Ekonom: Federal Reserve Harus Mempertimbangkan Pemotongan Suku Bunga untuk Menangkal Dampak Negatif Tarif Baru
ChainCatcher melaporkan bahwa profesor ekonomi Boston College, Brian Bethune, menyatakan bahwa kebijakan tarif Trump adalah kejutan terbesar bagi ekonomi AS sejak Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley tahun 1930. Para ekonom umumnya percaya bahwa undang-undang tersebut memperburuk Depresi Besar dengan mendorong negara-negara untuk mendirikan hambatan perdagangan, yang mengakibatkan penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi global. Menanggapi tindakan pemerintahan Trump, Kanada telah mengumumkan tarif balasan, dan Meksiko menyatakan akan mengumumkan tindakan balasan pada hari Minggu. Bethune memperingatkan bahwa tarif baru ini akan mengganggu rantai pasokan, menempatkan produsen Amerika yang beroperasi secara internasional dalam posisi sulit.
Dampak langsung dari tarif baru ini adalah menekan pertumbuhan dan meningkatkan inflasi, menciptakan "efek stagflasi." AS mengalami dilema stagflasi pada tahun 1970-an dan 1980-an, ketika stagnasi ekonomi berdampingan dengan inflasi tinggi. Bethune menyarankan bahwa Federal Reserve harus mempertimbangkan untuk memotong suku bunga guna mengatasi situasi saat ini.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Penasihat Ekosistem Solana Nikita Bier Bergabung dengan X sebagai Kepala Produk
Militer Qatar: Iran Menembakkan 19 Rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid Milik AS
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








