- India menempati peringkat #1 dalam indeks adopsi crypto 2025 versi Chainalysis
- Kawasan APAC menunjukkan pertumbuhan transaksi crypto YoY sebesar 69%
- Amerika Latin mengikuti dengan pertumbuhan 63%
Menurut 2025 Global Crypto Adoption Index yang baru saja dirilis oleh Chainalysis, India telah muncul sebagai pemimpin dunia dalam adopsi crypto, diikuti oleh Amerika Serikat dan Pakistan. Indeks tahun ini menyoroti perubahan besar dalam lanskap crypto global, dengan negara-negara Asia menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam aktivitas on-chain.
Kawasan Asia-Pasifik (APAC) memimpin dengan pertumbuhan transaksi crypto on-chain sebesar 69% year-over-year (YoY). Lonjakan ini terutama didorong oleh India, Vietnam, dan Pakistan, menandakan meningkatnya minat dan pengembangan infrastruktur di kawasan tersebut.
Kenaikan India ke posisi teratas mencerminkan adopsi akar rumput yang kuat, basis pengembang yang berkembang, dan kejelasan regulasi yang perlahan membaik selama setahun terakhir. Sementara itu, Vietnam dan Pakistan juga menunjukkan kemajuan luar biasa, menandakan tren yang lebih luas dari penerimaan crypto di seluruh Asia Selatan dan Tenggara.
Amerika Latin Menunjukkan Momentum Kuat
Sementara APAC menjadi sorotan, Amerika Latin mengikuti dengan dekat dengan pertumbuhan transaksi crypto YoY sebesar 63%. Brasil, khususnya, menempati peringkat kelima secara global, mencerminkan antusiasme yang meningkat di kawasan ini terhadap aset digital di tengah kekhawatiran inflasi dan keinginan untuk inklusi keuangan.
Peningkatan angka dari Amerika Latin menunjukkan bahwa crypto semakin banyak digunakan bukan hanya sebagai alat investasi, tetapi juga untuk remitansi dan transaksi sehari-hari. Negara-negara di kawasan ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk menyediakan alternatif terhadap sistem perbankan tradisional, terutama di daerah yang kurang terlayani.
Tren dan Implikasi Global
Indeks 2025 mencerminkan tren kuat adopsi crypto di pasar negara berkembang. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan ekonomi, inflasi, dan kurangnya akses ke layanan perbankan tradisional terus mendorong masyarakat untuk beralih ke crypto sebagai alternatif keuangan yang layak.
Laporan dari Chainalysis memberikan gambaran yang jelas: crypto tidak lagi menjadi pilihan investasi niche, melainkan alat keuangan yang berkembang di banyak bagian dunia. Dengan pertumbuhan infrastruktur dan regulasi yang berkelanjutan, tahun-tahun mendatang dapat menyaksikan adopsi yang lebih luas dan partisipasi yang lebih seimbang dari kawasan yang sebelumnya kurang terwakili dalam ekonomi crypto.
Baca juga:
- Bitcoin Bertahan Kuat di Atas Level Support Bulanan
- India Puncaki Peringkat Adopsi Crypto Global 2025
- Bisnis Investasikan Kembali 22% Keuntungan ke Bitcoin
- SUI Group Menambah 20M $SUI, Kini Memegang $344M dalam Token
- Ondo Global Markets Diluncurkan dengan 100+ Aset AS yang Ditokenisasi