melewati proses konfirmasi.

Pada 13 November, Trump mengisyaratkan bahwa dia akan melewati proses konfirmasi nominasi Senat untuk menunjuk anggota pemerintahannya, yang tampaknya juga termasuk menggantikan Ketua SEC Gary Gensler. Baru-baru ini, Trump menyatakan bahwa hanya dia yang memiliki hak untuk memilih Senator AS mana yang akan menjabat sebagai Pemimpin Mayoritas Senat mulai dari saat Kongres baru dilantik pada Januari 2025. Dia berharap bahwa calon pemimpin mayoritas setuju untuk menangguhkan nominasi agar dapat melewati prosedur konfirmasi dan memungkinkan pejabat untuk "segera" menduduki posisi otoritatif daripada menerima sesuai dengan Konstitusi AS, di mana seorang presiden "memiliki kekuasaan dengan memberikan komisi selama reses Senat, mengisi semua kekosongan yang mungkin terjadi selama reses mereka; komisi ini akan berakhir pada akhir sesi berikutnya." Selama masa jabatan pertamanya, kekuasaan ini memungkinkan Trump untuk menunjuk individu yang mungkin tidak disetujui oleh Senat. Penunjukan reses dimaksudkan untuk penggunaan sementara dan tidak menggantikan persetujuan dari Senat. Presiden Biden menominasikan Gensler sebagai komisaris SEC pada tahun 2021 dan disetujui dengan suara 54-45 dengan masa jabatan hingga Juni 2026. Pada masa jabatan pertama Trump, dia mengikuti prosedur konstitusional untuk menominasikan komisaris SEC tetapi juga mencoba melewati Senat yang dikuasai Republik selama reses untuk penunjukan Jaksa Agung. Masih belum jelas apakah ada calon yang diusulkan oleh Trump untuk ketua SEC dapat mengumpulkan cukup suara melalui konfirmasi senat atau jika dia berniat untuk secara resmi menominasikan siapa pun hanya mengandalkan penunjukan reses. Pada saat penulisan artikel ini, belum ada penerus potensial untuk Gensler yang secara publik dinominasikan oleh Trump (Cointelegraph).