Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, tanpa on-chain
Konversi
Tanpa biaya, tanpa slippage
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan fitur
Dari pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
JPMorgan memprediksi ekonomi AS akan mengalami perlambatan stagflasi akibat tarif, dengan kemungkinan resesi sebesar 40%

JPMorgan memprediksi ekonomi AS akan mengalami perlambatan stagflasi akibat tarif, dengan kemungkinan resesi sebesar 40%

Lihat versi asli
2025/06/26 00:10

Menurut ChainCatcher yang mengutip Jinshi Data, para analis JPMorgan menyatakan dalam laporan riset prospek pertengahan tahun pada hari Rabu bahwa kebijakan tarif AS dapat membebani pertumbuhan ekonomi global dan memicu kembali inflasi di Amerika Serikat. Bank tersebut memperkirakan ada kemungkinan 40% AS akan mengalami resesi pada paruh kedua tahun ini. Pertumbuhan ekonomi AS pada 2025 diproyeksikan sebesar 1,3%, turun dari perkiraan 2% di awal tahun. “Efek stagflasi dari kenaikan tarif menjadi alasan kami menurunkan ekspektasi pertumbuhan PDB untuk tahun ini,” demikian isi laporan tersebut.

JPMorgan bersikap bearish terhadap dolar AS, dengan alasan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS, sementara kebijakan yang mendukung pertumbuhan di luar AS diperkirakan akan mendorong mata uang lain, termasuk mata uang negara berkembang. Bank tersebut memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin antara Desember hingga musim semi 2026. Para analis mencatat bahwa jika terjadi resesi atau perlambatan ekonomi lebih parah dari perkiraan, hal ini dapat memicu siklus pemangkasan suku bunga yang lebih agresif. Namun, bank tetap optimis terhadap pasar saham AS, dengan alasan bahwa meskipun ada ketidakpastian kebijakan, baik konsumen maupun perekonomian masih menunjukkan ketahanan.

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!