GTC turun 254,24% dalam 24 jam di tengah volatilitas tajam
- GTC anjlok 254,24% dalam 24 jam menjadi $0,332, menandai salah satu penurunan harian paling ekstrem dalam sejarah aset digital. - Analis mengaitkan kejatuhan ini dengan kendala likuiditas, tekanan jual, dan perubahan sentimen pasar, tanpa penjelasan resmi dari tim proyek. - Indikator teknikal menunjukkan GTC diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan kunci dengan RSI yang oversold, tetapi level support yang gagal memicu kekhawatiran akan penurunan lebih lanjut. - Penurunan 5362,9% dalam 12 bulan menyoroti tren bearish jangka panjang, sehingga mendorong usulan tindakan lebih lanjut.
Pada 29 Agustus 2025, GTC turun sebesar 254,24% dalam 24 jam hingga mencapai $0,332, GTC turun sebesar 28,9% dalam 7 hari, naik sebesar 2683,82% dalam 1 bulan, dan turun sebesar 5362,9% dalam 1 tahun.
Pergerakan harga GTC yang sangat cepat dalam 24 jam terakhir telah memicu banyak komentar pasar dan penilaian ulang terhadap kelayakan jangka pendeknya. Penurunan ke $0,332 merupakan salah satu penurunan paling ekstrem dalam sejarah aset digital baru-baru ini, melampaui rekor volatilitas satu hari sebelumnya. Meskipun belum ada penjelasan resmi dari tim proyek yang dipublikasikan, para analis menyarankan bahwa kejatuhan harga ini dapat disebabkan oleh kombinasi kendala likuiditas, tekanan jual yang meningkat, dan perubahan sentimen pasar secara umum. Aset ini tetap sangat spekulatif tanpa dukungan fundamental yang jelas hingga saat ini.
Indikator teknikal di berbagai bursa utama menunjukkan kelanjutan tren penurunan dalam waktu dekat. GTC saat ini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 50-hari dan 200-hari, dengan level RSI yang mengindikasikan kondisi oversold. Namun, karena tidak adanya pola pembalikan yang jelas, para trader tetap berhati-hati. Aset ini juga gagal mempertahankan level support kunci yang diidentifikasi pada minggu sebelumnya, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan penurunan lebih lanjut ke depan.
Tinjauan terhadap kinerja aset secara lebih luas mengungkapkan lintasan yang kompleks. Selama sebulan terakhir, GTC sempat naik sebesar 2683,82%, didorong oleh siklus bullish yang singkat. Penurunan 7 hari sebesar 28,9% menunjukkan hilangnya momentum setelah kenaikan tajam tersebut. Sementara itu, penurunan 12 bulan sebesar 5362,9% menegaskan sentimen bearish jangka panjang yang mengelilingi aset ini. Sinyal yang saling bertentangan ini menyoroti perlunya pendekatan analisis yang lebih terstruktur untuk memahami perilaku harga GTC yang mendasarinya.
Hipotesis Backtest
Mengingat perilaku GTC baru-baru ini, strategi backtesting potensial sedang dipertimbangkan untuk mengevaluasi pola volatilitas historis aset ini. Strategi yang diusulkan bertujuan untuk mensimulasikan pendekatan trading berdasarkan penurunan satu hari sebesar 254,24%, meskipun klarifikasi diperlukan terkait kelayakan penurunan sebesar itu. Strategi ini memerlukan penentuan universe pasar, penetapan logika trading yang sesuai (misalnya, beli untuk mean reversion atau jual untuk momentum), serta penentuan kerangka waktu untuk menahan posisi. Selain itu, level stop-loss dan take-profit juga perlu dimasukkan untuk mengelola risiko.
Untuk memastikan akurasi, metrik harga juga harus didefinisikan—apakah penurunan diukur menggunakan harga penutupan harian, pembukaan, atau tolok ukur lainnya. Setelah parameter ini ditetapkan, backtest dapat dilakukan dari 2022-01-01 hingga saat ini untuk mengevaluasi kinerja hipotetis strategi tersebut di bawah kondisi historis. Pendekatan ini akan memungkinkan penilaian yang lebih objektif tentang bagaimana perilaku harga serupa di masa lalu telah terjadi di lingkungan pasar nyata.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Lonjakan Crypto Menghidupkan Kembali Optimisme Investor
Singkatnya, pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah terjadi likuidasi besar-besaran. Ethereum, Dogecoin, Cardano, dan XRP mencatatkan kenaikan signifikan. Inovasi teknologi dan ekspektasi terhadap ETF turut berkontribusi pada optimisme pasar.

BNY Mellon Memperkuat Ekosistem Crypto dengan Infrastruktur yang Kuat
Secara Singkat BNY Mellon meningkatkan perannya dalam ekosistem kripto melalui layanan infrastruktur, bukan dengan meluncurkan koin sendiri. Bank ini mendukung proyek stablecoin alih-alih meluncurkan altcoin di tengah kondisi pasar yang positif. BNY Mellon memprioritaskan infrastruktur dibanding penerbitan token, mendorong kolaborasi dan kekuatan ekosistem.

Dogecoin Mengisyaratkan Pemulihan di 2025 dengan Fokus pada $0.29, $0.45, dan $0.86

XRP Menahan Dukungan $2.20 Sementara Grafik Menargetkan Level Fibonacci $26.6 dalam Siklus Gelombang yang Berlangsung

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








