Beberapa anggota Kongres AS sedang mendorong rencana untuk membuat cadangan strategis Bitcoin dan aset digital lainnya. Mereka baru saja mengajukan RUU yang meminta Departemen Keuangan AS untuk melakukan kajian mendalam tentang hal ini.
Intinya, dalam waktu 90 hari setelah RUU ini disahkan, Departemen Keuangan harus memberikan laporan lengkap. Laporan itu harus mencakup:
- Apakah rencana ini masuk akal?
- Bagaimana cara pemerintah menyimpan aset-aset digital itu dengan aman?
- Aturan hukum apa yang diperlukan?
- Bagaimana keamanan sibernya?
Selain itu, laporan tersebut juga harus menjelaskan bagaimana aset ini akan dicatat di neraca keuangan pemerintah dan siapa saja pihak ketiga yang mungkin terlibat dalam pengelolaannya.

Inisiatif Berawal dari Perintah Donald Trump
Ide ini sebenarnya berawal dari perintah Presiden Donald Trump pada bulan Maret lalu, yaitu untuk membentuk “Strategic Bitcoin Reserve” atau Cadangan Strategis Bitcoin. Sumbernya dari aset kripto yang disita oleh pemerintah.
Baca Juga Wallet $WLFI Justin Sun Diblokir Usai Transfer US$9 Juta ke HTX
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan lembaganya sedang mencari cara untuk memperkuat cadangan Bitcoin ini dengan skema yang netral dari sisi anggaran.
RUU terbaru ini menjadi langkah selanjutnya untuk mewujudkan rencana tersebut. Setelah dibahas di DPR, RUU ini akan diajukan ke Senat.
Negara Lain Juga Mulai Melirik
AS bukan satu-satunya negara yang punya rencana ambisius ini. Beberapa negara lain juga sedang bergerak:
- Kazakhstan berencana membangun cadangan kripto strategis dan membentuk dana negara untuk mengakumulasi aset digital.
- Filipina sedang membahas proposal untuk memiliki cadangan 10.000 Bitcoin, yang bisa menjadikan mereka pelopor di Asia Tenggara.
Saat ini, total kepemilikan Bitcoin oleh berbagai negara sudah mencapai lebih dari 517.000 BTC, atau sekitar 2,46% dari total suplai Bitcoin yang ada di dunia. Ini menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melihat Bitcoin sebagai aset strategis.