SEC dan Ripple Mengakhiri Banding, Menutup Babak Saga Hukum XRP
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) dan Ripple Labs secara resmi telah menutup banding mereka dalam kasus XRP yang telah berlangsung lama. Kedua pihak bersama-sama mengajukan pernyataan penghentian perkara ke Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Kedua. Masing-masing pihak akan menanggung biaya hukum dan pengeluaran mereka sendiri. Pengajuan ini secara resmi mengakhiri perselisihan yang telah menarik perhatian industri kripto sejak Desember 2020.
Kesepakatan ini membatalkan baik banding dari SEC maupun banding silang dari Ripple. Chief Legal Officer Ripple, Stuart Alderoty, mengonfirmasi bahwa masalah ini kini telah diselesaikan, serta menambahkan bahwa perusahaan sepenuhnya kembali memfokuskan diri pada operasi bisnis.
Empat Tahun Litigasi Berakhir
Pertarungan hukum dimulai ketika SEC menuduh Ripple melakukan penawaran sekuritas tanpa izin melalui penjualan XRP institusional. Ripple melawan, berargumen bahwa XRP bukanlah sekuritas dalam setiap konteks. Pada tahun 2023, Hakim Distrik Amerika Serikat Analisa Torres mengeluarkan putusan terbagi, menemukan bahwa penjualan XRP institusional oleh Ripple melanggar undang-undang sekuritas. Sebaliknya, penjualan ritel di bursa tidak melanggar.
Ripple dan SEC mengajukan banding, memperpanjang perselisihan hukum yang sudah berlangsung lama. Penghentian bersama ini menandai momen langka kesepakatan antara regulator dan perusahaan setelah bertahun-tahun bentrokan di ruang publik dan pengadilan.
Pasar Menyambut Resolusi
Berita ini memicu respons cepat di pasar kripto. XRP naik sekitar 5% pada perdagangan awal karena investor menyambut berakhirnya ketidakpastian hukum yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Analis pasar mencatat bahwa hasil ini dapat memberikan kejelasan regulasi bagi industri kripto di Amerika Serikat. Namun, temuan pengadilan terkait penjualan institusional tetap berlaku, menjadi preseden yang mungkin membentuk tindakan di masa depan terhadap penerbit token lainnya.
Ripple Kembali Fokus pada Rencana Pertumbuhan
Dengan pertarungan hukum yang akhirnya berakhir, Ripple kini siap mempercepat rencana pertumbuhan globalnya. Perusahaan ini secara bertahap telah memperluas jaringan pembayaran lintas batas, mengamankan kemitraan baru dengan institusi keuangan besar, serta memajukan inisiatif dalam tokenisasi dan pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Analis pasar mengatakan bahwa penyelesaian ini memungkinkan Ripple untuk mengalihkan waktu, modal, dan fokus ke inovasi dan ekspansi internasional, bukan lagi pada pertarungan di pengadilan. Sementara itu, SEC tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam upaya penegakan hukum yang lebih luas di sektor aset digital.
Akhir dari kasus Ripple lebih dari sekadar tonggak perusahaan; ini menandai momen penting dalam regulasi kripto di Amerika Serikat. Salah satu perselisihan hukum paling terkenal di industri ini kini telah terselesaikan, membuka jalan bagi babak baru dalam evolusi keuangan digital.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Pidato Lengkap Xiao Feng di Bitcoin Asia 2025: "ETF Bagus! DAT Lebih Baik!"
DAT adalah salah satu alat investasi baru dengan potensi pertumbuhan terbesar di masa depan, yang lebih cocok untuk aset kripto, sedangkan ETF mungkin lebih cocok untuk aset saham.
RWA yang sedang sibuk di Wall Street belakangan ini: dana pasar uang, repo harian, surat berharga komersial
JPMorgan menunjukkan bahwa para raksasa Wall Street sedang melakukan tokenisasi aset dunia nyata (RWA) dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengintegrasikannya ke dalam bisnis inti keuangan mereka.


Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








