Risiko Bearish Bitcoin dan Strategi Keluar Taktis: Tinjauan Kritis terhadap Target Harga $75K dari Peter Schiff
Volatilitas Bitcoin baru-baru ini telah memicu kembali perdebatan tentang kelayakannya sebagai penyimpan nilai dalam jangka panjang. Peter Schiff, seorang kritikus vokal terhadap cryptocurrency, sekali lagi menarik perhatian dengan prediksi bearish-nya bahwa Bitcoin bisa turun ke $75.000 pada akhir 2025. Target harga ini, meskipun tajam, bukanlah angka sembarangan—ini mencerminkan pertemuan antara kerapuhan makroekonomi, posisi trading dengan leverage, dan kelemahan struktural di pasar kripto. Bagi investor institusional maupun trader ritel, memahami mekanisme di balik prediksi ini—dan bagaimana menghadapinya—sangatlah penting.
Alasan di Balik Target $75K
Argumen Schiff bertumpu pada tiga pilar: ketidakseimbangan pasar struktural, eksposur institusional, dan tantangan makroekonomi.
- Kelemahan Struktural: Penjualan besar-besaran oleh whale sebanyak 24.000 BTC ($2,7 miliar) baru-baru ini memicu flash crash, mengungkapkan kerapuhan order book Bitcoin. Peristiwa ini bertepatan dengan Bitcoin yang menembus di bawah level support teknikal utama, termasuk moving average 100-hari dan Ichimoku cloud. Breakdown seperti ini sering kali mendahului koreksi berkepanjangan, karena posisi leverage dilikuidasi, memperkuat tekanan turun.
- Eksposur Institusional: Kepemilikan Bitcoin MicroStrategy (MSTR), dengan rata-rata $115.829 per koin, mewakili level psikologis yang krusial. Penurunan ke $75.000 akan menghapus hampir 30% nilai portofolio MSTR, yang berpotensi memaksa perusahaan untuk menjual guna menutupi kerugian. Ini menciptakan ramalan yang terpenuhi sendiri: harga yang jatuh memicu penjualan paksa, yang selanjutnya menekan harga.
- Risiko Makro: Siklus pengetatan Federal Reserve AS dan keterbatasan likuiditas global memperburuk kerapuhan pasar. Hal ini menunjukkan hubungan terbalik yang semakin besar, mengindikasikan bahwa daya tarik Bitcoin sebagai “safe haven” mulai memudar di lingkungan suku bunga tinggi.
Strategi Keluar Taktis: Jual Saat Tinggi, Beli Saat Rendah?
Strategi “jual saat tinggi, beli saat rendah” ala Schiff mengasumsikan bahwa harga saat ini menawarkan titik keluar taktis. Bagi investor yang memegang Bitcoin di $110.000+, mengunci keuntungan sekarang dan masuk kembali di $75.000 bisa menghasilkan profit 22%. Namun, pendekatan ini membawa risiko:
- Ketidakpastian Waktu: Volatilitas Bitcoin berarti rebound bisa terjadi sebelum mencapai $75.000, sehingga penjual berisiko kehilangan potensi keuntungan.
- Keterbatasan Likuiditas: Order book yang tipis di level harga lebih rendah bisa menyulitkan untuk masuk kembali, terutama jika penjualan institusional meningkat.
- Bias Perilaku: Trader ritel mungkin panik dan menjual saat koreksi, hanya untuk masuk kembali di harga yang lebih tinggi kemudian.
Bagi institusi, perhitungannya berbeda. Portofolio Bitcoin MicroStrategy baru-baru ini sebesar $69,6 miliar menunjukkan kepercayaan pada nilai jangka panjang aset ini. Namun, jika harga turun di bawah $115.829, neraca perusahaan bisa tertekan, memaksanya untuk memprioritaskan likuiditas daripada akumulasi strategis.
Keberlanjutan Pembelian Institusional
Keberlanjutan pembelian institusional bergantung pada dua faktor: ketersediaan modal dan sentimen pasar.
- Ketersediaan Modal: Perusahaan seperti MicroStrategy mengandalkan pembiayaan utang untuk membeli Bitcoin. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman, membatasi kemampuan mereka untuk mendanai pembelian lebih lanjut. Hal ini menunjukkan margin yang semakin menyempit, menandakan hasil yang semakin menurun dari strategi semacam itu.
- Sentimen Pasar: Permintaan institusional sering kali didorong oleh euforia spekulatif. Jika harga Bitcoin turun ke $75.000, narasi “emas digital” bisa terkikis, menghalangi pembeli baru. Sebaliknya, rebound di atas $120.000 bisa memicu minat kembali, tetapi hanya jika kondisi makroekonomi stabil.
Mempersiapkan Koreksi Lebih Lanjut
Pasar Bitcoin secara inheren bersifat spekulatif, namun lingkungan saat ini memperbesar risiko. Berikut cara investor dapat mempersiapkan diri:
- Hedging Posisi: Strategi opsi, seperti protective puts, dapat membatasi risiko penurunan tanpa mengorbankan potensi kenaikan.
- Diversifikasi: Mengalokasikan sebagian kepemilikan kripto ke aset yang kurang volatil (misal, emas atau stablecoin) dapat mengurangi eksposur terhadap fluktuasi Bitcoin.
- Hati-hati dengan Leverage: Trader ritel dengan posisi leverage sebaiknya mengurangi eksposur saat Bitcoin mendekati level support kunci.
Kesimpulan: Pendekatan Bijak di Pasar yang Rapuh
Target $75K dari Peter Schiff bukanlah kepastian, namun menyoroti skenario yang masuk akal di pasar yang rentan terhadap perubahan mendadak. Bagi investor, kuncinya adalah menyeimbangkan keluar secara taktis dengan strategi jangka panjang. Menjual di level saat ini dapat melindungi modal, namun membutuhkan disiplin untuk menghindari masuk kembali terlalu dini. Sementara itu, institusi harus mempertimbangkan risiko penjualan paksa terhadap tujuan strategis mereka.
Di dunia di mana ketidakpastian makroekonomi dan kerapuhan spesifik kripto bertabrakan, kehati-hatian—bukan kepanikan—harus menjadi panduan pengambilan keputusan. Saat pasar menguji batasnya, kemampuan beradaptasi akan membedakan mereka yang bertahan dari yang gagal.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Laporan Harian AiCoin (28 Agustus)
Bagaimana perusahaan penambangan kripto memanfaatkan strategi kecil untuk mendapatkan keuntungan besar?
Pengaturan pajak bukanlah formula yang berlaku untuk semua, melainkan perlu disesuaikan secara khusus dengan kondisi masing-masing perusahaan.

Keajaiban Efisiensi Treasury SOL: USD 2,5 miliar Tidak Kalah dengan Ethereum USD 30 miliar?
Dibandingkan dengan treasury Ethereum atau Bitcoin, treasury SOL lebih efisien dalam menyerap pasokan transaksi saat ini.

3,3%! Pertumbuhan ekonomi AS direvisi naik, data klaim pengangguran awal tetap kuat
Data terbaru menunjukkan bahwa GDP Amerika Serikat pada kuartal kedua direvisi naik dari 3% menjadi 3,3%, dengan kontribusi ekspor netto mencapai rekor tertinggi dalam sejarah...
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








