Keputusan RBNZ Isyaratkan Potensi Pemangkasan Suku Bunga yang Lebih Agresif di AS dan Inggris
Menurut laporan dari Jinse Finance, Chris Turner dari ING menyatakan bahwa keputusan kebijakan Bank Sentral Selandia Baru pada hari Rabu menyoroti risiko yang dihadapi dolar AS dan pound Inggris, yaitu bahwa skala pemotongan suku bunga bisa lebih besar dari yang diperkirakan. Bank Sentral Selandia Baru memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, namun dua pembuat kebijakan memilih pemotongan sebesar 50 basis poin. Bank sentral tersebut mencatat bahwa inflasi mungkin akan meningkat dalam jangka pendek, tetapi dengan adanya kelonggaran di pasar tenaga kerja, inflasi diperkirakan akan mereda tahun depan. Turner menyoroti bahwa Federal Reserve dan Bank of England menghadapi dilema serupa, yakni ketidakpastian dalam merespons kenaikan inflasi jangka pendek. Ia mengatakan keputusan Bank Sentral Selandia Baru menjadi pengingat bahwa jika pasar tenaga kerja melemah secara signifikan, bank sentral lain juga dapat mempercepat laju pemotongan suku bunga.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Data: Seekor whale besar kembali meminjam 1 juta USDC untuk membeli 5.211 AAVE
Data: Daftar KOL GMGN menunjukkan bahwa AI sangat diperhatikan, mendapatkan arus masuk bersih dari beberapa KOL
VanEck akan meluncurkan Degen Economy ETF, berfokus pada bidang permainan digital, prediksi, dan taruhan.

