Decentraland Mengumumkan Art Week 2025: TOUCH GRASS, eksplorasi selama empat hari tentang kehadiran, refleksi, dan seni sensorik di dunia virtual.

15 September 2025 – Panama City, Panama

Decentraland hari ini mengumumkan kembalinya Art Week tahunan, yang akan berlangsung 24–27 September 2025, dengan tema “TOUCH GRASS”.

Festival gratis selama empat hari ini akan mengubah Decentraland menjadi kanvas hidup yang dipenuhi instalasi, lokakarya, dan aktivasi oleh lebih dari tiga puluh seniman terkemuka. Setiap karya bertujuan untuk menembus hiruk-pikuk kehidupan digital guna mengeksplorasi masa depan dunia virtual dan posisi kita sebagai manusia di dalamnya.

“Decentraland Art Week menunjukkan bagaimana para seniman merangkul dunia virtual sebagai perpanjangan serius dari praktik mereka dan mengundang orang lain untuk mengambil langkah pertama mereka. Susunan acara tahun ini, termasuk seniman ternama seperti Sara Shakeel dan Johanna Jaskowska, menegaskan pentingnya pergeseran ini,” kata Bay Backner, Head Producer Art Week di Decentraland Foundation. “Dengan tema kuratorial TOUCH GRASS, festival ini membayangkan kembali bagaimana seni digital dapat memperdalam kehidupan kita di masa depan yang terasa manusiawi sekaligus utopis.”

Sorotan Program

Decentraland Art Week 2025 membawa pengunjung langkah demi langkah melalui perjalanan kreatif bekerja di ruang 3D. Selain instalasi imersif berskala besar, minggu ini juga menampilkan program untuk mendidik dan memberdayakan kreator di setiap level.

• Hari Pertama berfokus pada apa yang mungkin dilakukan di dunia virtual dan bagaimana memulai berkarya di Decentraland.
• Hari Kedua mengeksplorasi bagaimana seniman dapat memperoleh pengakuan dan terpilih untuk pertunjukan virtual dan mixed-reality.
• Hari Ketiga beralih ke AI, dengan mitra CSM, ImagineArt, dan Sloyd mendemonstrasikan bagaimana alat baru dapat digunakan siapa saja untuk menciptakan karya seni 3D siap pakai untuk game.
• Hari Keempat ditutup dengan rangkuman lokakarya penting dan pesta untuk merayakan penutupan festival.

Kolaborasi Digital Fashion Week

Menjelang Art Week, Decentraland bermitra dengan Digital Fashion Week (DFW) untuk menampilkan masa depan pameran virtual. Pada 11 September di New York (Shift Midtown) dan 18 September di London (Epic Games), pengunjung akan mengalami aktivasi yang menggabungkan IRL dan URL, termasuk runway “inside-out”, showroom dengan proyeksi mapping, dan photobooth interaktif di mana peserta dapat mencoba desain fashion Decentraland terbaru dari Loreine Studio, Emilija Slavkova, Stephen Vineburg, dan Right Direction. Desain-desain ini akan berlanjut ke Decentraland Art Week, diubah menjadi showroom imersif dengan hadiah Wearable avatar eksklusif.

Instalasi Imersif

Lebih dari 30 bangunan berskala besar akan ditempatkan di seluruh Decentraland, banyak di antaranya mengubah lahan yang kurang dimanfaatkan menjadi destinasi budaya baru. Beberapa karya terpilih akan tetap aktif setidaknya selama 12 bulan, memastikan dampaknya melampaui acara. Sorotan meliputi:

• The Forgotten Sense karya Sara Shakeel: Seniman pemenang penghargaan yang dicintai oleh 1,5 juta pengikut Instagram-nya, dengan kolaborasi bersama Coach, Swarovski, dan La Mer. Sara menghadirkan lingkungan digital berkilauan dengan gaya khasnya, berpendar cahaya namun merefleksikan apa yang telah kita hilangkan: sentuhan, bumi, dan kehangatan.
• Synthetic Rest karya Johanna Jaskowska: Pelopor estetika digital, Jaskowska dikenal luas berkat filter AR Beauty3000 yang viral dan kolaborasi dengan Adidas, Nike, dan Kenzo. Synthetic Rest mengundang pengunjung ke ruang yang tenang namun aneh, di mana teknologi menjadi kulit dan keheningan menjadi kehadiran, merenungkan keintiman dan batas yang bergeser antara manusia dan mesin.
• Where Her Thoughts Can Land karya Amber Vittoria: Seniman ternama dengan kolaborasi bersama World of Women, K-Swiss, dan L’Oréal, Amber Vittoria menciptakan eksplorasi feminin dan bentuk yang penuh warna dan puitis. Where Her Thoughts Can Land mengubah Decentraland menjadi ladang patung monumental, mengundang pengunjung ke lanskap permainan dan imajinasi.
• Bloomfang karya Clara Bacou: Menciptakan visual dan dunia imersif untuk Coldplay, Blackpink, dan Elton John, Bacou juga memimpin kampanye XR untuk Louis Vuitton, Dior, dan Nike. Bloomfang memperkenalkan makhluk mitos yang lahir dari taman yang terabaikan dan rumput yang berbisik, pemberontakan penuh permainan melawan piksel steril yang mengubah Decentraland dengan kerajinan fantasi khasnya.
• BloomSynth karya Micah Alhadeff: Seniman digital yang karyanya telah dipamerkan di Sotheby’s New York, The Royal Institute di London, dan NFT.NYC, Alhadeff dikenal karena memadukan memori, mitos, dan teknologi. BloomSynth membayangkan gurun pasir dan reruntuhan di mana dua sosok berkumpul di sekitar artefak dari masa lalu masa depan, memunculkan glitch dunia yang telah lenyap.

Art Week akan berlangsung dari 24–27 September di dalam Decentraland. Peserta dapat mempersiapkan diri dengan mengunduh Decentraland ke desktop mereka. Setelah instalasi, pengguna dapat masuk, menyesuaikan avatar, dan mulai menjelajahi Art Week. Jadwal lengkap dan detail instalasi tersedia di .

Tentang Decentraland:

Decentraland adalah dunia virtual sosial terdesentralisasi pertama yang digerakkan oleh komunitas. Platform ini memberdayakan pengguna untuk mencipta, menjelajah, dan terhubung dalam lanskap digital terbuka dan imersif di mana mereka sepenuhnya memiliki aset digital mereka. Baik mengadakan acara virtual maupun merancang identitas digital, individu dapat membentuk dunia yang memprioritaskan ekspresi diri dan kebebasan—bebas dari kendali korporasi. Dikelola oleh komunitasnya melalui decentralized autonomous organization (DAO) dan didukung oleh Foundation nirlaba, Decentraland beroperasi sebagai dunia open-source yang dapat dijelajahi, mendorong kreativitas, kepemilikan, dan inovasi. Dengan mendorong kolaborasi dan komunitas, Decentraland membentuk masa depan interaksi digital, di mana individu benar-benar dapat memiliki dan membangun kehidupan digital mereka.

Kontak Media

Jo Hunt-Rocha

Kontak

Currier
Kim
Decentraland