Pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve memicu pasar bullish institusional: BTC melonjak, ETH dinilai ulang, bisakah SOL mengambil alih?

Kekuatan utama dalam siklus pasar kali ini berasal dari institusi.

Empat koin utama BTC, ETH, SOL, dan BNB semuanya mencetak rekor tertinggi baru, namun hanya BTC dan BNB yang terus naik lebih dari 40% setelah menembus titik tertinggi sepanjang masa. SOL berhasil menembus pada awal tahun berkat insiden peluncuran token Trump, sementara ETH mengalami revaluasi di pertengahan tahun didorong oleh pembelian DAT, namun keduanya belum mencetak rekor tertinggi baru lagi.

Semalam, Federal Reserve memangkas suku bunga, seberapa jauh tren yang didorong institusi ini masih bisa berlanjut?

I. Logika Alokasi Institusi pada Tiga Koin Utama

Posisi aset kripto secara langsung menentukan nilai jangka panjangnya, dan posisi yang berbeda berarti logika alokasi institusi yang berbeda pula.

Bitcoin: Atribut Anti-Inflasi Emas Digital

Diposisikan sebagai “Emas Digital” (Digital Gold), logika jangka panjangnya sangat terkait dengan siklus inflasi mata uang fiat. Dari data, pertumbuhan kapitalisasi pasarnya sejalan dengan Global M2, dan berkorelasi negatif dengan indeks dolar AS. Nilai intinya terletak pada “anti-inflasi + pelestarian dan peningkatan nilai”, menjadikannya aset dasar untuk alokasi institusi.

Ethereum: Keuntungan Narasi Institusi Komputer Dunia

Diposisikan sebagai “Komputer Dunia” (World Computer), meskipun narasi “Layer2 scaling” yang didorong oleh yayasan belum diakui pasar modal, namun dengan sistem stabil tanpa downtime selama 10 tahun, Ethereum berhasil menangkap tren perkembangan narasi institusi seperti stablecoin dolar AS, RWA, dan tokenisasi saham AS, serta terhindar dari dampak runtuhnya narasi Web3. Ditambah dorongan kunci dari DAT, Ethereum berhasil melakukan revaluasi kapitalisasi pasar. Dengan stabilitas dan keamanannya, Ethereum akan menjadi jaringan penyelesaian untuk aplikasi tingkat institusi.

Solana: Keunggulan Aktivitas Pasar Modal Jaringan

Diposisikan sebagai “Pasar Modal Internet” (Internet Capital Markets), ICM adalah sistem penerbitan, perdagangan, dan kliring aset on-chain. Setelah krisis kebangkrutan FTX, Solana berhasil “hidup kembali dari kematian”. Sejak awal tahun hingga kini, Solana menyumbang 46% volume transaksi on-chain, dengan pengguna aktif harian lebih dari 3 juta, menjadikannya jaringan blockchain paling aktif saat ini. Solana akan mengandalkan performa unggul dan likuiditas tinggi untuk menopang ekosistem perdagangan on-chain asli Crypto.

Ketiganya memiliki posisi yang sangat berbeda, sehingga logika alokasi institusi juga berbeda. Institusi keuangan tradisional pertama-tama memahami nilai Bitcoin, kemudian mempertimbangkan pengembangan bisnis institusi mereka berbasis Ethereum, dan akhirnya mungkin mengakui nilai perdagangan on-chain. Ini adalah jalur klasik: meragukan, memahami, menjadi.

II. Kepemilikan Institusi pada Tiga Koin Utama Menunjukkan Perbedaan Bertingkat

Data kepemilikan institusi pada BTC, ETH, dan SOL menunjukkan perbedaan bertingkat yang jelas, yang juga mencerminkan tingkat dan ritme pengakuan institusi terhadap tiga proyek ini.

Penyusunan tabel: IOBC Capital

Dari perbandingan dapat dilihat: Kepemilikan institusi BTC dan ETH terhadap sirkulasi  > 18%; SOL saat ini hanya 9,5%, kemungkinan masih ada ruang untuk mengejar ketertinggalan.

III. SOL DAT: Tren Baru Saham Konsep Kripto

Dalam lebih dari sebulan terakhir, 18 perusahaan SOL DAT bermunculan, secara langsung mendorong SOL naik lebih dari 50% dari titik terendah bulan Agustus.

Perusahaan SOL DAT yang cukup mendapat perhatian:

Penyusunan tabel: IOBC Capital

Di antara perusahaan SOL DAT yang ada, Forward Industries yang dipimpin oleh Kyle Samani, pendiri Multicoin Capital, kemungkinan akan menjadi pemimpin SOL DAT.

Berbeda dengan BTC DAT yang hanya menimbun koin, banyak perusahaan SOL DAT membangun Validator Solana mereka sendiri, sehingga aktivitas ini tidak hanya terbatas pada “permainan NAV”, tidak hanya menunggu kenaikan nilai token, tetapi juga memperoleh pendapatan arus kas secara berkelanjutan melalui bisnis Validator. Strategi ini setara dengan “menimbun koin + mining”, mengejar keuntungan jangka panjang sekaligus mendapatkan pendapatan saat ini.

IV. Saham Konsep Kripto: Refleksi Taruhan Pasar Modal

Saham konsep kripto adalah jembatan baru antara modal tradisional dan pasar kripto. Tingkat pengakuan pasar keuangan tradisional terhadap berbagai bisnis Crypto juga tercermin dalam kinerja harga saham konsep kripto.

Penyusunan tabel: IOBC Capital

Meninjau kembali saham konsep kripto dengan kenaikan menonjol dalam siklus ini, terdapat dua karakteristik umum:

1. Hanya dengan bertaruh besar bisa mendapatkan revaluasi valuasi. Ada 189 perusahaan publik yang memegang BTC, namun hanya 30 perusahaan yang nilai kepemilikannya mencapai 70% dari kapitalisasi pasar sahamnya, dan hanya 12 perusahaan yang memegang lebih dari 10.000 BTC—kedua belas perusahaan ini mengalami kenaikan harga saham yang sangat signifikan. Perusahaan ETH DAT yang terdaftar juga menunjukkan pola serupa. Strategi DAT yang setengah hati hanya akan memicu fluktuasi harga saham jangka pendek, tidak dapat secara substansial meningkatkan kapitalisasi pasar dan likuiditas saham.

2. Sinergi bisnis dapat memperbesar nilai komersial. Mengubah bisnis titik tunggal menjadi tata letak rantai industri multi-dimensi dapat memperbesar nilai komersial. Misalnya Robinhood, melalui tata letak bisnis perdagangan kripto, perdagangan aset dunia nyata (RRE), dan partisipasi dalam stablecoin USDG, membentuk siklus bisnis arus kas, sehingga harga sahamnya terus mencetak rekor baru; sebaliknya, Trump Media meskipun juga banyak berinvestasi dalam bisnis kripto (memegang BTC, mengajukan ETF ETH, menerbitkan Trump, Melania, WLFI, dan token lainnya), namun kurangnya sinergi antar bisnis membuat respons pasar terhadap saham dan tokennya tetap biasa saja.

Penutup

Filsafat proyek Bitcoin, Ethereum, dan Solana masing-masing mencerminkan tiga naluri manusia dalam menghadapi masa depan—kelangsungan, keteraturan, dan likuiditas.