Orang Amerika Masih Optimis, Namun Ketakutan akan Keterjangkauan dan Inflasi Membebani
- Sentimen konsumen AS turun menjadi 58,2 pada bulan Agustus, di bawah ekspektasi, mencerminkan ketidakpastian ekonomi di tengah kekhawatiran inflasi. - Inflasi yang terus-menerus dan pertumbuhan upah yang stagnan membuat tingkat kepercayaan tetap di bawah level sebelum pandemi meskipun inflasi inti mulai mereda. - Indeks tetap di atas 50, menandakan optimisme yang hati-hati, namun tren penurunan mengindikasikan potensi perlambatan pada pertumbuhan yang digerakkan oleh konsumen. - Kesenjangan pendapatan menyoroti pandangan yang terfragmentasi, dengan rumah tangga berpendapatan rendah menunjukkan kekhawatiran yang lebih besar terhadap keterjangkauan dan pekerjaan.
Indeks sentimen konsumen AS, yang diukur oleh pembacaan akhir University of Michigan untuk bulan Agustus, berada di angka 58,2, di bawah ekspektasi 58,6. Indeks ini, yang mencerminkan kepercayaan konsumen terhadap ekonomi dan prospek keuangan pribadi mereka, sedikit menurun dari estimasi awal sebesar 58,3. Pembacaan ini menunjukkan ketidakpastian yang berkelanjutan di antara konsumen AS, meskipun terdapat ketahanan ekonomi yang lebih luas pada paruh kedua tahun 2024 [1].
Penurunan sentimen konsumen dikaitkan dengan kombinasi kekhawatiran inflasi dan ekspektasi yang beragam tentang kondisi ekonomi di masa depan. Meskipun inflasi inti menunjukkan tanda-tanda mereda dalam beberapa bulan terakhir, laju tersebut belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan konsumen ke tingkat sebelum pandemi. Analis mencatat bahwa pertumbuhan upah tetap lemah dibandingkan dengan kenaikan harga, sehingga mengurangi optimisme yang seharusnya dapat mendukung pengeluaran [2].
Meski terjadi penurunan, indeks tetap berada di atas ambang batas 50 poin, yang menandakan bahwa konsumen masih mempertahankan optimisme yang hati-hati terhadap ekonomi secara umum. Namun, tren penurunan sejak awal tahun ini mengindikasikan potensi perlambatan pertumbuhan yang didorong oleh konsumen. Pembacaan akhir bulan Agustus mencatat penurunan 0,1 poin dari angka awal, yang sebelumnya sudah mencerminkan tren pelemahan kepercayaan dibandingkan bulan sebelumnya [3].
Survei tersebut menyoroti pandangan yang berbeda antara mereka yang berpenghasilan di atas rata-rata dan di bawah rata-rata, dengan rumah tangga berpenghasilan rendah menunjukkan kekhawatiran lebih besar terhadap keterjangkauan dan stabilitas pekerjaan. Perbedaan ini telah berkontribusi pada pandangan yang lebih terfragmentasi di antara kelompok demografis, sehingga memperumit prospek ekonomi secara keseluruhan bagi para pembuat kebijakan dan institusi keuangan. Survei juga menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi tetap tinggi, dengan konsumen memperkirakan harga yang lebih tinggi dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan [4].
Ekonom menunjuk pada pembacaan terbaru ini sebagai sinyal kehati-hatian potensial bagi Federal Reserve saat mempertimbangkan penyesuaian kebijakan moneter di masa depan. Meskipun data tersebut tidak menunjukkan penurunan ekonomi secara langsung, hal ini menegaskan perlunya kewaspadaan berkelanjutan dalam memantau tren inflasi dan ketenagakerjaan. Survei University of Michigan, yang dikenal karena akurasinya dalam memprediksi aktivitas ekonomi jangka pendek, tetap menjadi barometer utama untuk menilai perilaku konsumen dan implikasinya yang lebih luas terhadap ekonomi AS [5].
Sumber:

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Akademisi membalikkan keadaan, Profesor kota kecil Waller menjadi kandidat terkuat Ketua Federal Reserve
Stablecoin, RWA, dan pembayaran on-chain sedang memasuki periode resonansi kebijakan yang langka.

Kampanye Staking Falcon Finance Melampaui $1,57 Juta Dalam 24 Jam Setelah Peluncuran Buidlpad

XRP Ripple Kembali ke 100 Aset Global Teratas Berdasarkan Kapitalisasi Pasar saat Bitcoin Bersaing dengan Silver
Ethereum juga hampir menembus posisi 20 aset terbesar.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








