5 Proyek Green Crypto September 2025

Jakarta, Pintu News – Dunia cryptocurrency semakin berkembang tidak hanya dari sisi teknologi dan adopsi, tetapi juga dari aspek keberlanjutan lingkungan.

Di tengah sorotan terhadap konsumsi energi tinggi blockchain seperti Bitcoin , sejumlah proyek crypto mulai tampil sebagai alternatif ramah lingkungan dengan jejak karbon yang lebih rendah.

Ada crypto apa saja? Simak informasi lengkapnya di artikel ini!

Cardano (ADA): Pionir Proof-of-Stake yang Efisien

Sumber: Cardano

Cardano adalah salah satu pelopor penerapan proof-of-stake (PoS) yang lebih hemat energi dibanding proof-of-work. Melalui model konsensus ini, Cardano mampu memangkas jejak karbon secara signifikan tanpa mengorbankan keamanan jaringan.

Lebih jauh, Cardano meluncurkan inisiatif Cardano Carbon Footprint untuk membangun standar akuntansi emisi gas rumah kaca yang transparan. Program ini didukung oleh Catalyst Fund 7 dengan melibatkan pakar, komunitas, dan organisasi seperti My Carbon Zero untuk melakukan verifikasi. Dengan pendekatan ini, Cardano tidak hanya menuju netral karbon, tetapi juga berambisi menjadi blockchain dengan kontribusi positif terhadap iklim.

VeChain (VET): Blockchain Efisien dengan Proof-of-Authority

Sumber: VeChain

VeChain (VET) dikenal sebagai salah satu green crypto dengan konsumsi energi rendah. Jaringan VeChainThor menggunakan konsensus proof-of-authority (PoA) yang lebih efisien dibanding PoS. Sistem ini mampu menangani transaksi lebih cepat, dengan biaya rendah, sekaligus menjaga efisiensi energi.

Kelebihan VeChain terbukti dari adopsinya di dunia nyata. Sejumlah perusahaan besar seperti Walmart China, Bayer, dan lembaga sertifikasi DNV telah menggunakan VeChain untuk solusi rantai pasok dan keberlanjutan. Tidak heran jika VET kini masuk dalam 50 besar cryptocurrency berdasarkan kapitalisasi pasar.

Baca juga: Penurunan Drastis Penjualan NFT, Namun CryptoPunks Masih Bertahan?

Algorand (ALGO): Blockchain Carbon-Negative

Sumber: Algorand

Algorand hadir sebagai blockchain yang diklaim carbon-negative dengan performa tinggi. Algorand menggunakan konsensus Pure Proof-of-Stake (PPoS) yang mampu mendukung ribuan transaksi per detik dengan konsumsi energi sangat rendah.

Menurut Crypto Carbon Ratings Institute, konsumsi listrik tahunan Algorand tercatat 118.600 kali lebih rendah dibanding Bitcoin dan 3,2 kali lebih rendah dibanding Ethereum . Selain efisiensi energi, Algorand juga mendukung ekosistem dApps , termasuk DeFi, gaming, hingga tokenisasi aset dunia nyata, menjadikannya salah satu eco crypto paling menjanjikan.

Hedera (HBAR): Ledger Ramah Lingkungan Bersertifikat

Sumber: HBAR

Hedera (HBAR) menempati posisi istimewa sebagai blockchain publik dengan sertifikasi carbon-negative. Proyek ini secara rutin membeli kredit offset karbon setiap kuartal berdasarkan asesmen dari pihak ketiga seperti Terrapass. Dengan cara ini, emisi yang dihasilkan bisa diimbangi bahkan lebih, menjadikan Hedera salah satu blockchain paling ramah lingkungan.

Selain itu, Hedera Foundation aktif mendanai proyek-proyek keberlanjutan, tokenisasi karbon, hingga integrasi dengan teknologi DeFi dan AI . Pendekatan ini memperkuat reputasi Hedera sebagai crypto yang tidak hanya hemat energi melalui proof-of-stake, tetapi juga proaktif mendukung proyek hijau global.

Baca juga: Apakah Ethereum Bisa Mengungguli Bitcoin? Simak Prediksi Tom Lee!

Polkadot (DOT): Layer Zero Ramah Lingkungan

Sumber: Polkadot

Polkadot dikenal sebagai “Layer Zero blockchain” karena menopang banyak blockchain layer satu di atasnya. Jaringan ini menggunakan konsensus Nominated Proof-of-Stake (NPoS) yang efisien energi sekaligus menjaga desentralisasi .

Polkadot mengklaim memiliki salah satu jejak karbon terendah di industri blockchain. Adopsinya juga semakin luas, termasuk kolaborasi dengan FIFA pada Juni 2025 untuk meluncurkan game FIFA Rivals berbasis NFT. Hal ini menjadikan Polkadot salah satu pilihan eco-friendly blockchain di tahun 2025.

Kesimpulan

Keberlanjutan kini menjadi salah satu faktor penting dalam ekosistem cryptocurrency. Proyek-proyek seperti Cardano (ADA), VeChain (VET), Algorand (ALGO), Hedera (HBAR), dan Polkadot (DOT) membuktikan bahwa inovasi blockchain bisa berjalan seiring dengan tanggung jawab lingkungan.

Dengan teknologi ramah energi dan adopsi dunia nyata yang semakin meluas, green crypto tidak hanya menjanjikan dari sisi keberlanjutan, tetapi juga memiliki prospek investasi jangka panjang.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan  berita crypto  terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti  harga bitcoin hari ini ,  harga coin xrp hari ini ,  dogecoin  dan harga aset  crypto  lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas  jual beli bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

• 99Bitcoins. Top Green Crypto Projects to Invest in September 2025. Diakses 9 September 2025.
• Featured Image: Generated by AI