Para legislator dari Partai Demokrat di Amerika Serikat meluncurkan serangan dari berbagai arah terhadap proyek kripto yang dikaitkan dengan mantan Presiden Donald Trump.
Serangan ini diwujudkan dalam bentuk dua rancangan undang-undang (RUU) serta penyelidikan dari subkomite yang bertujuan untuk membatasi kemampuan Trump meraih keuntungan dari inisiatif tersebut.
Salah satu RUU tersebut adalah Modern Emoluments and Malfeasance Enforcement Act atau disingkat MEME Act. Menurut pernyataan Senator Demokrat Chris Murphy pada 6 Mei, RUU ini bertujuan untuk mencegah pejabat federal menggunakan jabatannya demi meraup keuntungan dari aset digital seperti memecoin.
Jika disahkan, MEME Act akan melarang Presiden, Wakil Presiden, anggota Kongres, pejabat senior cabang eksekutif, serta pasangan dan anak-anak mereka untuk menerbitkan, mensponsori, atau mempromosikan sekuritas, kontrak berjangka, komoditas, maupun aset digital.
Pelanggar dapat dikenakan sanksi perdata hingga sebesar $250.000 (sekitar Rp4 miliar) dan wajib menyerahkan seluruh keuntungan yang diperoleh kepada Departemen Keuangan AS. Hukuman pidana juga bisa diterapkan, termasuk denda dan kurungan penjara hingga lima tahun.
Di waktu yang sama, Anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Sam Liccardo, juga memperkenalkan rancangan undang-undang pendamping di DPR. Namun, dengan Partai Republik saat ini menguasai kedua kamar legislatif, RUU tersebut membutuhkan dukungan dari partai lawan agar bisa disahkan.
Sementara itu, Senator Demokrat Richard Blumenthal, yang menjabat sebagai anggota senior di Permanent Subcommittee on Investigations (PSI), mengumumkan pada 6 Mei bahwa subkomitenya membuka penyelidikan awal terhadap token Official Trump (TRUMP), platform World Liberty Financial (WLFI) yang didukung Trump, serta usaha bisnis lain yang terkait.
Baca Juga Ayah Pengusaha Kripto Diculik, Perampok Meminta Tebusan dalam Kripto
Sebagai bagian dari penyelidikan, PSI telah mengirimkan surat kepada perusahaan di balik token Trump, Fight Fight Fight, serta WLFI, untuk meminta dokumen dan komunikasi antara perusahaan-perusahaan tersebut dengan organisasi Trump.
Subkomite juga meminta penjelasan mengenai langkah-langkah apa yang telah diambil perusahaan untuk menghindari potensi konflik kepentingan.
Salah satu fokus utama PSI adalah keuntungan yang didapat Trump dari token TRUMP, serta lonjakan nilai hampir 50% dari $9,40 menjadi $13,65 setelah situs web TRUMP mengumumkan pada 23 April bahwa 220 pemegang token teratas akan diundang ke jamuan makan malam gala di Gedung Putih.
Token Trump sempat mencapai harga tertingginya di angka $73,43 tidak lama setelah peluncuran pada 18 Januari, menurut data dari CoinGecko. Namun, sejak saat itu nilainya anjlok hingga 85% dan kini diperdagangkan di kisaran $11,13.
Lebih dari Setengah Pemegang Token TRUMP Mendapat Keuntungan
Sekitar dua juta wallet kripto telah membeli token TRUMP, dengan tambahan 54.000 Wallet baru setelah pengumuman makan malam tersebut, menurut data dari perusahaan analisis blockchain Chainalysis yang dibagikan kepada Cointelegraph.
Dari jumlah tersebut, sekitar 764.000 wallet– kebanyakan dengan kepemilikan kecil – mengalami kerugian. Namun, ada 58 investor yang meraup keuntungan lebih dari $10 juta masing-masing, dengan total keuntungan diperkirakan mencapai $1,1 miliar.
Chainalysis juga mencatat bahwa pencipta memecoin tersebut telah menghasilkan $320 juta sejauh ini, dengan tambahan $1,3 juta masuk setelah pengumuman makan malam di Gedung Putih.
Sementara itu, sebuah perusahaan logistik truk mengumumkan pada 30 April bahwa mereka akan membangun kas TRUMP coin melalui penerbitan obligasi konversi senilai $20 juta.
CEO Freight Technologies, Javier Selgas, mengatakan bahwa token TRUMP adalah “cara yang sangat baik untuk mendiversifikasi kas kripto kami dan juga cara efektif untuk mendukung perdagangan yang adil, seimbang, dan bebas antara Meksiko dan AS.”
Perusahaan tersebut sebelumnya juga membeli token utilitas jaringan Fetch.ai (FET) senilai $5,2 juta pada 1 April lalu.
