- Prediksi jangka panjang didasarkan pada kombinasi pasokan deflasi dan adopsi institusional yang terus meningkat.
- ETF Ethereum berbasis staking dinilai berpotensi besar menarik investor kelas institusi.
Eric Jackson, salah satu pendiri EMJ Capital, baru-baru ini bikin heboh komunitas kripto. Di tengah riuhnya pembicaraan soal ETF dan tekanan regulasi, dia justru melempar prediksi yang cukup bikin dahi berkerut— Ethereum bisa naik hingga US$1,5 juta per koin .
Bukan sekadar optimisme biasa, tapi ia menyebut ini sebagai potensi “100-bagger,” alias lonjakan 100 kali dari harga ETH saat ini. Kedengarannya memang luar biasa, tapi ia punya beberapa alasan yang membuatnya cukup yakin.
Menurut Jackson, Ethereum saat ini berada dalam jalur yang sangat berbeda dibandingkan kripto lain. Bukan cuma karena proyeknya besar, tapi karena strukturnya makin ramping dan efisien. Sejak beralih ke sistem Proof-of-Stake dan menerapkan pembaruan EIP-1559, suplai ETH perlahan menyusut.
Bahkan, berdasarkan data yang ia pegang, pasokan ETH berkurang lebih dari 99% jika dibandingkan sebelum pembaruan dilakukan. Jadi, bayangkan saja, barang yang makin langka sementara permintaannya tetap atau malah naik—harganya bisa meledak. Ini mirip seperti lahan strategis di kota besar yang nggak bisa ditambah lagi, tapi terus diburu.
ETF Staking dan Adopsi Institusi Bisa Jadi Kunci Lonjakan ETH
Yang bikin prediksi Jackson makin menarik adalah asumsi soal ETF ETH yang memungkinkan staking. Ia yakin bahwa ETF Ethereum yang memberikan imbal hasil bisa disetujui Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) sebelum Oktober 2025.
Kalau itu benar-benar terjadi, Ethereum bakal jadi aset kripto besar pertama yang tak cuma bisa diperdagangkan lewat ETF, tapi juga memberikan imbal hasil seperti obligasi. Dalam dunia investasi institusional, itu kabar besar—karena aset dengan yield selalu lebih menggoda daripada yang hanya “diam saja.”
Jackson juga menyoroti bagaimana perusahaan-perusahaan besar mulai mengadopsi ETH ke dalam sistem mereka. Dari Coinbase, Circle, hingga Robinhood dan Shopify, semuanya kini membuka ruang untuk Ethereum.
Dia percaya, kalau gelombang adopsi ini terus berlanjut dan dukungan regulasi mengalir, lonjakan harga ke kisaran jutaan dolar bukan hal mustahil. Mungkin nggak terjadi dalam 1–2 tahun, tapi siapa tahu dalam dekade ini?
Namun demikian, dia juga mengakui bahwa angka US$1,5 juta itu lebih cocok disebut proyeksi jangka panjang. Untuk saat ini, target realistisnya di kisaran US$10.000 hingga US$15.000—mungkin tercapai sebelum 2026, jika semua katalis berjalan sesuai harapan. Tapi tetap saja, kenaikan seperti itu tetap luar biasa kalau kita lihat dari titik ETH sekarang.
Dari Kapsul Waktu hingga 1TS, Ethereum Terus Melangkah
Di sisi lain, CNF melaporkan bahwa dua minggu lalu Ethereum baru saja merayakan ulang tahun ke-10. Tapi jangan bayangkan pesta atau kue ulang tahun. Mereka merayakannya dengan cara yang cukup khas: sebuah kapsul waktu digital di blockchain, berisi pesan, meme, dan karya seni dari komunitas global.
Yang menarik, semua entri ini dikunci dan baru bisa dibuka pada 2026. Dan hasil kontribusinya? Disalurkan untuk pengembangan proyek Ethereum lewat Protocol Guild.
Lebih lanjut lagi, Ethereum Foundation juga tidak tinggal diam. Mereka meluncurkan inisiatif bernama 1TS —sebuah proyek besar yang bertujuan membangun infrastruktur digital yang bisa menjaga aset hingga skala triliunan dolar.
Di dalamnya termasuk audit sistem, verifikasi zkEVM, serta peningkatan sistem staking agar makin aman. Tujuannya jelas: membuat Ethereum tahan banting, terutama saat makin banyak pengguna global bergantung padanya untuk aplikasi keuangan, kontrak pintar, dan berbagai hal lain.