Strategy Borong 6.220 Bitcoin Senilai Rp12 Triliun
Strategy, perusahaan publik pemegang Bitcoin terbesar di dunia, kembali menambah kepemilikan Bitcoin mereka pekan lalu saat harga aset kripto tersebut menembus rekor baru di atas US$123.000 pada 14 Juli 2025.
Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Senin (21/7/2025), Strategy mengumumkan telah membeli 6.220 BTC senilai US$739,8 juta atau sekitar Rp12 triliun selama sepekan yang berakhir pada Minggu lalu. Rata-rata harga pembelian berada di level US$118.940 per koin.
Sepanjang periode tersebut, harga Bitcoin sempat menyentuh puncak di atas US$123.000 sebelum terkoreksi ke level terendah mingguan di sekitar US$116.000, dan akhirnya stabil di kisaran US$118.000, menurut data CoinMarketCap .
Baca juga: Bitcoin Pecah Rekor Baru, Lampaui Level US$121.000
Perkuat Posisi sebagai Raja Bitcoin Dunia
Dengan pembelian terbaru ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy melonjak menjadi 607.770 BTC, senilai sekitar US$43,6 miliar jika dihitung berdasarkan harga akuisisi. Rata-rata harga pembelian per koin berada di angka US$71.756.
Terlepas dari volatilitas pasar yang tinggi, Chairman Strategy Michael Saylor tetap teguh pada strategi jangka panjang perusahaan, menjadikan Bitcoin sebagai cadangan utama neraca keuangan mereka. Konsistensi ini menegaskan posisi Strategy sebagai institusi yang paling vokal dan aktif dalam mengakumulasi BTC secara publik.
Dalam pernyataannya, Saylor mengungkapkan bahwa Bitcoin Yield perusahaan, metrik internal yang mengukur persentase perubahan antara total kepemilikan BTC dengan jumlah saham terdilusi, telah naik dari 20,2% menjadi 20,8% sejak awal tahun (YTD). Target awalnya hanya 15%, namun kini Strategy tinggal 4,2% lagi dari target baru sebesar 25%.
Sebagai catatan, metrik ini pertama kali diperkenalkan pada Agustus 2024 dan sempat menyentuh puncak 74,3% di tahun yang sama, menjadi indikator unik dari strategi ekspansi agresif perusahaan terhadap aset digital.
Tak berhenti di akumulasi, Strategy juga mengumumkan peluncuran produk saham baru bernama Stretch (kode: STRC) untuk mendukung ambisi penambahan Bitcoin lebih lanjut. Lewat penawaran umum perdana (IPO) ini, perusahaan akan menjual 5 juta saham dengan harga US$100 per saham, menargetkan dana sebesar US$500 juta.
Yang membedakan STRC dari produk saham Strategy lainnya adalah sistem dividen bulanan variabel. Investor akan mulai menerima dividen sejak akhir Agustus, dengan estimasi awal di tingkat 9%.
“Strategy akan menggunakan hasil bersih dari penawaran ini untuk kebutuhan operasional umum, termasuk pembelian Bitcoin dan modal kerja,” tulis perusahaan dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Strategy Borong 4.980 Bitcoin Tambahan Bernilai Rp8,6 Triliun
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Bitget Akan Listing EGL1 (EGL1) di Zona Inovasi dan Zona Meme
TAUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Coresky (CSKY): Memudahkan Pembuatan Token Meme dengan Alat Tanpa Kode

Bitget memisahkan suku bunga pinjaman dari tingkat pendanaan futures untuk koin tertentu dalam perdagangan margin spot
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








