Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, tanpa on-chain
Konversi
Tanpa biaya, tanpa slippage
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan fitur
Dari pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
Tiga Tahun Tak Aktif, SpaceX Elon Musk Pindahkan Bitcoin Rp2,5 Triliun

Tiga Tahun Tak Aktif, SpaceX Elon Musk Pindahkan Bitcoin Rp2,5 Triliun

CoinvestasiCoinvestasi2025/07/23 10:50
Oleh:Coinvestasi

SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, akhirnya kembali menunjukkan pergerakan signifikan dalam portofolio aset kriptonya, setelah tiga tahun tanpa aktivitas on-chain.

Menurut data dari Arkham Intelligence pada Selasa (22/7/2025), SpaceX diketahui memindahkan sebanyak 1.308 Bitcoin, senilai sekitar US$153 juta atau setara Rp2,5 triliun, ke satu alamat baru yang kompatibel dengan teknologi Segregated Witness atau SegWit.

Tiga Tahun Tak Aktif, SpaceX Elon Musk Pindahkan Bitcoin Rp2,5 Triliun image 0 Aktivitas wallet SpaceX. Sumber: Arkham/X

Sebelumnya, seluruh aset Bitcoin tersebut tersebar di 16 alamat bertipe Pay-to-Public-Key-Hash (P2PKH). Kini, seluruh BTC tersebut telah dikonsolidasikan ke satu alamat bertipe Pay-to-Witness-Public-Key-Hash (P2WPKH). Langkah ini diduga sebagai strategi untuk menyederhanakan pengelolaan aset, sekaligus menekan biaya transaksi di masa depan.

Hingga saat ini, baik SpaceX maupun Elon Musk belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan transfer tersebut. Namun, para analis menilai langkah ini lebih mengarah pada penyesuaian strategis ketimbang reaksi terhadap situasi pasar jangka pendek.

Baca juga: Bitcoin Diprediksi Masih Sulit Tembus US$200.000 Tahun Ini

Strategi Lama, Gerakan Baru

SpaceX pertama kali mengungkap kepemilikan Bitcoin pada Juli 2021, bersamaan dengan pengumuman pembelian BTC oleh Tesla. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Elon Musk untuk mendiversifikasi portofolio perusahaan dan sekaligus mendorong adopsi aset digital secara global.

Kini, total kepemilikan Bitcoin SpaceX diperkirakan mencapai 6.977 BTC, setara dengan US$815 juta atau lebih dari Rp13 triliun. Angka ini menempatkan SpaceX sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar di antara perusahaan swasta.

Menariknya, pergerakan Bitcoin ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara SpaceX dan pemerintah Amerika Serikat. Pada awal Juni, pemerintahan Presiden AS Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan untuk meninjau ulang atau bahkan membatalkan kontrak senilai US$22 miliar dengan SpaceX, sebagai buntut dari konflik pribadi antara Trump dan Elon Musk di platform X.

Meskipun sebagian besar kontrak tersebut dianggap terlalu penting bagi kepentingan nasional untuk dibatalkan, episode ini mencerminkan meningkatnya ketegangan politik yang dapat memengaruhi posisi jangka panjang SpaceX di mata pemerintah AS.

Sementara itu, hubungan sang CEO Elon Musk dengan dunia aset kripto dikenal dinamis dan tidak jarang kontroversial. Dari mendorong popularitas Dogecoin lewat cuitannya, hingga keputusan Tesla membeli Bitcoin senilai US$1,5 miliar, Musk telah berperan besar dalam membawa kripto ke ranah arus utama. Meski begitu, langkah-langkah tersebut juga kerap diikuti volatilitas ekstrem di pasar.

Sejak mengakuisisi Twitter pada 2022 dan mengubahnya menjadi X, Musk mulai membangun pondasi untuk menciptakan ekosistem keuangan digital baru. Platform X telah mengantongi sejumlah lisensi money transmitter di AS, dan kode sumber internalnya menunjukkan sedang dikembangkan fitur wallet kripto asli. Meski belum dirilis secara publik, integrasi blockchain tampaknya tetap menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan.

Baca juga: Elon Musk Dirikan Partai Politik Baru, Siap Dukung Bitcoin

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!