Jalan Bitcoin menuju $1 juta kembali jadi perdebatan hangat. Seorang analis kripto anonim bernama PlanC punya pandangan yang berbeda: ia memprediksi kenaikan Bitcoin akan berjalan lebih lambat dan “membosankan” dibanding yang banyak orang bayangkan.
Menurut PlanC, alih-alih lonjakan spektakuler, harga Bitcoin akan terus naik secara bertahap hingga menyentuh $1.000.000 dalam tujuh tahun ke depan. Pandangan ini didasari oleh adopsi Bitcoin yang semakin masif oleh institusi dan investor besar, yang dinilai akan menstabilkan pergerakan harga.
Baca Juga Gaza Jadi Proyek Kripto Trump? Ada Blockchain, Tokenisasi Lahan, dan Smart City
Prediksi Berbeda dari Para Ahli
Pandangan PlanC ini bertolak belakang dengan prediksi beberapa tokoh besar lainnya:
- Samson Mow, pendiri Jan3, meyakini Bitcoin akan mengalami “omega candle”—kenaikan harga drastis hingga $100.000 dalam satu hari. Ia bahkan yakin harga $1 juta bisa tercapai tahun ini atau tahun depan.
- Brian Armstrong (CEO Coinbase) memprediksi target $1 juta tercapai pada tahun 2030, sementara Eric Trump menyebut hal itu “tak terbantahkan” dalam beberapa tahun ke depan.
Di sisi lain, ada juga suara peringatan. Mike Novogratz (CEO Galaxy Digital) mengatakan jika Bitcoin tembus $1 juta tahun depan, itu justru bisa menjadi sinyal bahwa ekonomi AS sedang dalam masalah serius.
Permintaan Stabil, Tapi Tetap Ada Risiko
Analis Pav Hundal mendukung narasi kenaikan yang stabil. Ia menjelaskan bahwa permintaan dari korporasi dan institusi menciptakan “dasar permintaan yang kuat” yang bisa mengurangi volatilitas ekstrem di pasar kripto.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pasar ini masih belum teruji sepenuhnya. Para “pemegang kuat” (strong hands) dari institusi yang bergantung pada pinjaman bisa saja terpaksa menjual aset jika kondisi pasar keuangan memburuk.