Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, tanpa on-chain
Konversi
Tanpa biaya, tanpa slippage
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan fitur
Dari pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
Analis Nilai Risiko Koreksi Panjang Bitcoin Kian Kecil, Ini Alasannya

Analis Nilai Risiko Koreksi Panjang Bitcoin Kian Kecil, Ini Alasannya

CoinvestasiCoinvestasi2025/07/16 10:20
Oleh:Coinvestasi

Analisis terbaru dari 21Shares menyebut bahwa Bitcoin belum akan memasuki tren penurunan dalam waktu dekat, didorong oleh fundamental kuat yang menjadi penopang utama laju harga Bitcoin saat ini.

“Ketidakseimbangan struktural antara permintaan yang terus melonjak dan pasokan yang semakin menyusut membuat skenario koreksi harga jangka panjang makin sulit terjadi,” ujar Matt Mena, Crypto Research Strategist di 21Shares, dikutip dari Cointelegraph , Rabu (16/7/2025).

Menurutnya, saat ini lebih banyak faktor positif yang mendorong harga Bitcoin ketimbang sentimen negatif.

Baca juga: Bitcoin Berpeluang Cetak Rekor US$135.000 di Paruh Kedua 2025, Ini Alasannya

Pasokan Bitcoin Semakin Langka hingga Lonjakan Adopsi Institusional

Mena menyoroti bahwa jumlah Bitcoin yang tersimpan di exchange kripto maupun platform over-the-counter (OTC) telah menyentuh titik terendah sepanjang sejarah. Sementara itu, permintaan terhadap aset kripto terus menunjukkan tren naik.

Data dari CryptoQuant per 16 Juli 2025 menunjukkan bahwa total cadangan Bitcoin di exchange hanya tersisa sekitar 2,41 juta BTC, turun signifikan dari puncak 3,4 juta BTC pada November 2022.

Analis Nilai Risiko Koreksi Panjang Bitcoin Kian Kecil, Ini Alasannya image 0 Grafik cadangan Bitcoin di exchange. Sumber: CryptoQuant

Di sisi lain, ETF Bitcoin yang terdaftar di Amerika Serikat disebut telah menyerap jumlah Bitcoin dalam skala besar sepanjang paruh pertama 2025. Bahkan, nilai totalnya melebihi jumlah Bitcoin yang bisa ditambang dalam satu tahun.

“Dan itu belum termasuk pembelian diam-diam dari perusahaan besar yang terus menambah Bitcoin ke neraca keuangan mereka,” tambah Mena.

Bitcoin berhasil mencetak rekor tertinggi baru di angka US$123.000 pada 14 Juli 2025, naik dari puncak beberapa hari sebelumnya di US$112.000 pada 10 Juli. Menurut Mena, pencapaian ini terutama di dorong oleh banyaknya pembeli baru yang masuk pasar bersikap tak peduli dengan harga, mereka membeli dengan cepat, bahkan lebih cepat dari laju pasokan baru dari miner.

Baca juga: 7 Prediksi Harga Bitcoin 2025 dari Para Analis dan Tokoh Industri Kripto Dunia

Risiko Makro Masih Bisa Hambat Laju Bitcoin

Meski indikator fundamental menguat, Mena tetap mewaspadai potensi koreksi jangka pendek. Dua faktor makro yang dinilai berpotensi membebani pasar adalah rencana tarif ekspor-impor Presiden AS Donald Trump yang bisa jadi lebih ketat dari perkiraan, serta kemungkinan sinyal dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa penurunan suku bunga akan tertunda lebih lama.

Namun secara keseluruhan, Mena menyebut bahwa risiko koreksi dalam enam bulan ke depan tergolong rendah. Yang menarik, kenaikan harga Bitcoin kali ini terjadi di tengah musim panas atau kuartal ketiga tahunan, periode yang secara historis dikenal sebagai fase stagnan untuk pasar.

“Setelah musim panas berakhir dan likuiditas pasar kembali pulih, kami memperkirakan momentum kenaikan harga akan berlanjut,” kata Mena.

Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa kuartal ketiga secara historis adalah periode dengan performa terburuk bagi Bitcoin, dengan rata-rata return hanya sekitar 6,32% sejak 2013. Di sisi lain, kuartal ketiga menjadi periode paling bullish dengan rata-rata return mencapai lebih dari 85%.

Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin stagnan diperdagangkan di kisaran US$118.300 dengan kenaikan moderat 1% dalam 24 jam terakhir, menurut data CoinMarketCap .

Baca juga: 3 Faktor Pemicu Turunnya Bitcoin ke US$116.000




0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Kamu mungkin juga menyukai