Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, tanpa on-chain
Konversi
Tanpa biaya, tanpa slippage
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan fitur
Dari pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
Nilai Kepemilikan Bitcoin Tesla Tembus Rp19,5 Triliun di Q2 2025

Nilai Kepemilikan Bitcoin Tesla Tembus Rp19,5 Triliun di Q2 2025

CoinvestasiCoinvestasi2025/07/24 11:55
Oleh:Coinvestasi

Produsen mobil listrik Tesla melaporkan bahwa nilai kepemilikan Bitcoin mereka kini melonjak menjadi sekitar US$1,2 miliar atau setara Rp19,5 triliun, setelah harga Bitcoin tercatat naik sekitar 30% sepanjang kuartal kedua 2025.

Dalam laporan keuangan terbarunya, Tesla menyebut bahwa perusahaan masih menyimpan sebanyak 11.509 BTC, dengan valuasi saat itu senilai US$1,2 miliar. Jumlah tersebut menjadikan Tesla sebagai perusahaan publik pemilik Bitcoin terbesar ke-10 di dunia, menurut data dari BitcoinTreasuries .

Per 1 Juli 2025, harga Bitcoin tercatat berada di kisaran US$118.000 per BTC, naik signifikan dari level US$83.000 pada awal April. Kenaikan ini memberikan dampak besar terhadap nilai simpanan aset kripto Tesla.

Kini, dengan harga Bitcoin yang sudah menyentuh US$119.000, nilai kepemilikan BTC Tesla pun meningkat menjadi sekitar US$1,35 miliar atau setara Rp22 triliun.

Baca juga: Tesla Masih Simpan Bitcoin Rp16 Triliun Meski Gagal Capai Target Laba

Dampak Aturan Akuntansi Baru

Laporan keuangan ini muncul setelah adanya perubahan penting dalam standar akuntansi di Amerika Serikat yang mulai berlaku sejak kuartal pertama 2025.

Financial Accounting Standards Board (FASB) telah menyetujui aturan baru yang memperbolehkan perusahaan untuk melaporkan nilai aset kripto berdasarkan harga pasar wajar setiap kuartal. Ini merupakan perubahan besar dari aturan sebelumnya, yang hanya mengizinkan pencatatan berdasarkan nilai terendah selama periode kepemilikan.

Artinya, sebelum aturan baru ini berlaku, perusahaan seperti Tesla tidak dapat mencatat keuntungan meskipun harga Bitcoin sempat pulih dari penurunan, karena laporan keuangan hanya mencerminkan kerugian sementara. Kini, keuntungan dari pemulihan harga dapat diakui secara langsung dalam laporan keuangan kuartalan.

Perubahan aturan ini membawa dampak positif bagi transparansi dan akuntabilitas investasi digital di sektor korporasi. Pemegang saham kini dapat melihat gambaran yang lebih akurat mengenai kontribusi aset kripto terhadap kondisi finansial perusahaan, termasuk fluktuasi nilai dan potensi keuntungan.

Baca juga: Metaplanet Salip Tesla, Kini Pegang 12.345 Bitcoin


0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!