Microsoft Turun, Tapi Big Tech Menambah $420 Miliar ke Pasar Saham
Dalam hanya tiga hari, pasar Amerika Serikat mengalami lonjakan langka: delapan perusahaan teknologi terbesar menambah nilai pasar sebesar 420 miliar dolar. Pergerakan cepat ini menempatkan Google kembali menjadi sorotan dan menegaskan bagaimana keputusan regulasi serta kemajuan kecerdasan buatan kini membentuk Wall Street.
Singkatnya
- Dalam tiga hari, Big Tech menambah 420 miliar dolar di Pasar Saham, didorong oleh keputusan positif Hakim Mehta dalam kasus antitrust Google.
- Broadcom bersinar berkat kesepakatan besar terkait AI, sementara Google dan Apple mengukuhkan posisi mereka di jantung Wall Street.
- Nvidia dan Microsoft mengalami penurunan, namun Tesla mengejutkan dengan rebound yang didukung oleh rencana kompensasi Elon Musk dan ambisinya di bidang AI.
Google di pusat rebound
Keputusan Hakim Amit Mehta dalam kasus antitrust Google memicu gelombang positif di pasar dan menyoroti pencarian Google tentang memecoin yang telah memicu rasa ingin tahu yang terus-menerus. Alih-alih membubarkan raksasa tersebut atau memberlakukan tindakan drastis, pengadilan hanya mewajibkan Google untuk membagikan data pencarian tertentu kepada para pesaingnya.
Hasilnya: saham Alphabet melonjak 9% hanya dalam satu hari, mendorong harga saham naik tajam. Apple juga mendapat manfaat, karena kesepakatan strategisnya dengan Google — menjaga mesin pencari Alphabet sebagai default di iPhone — tetap utuh.
Kejelasan regulasi ini cukup untuk mengangkat “awan gelap” yang menggantung di atas Big Tech. Para investor menganggapnya sebagai lampu hijau implisit untuk melanjutkan model bisnis mereka, meningkatkan kepercayaan dan harga saham.
Broadcom dan AI: Pasar Saham menghargai inovasi
Selain Google dan Apple, Broadcom juga menonjol. Raksasa semikonduktor ini mengumumkan kesepakatan senilai 10 miliar dolar dengan klien utama, yang menurut banyak analis diduga adalah OpenAI.
Pengumuman ini mendorong saham Broadcom naik 13% dalam satu minggu, menambah miliaran pada kapitalisasi pasarnya yang sudah sangat besar. Dalam satu tahun, sahamnya melonjak 120%, laju yang langka di dunia pasar saham untuk perusahaan sebesar ini.
Pesan yang diambil jelas: AI bukan lagi sekadar janji, melainkan kekuatan besar yang membentuk kembali valuasi di seluruh sektor teknologi. Pasar kini menjadi barometer adopsi cepat AI generatif, dengan Google, Meta, Apple, dan Broadcom berada di garis depan.
Nvidia, Microsoft dan Tesla: kontras
Sementara beberapa perusahaan meraup miliaran, yang lain justru melemah. Nvidia kehilangan 4% selama seminggu, penurunan keempat berturut-turut — paradoks mengingat perusahaan ini tetap menjadi perusahaan paling bernilai di dunia dengan nilai lebih dari 4 triliun dolar.
Microsoft mengikuti tren serupa, mencatat kerugian mingguan kelima berturut-turut meskipun fundamentalnya solid. Banyak investor tampaknya mengambil keuntungan setelah tahun 2024 yang gemilang.
Berlawanan dengan tren, Tesla mengejutkan dengan rebound 5%. Langkah perusahaan untuk mengembalikan rencana kompensasi besar-besaran Elon Musk — yang berpotensi bernilai 1 triliun dolar — kembali membangkitkan antusiasme pasar, terutama terkait ambisinya di bidang AI dan otomotif. Jika berhasil, rencana ini dapat hampir menggandakan kapitalisasi pasar Tesla menjadi 2 triliun dolar.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Apa yang sedang dibicarakan komunitas kripto luar negeri hari ini?
Apa yang paling menjadi perhatian orang asing dalam 24 jam terakhir?

Akhir dari Siklus Empat Tahun Bitcoin? Cathie Wood Tahu Alasannya

Sisi Gelap Altcoin
Mengapa hampir semua altcoin akan menjadi tidak berharga, hanya ada sedikit pengecualian?

Prediksi Harga Cardano: Pendukung Utama ADA Tinggalkan untuk XRP – Apa yang Dia Lihat Hingga Mengubah Segalanya?
Seorang analis terkenal bernama Angry Crypto Show mengungkapkan bahwa jeda panjangnya dari pembuatan konten membuatnya memikirkan kembali masa depannya di dunia crypto.

