Tiga Tahun Tak Aktif, SpaceX Elon Musk Pindahkan Bitcoin Rp2,5 Triliun
SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, akhirnya kembali menunjukkan pergerakan signifikan dalam portofolio aset kriptonya, setelah tiga tahun tanpa aktivitas on-chain.
Menurut data dari Arkham Intelligence pada Selasa (22/7/2025), SpaceX diketahui memindahkan sebanyak 1.308 Bitcoin, senilai sekitar US$153 juta atau setara Rp2,5 triliun, ke satu alamat baru yang kompatibel dengan teknologi Segregated Witness atau SegWit.

Sebelumnya, seluruh aset Bitcoin tersebut tersebar di 16 alamat bertipe Pay-to-Public-Key-Hash (P2PKH). Kini, seluruh BTC tersebut telah dikonsolidasikan ke satu alamat bertipe Pay-to-Witness-Public-Key-Hash (P2WPKH). Langkah ini diduga sebagai strategi untuk menyederhanakan pengelolaan aset, sekaligus menekan biaya transaksi di masa depan.
Hingga saat ini, baik SpaceX maupun Elon Musk belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan transfer tersebut. Namun, para analis menilai langkah ini lebih mengarah pada penyesuaian strategis ketimbang reaksi terhadap situasi pasar jangka pendek.
Baca juga: Bitcoin Diprediksi Masih Sulit Tembus US$200.000 Tahun Ini
Strategi Lama, Gerakan Baru
SpaceX pertama kali mengungkap kepemilikan Bitcoin pada Juli 2021, bersamaan dengan pengumuman pembelian BTC oleh Tesla. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Elon Musk untuk mendiversifikasi portofolio perusahaan dan sekaligus mendorong adopsi aset digital secara global.
Kini, total kepemilikan Bitcoin SpaceX diperkirakan mencapai 6.977 BTC, setara dengan US$815 juta atau lebih dari Rp13 triliun. Angka ini menempatkan SpaceX sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar di antara perusahaan swasta.
Menariknya, pergerakan Bitcoin ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara SpaceX dan pemerintah Amerika Serikat. Pada awal Juni, pemerintahan Presiden AS Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan untuk meninjau ulang atau bahkan membatalkan kontrak senilai US$22 miliar dengan SpaceX, sebagai buntut dari konflik pribadi antara Trump dan Elon Musk di platform X.
Meskipun sebagian besar kontrak tersebut dianggap terlalu penting bagi kepentingan nasional untuk dibatalkan, episode ini mencerminkan meningkatnya ketegangan politik yang dapat memengaruhi posisi jangka panjang SpaceX di mata pemerintah AS.
Sementara itu, hubungan sang CEO Elon Musk dengan dunia aset kripto dikenal dinamis dan tidak jarang kontroversial. Dari mendorong popularitas Dogecoin lewat cuitannya, hingga keputusan Tesla membeli Bitcoin senilai US$1,5 miliar, Musk telah berperan besar dalam membawa kripto ke ranah arus utama. Meski begitu, langkah-langkah tersebut juga kerap diikuti volatilitas ekstrem di pasar.
Sejak mengakuisisi Twitter pada 2022 dan mengubahnya menjadi X, Musk mulai membangun pondasi untuk menciptakan ekosistem keuangan digital baru. Platform X telah mengantongi sejumlah lisensi money transmitter di AS, dan kode sumber internalnya menunjukkan sedang dikembangkan fitur wallet kripto asli. Meski belum dirilis secara publik, integrasi blockchain tampaknya tetap menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Elon Musk Dirikan Partai Politik Baru, Siap Dukung Bitcoin
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
SLPUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
PENGUPERP sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Bitget Akan Listing EGL1 (EGL1) di Zona Inovasi dan Zona Meme
Delphinus Lab (ZKWASM): Membangun Mesin Virtual zkWASM Pertama

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








