
- World Liberty Financial (WLFI) membekukan 540 juta token yang terkait dengan dompet Justin Sun.
- Sun bersikeras bahwa pembekuan tersebut melanggar hak dan kepercayaan investor.
- Harga WLFI telah turun dari $0,46 saat peluncuran menjadi sekitar $0,18.
Justin Sun secara terbuka mengajukan permohonan kepada World Liberty Financial (WLFI) untuk membuka pembekuan token miliknya setelah proyek tersebut membatasi akses ke 540 juta token WLFI yang telah dibuka dan terkait dengan dompet miliknya.
Pendiri Tron, yang bergabung dengan WLFI sebagai penasihat dan investor awal, berpendapat bahwa tindakan tersebut melanggar prinsip dasar keadilan dan transparansi yang seharusnya menjadi pedoman proyek blockchain.
Pimpinan WLFI memasukkan alamat Justin Sun ke daftar hitam
Pembekuan ini terjadi setelah serangkaian transaksi dari dompet yang terhubung dengan Sun di blockchain Ethereum.
Pimpinan WLFI memasukkan alamatnya ke daftar hitam, mencegahnya mentransfer token yang menurutnya diperoleh secara sah.
Menurut Sun, transaksi tersebut hanyalah uji coba kecil untuk deposit di bursa. Ia menekankan bahwa pergerakan ini tidak melibatkan pembelian atau penjualan yang dapat mempengaruhi pasar secara signifikan.
Menanggapi hal ini, Sun meminta tim WLFI untuk segera membuka pembekuan token miliknya dan menghormati hak semua investor.
Ia menyatakan kekhawatirannya bahwa pembekuan sepihak dapat merusak kredibilitas proyek dan mengurangi kepercayaan komunitas yang lebih luas.
Permohonan publik Sun
Melalui X, Sun menyampaikan pesan langsung kepada tim WLFI dan komunitas global yang lebih luas.
Ia mengingatkan para pengikutnya bahwa ia telah berinvestasi tidak hanya secara finansial, tetapi juga secara emosional dan strategis dalam pengembangan awal proyek ini.
Sun mengungkapkan bahwa ia awalnya membeli token WLFI senilai $30 juta pada akhir 2024, menyelaraskan kepentingannya dengan para pendukung awal lainnya.
“Token saya dibekukan secara tidak masuk akal,” tulisnya. “Sebagai salah satu investor awal, saya bergabung bersama semua orang — kami membeli dengan cara yang sama, dan kami semua berhak mendapatkan hak yang sama.”
Sun kemudian berpendapat bahwa token harus dianggap “sakral dan tidak dapat diganggu gugat,” membedakan blockchain dari keuangan tradisional, di mana pembekuan sepihak masih sering terjadi.
Pendiri Tron ini mendesak WLFI untuk mengubah keputusan, menyoroti bahwa merek keuangan sejati hanya dapat tumbuh melalui keadilan, transparansi, dan kepercayaan. Ia memperingatkan bahwa tindakan di bawah standar tersebut berisiko merusak reputasi proyek dan mengasingkan komunitasnya.
Kegelisahan pasar dan pertanyaan tata kelola
Pergerakan harga WLFI sejak debutnya cukup bergejolak. Token ini diluncurkan pada 1 September dengan harga $0,46, namun turun menjadi $0,25 hanya dalam dua jam akibat tekanan jual besar di bursa utama, termasuk Binance, OKX, dan Gate.
Sejak saat itu, harga terus menurun, bertahan sedikit di atas $0,18 pada saat artikel ini ditulis, turun hampir 19% sejak peluncuran.
Kontroversi seputar dompet Sun semakin memperkuat kekhawatiran tentang struktur tata kelola WLFI.
Meski dipresentasikan sebagai platform terdesentralisasi, kemampuan pimpinan proyek untuk memasukkan dompet ke daftar hitam dan membekukan token investor menimbulkan pertanyaan tajam.
Para kritikus berpendapat bahwa tindakan sepihak seperti ini merusak prinsip desentralisasi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh proyek seperti WLFI.
Tim WLFI belum memberikan tanggapan langsung terhadap permintaan Sun, sehingga ketidakpastian masih menyelimuti proyek ini di masa-masa awal yang krusial.
Dengan token yang kesulitan menjaga stabilitas dan investor yang waspada terhadap risiko tata kelola, penanganan sengketa ini dapat menentukan apakah WLFI dapat memulihkan kepercayaan dan membangun reputasi yang bertahan lama di pasar aset digital yang kompetitif.