Harga Bitcoin (BTC) baru saja mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, menembus $125.000 pada hari Sabtu kemarin.
Meskipun perusahaan-perusahaan besar juga ikut borong BTC (perusahaan treasury beli $1,2 miliar dalam seminggu, termasuk Metaplanet dari Jepang yang beli 5.258 BTC!), para analis sepakat bahwa aktor utama di balik ledakan harga ini adalah ETF Bitcoin spot.
ETF Kucurkan Dana Raksasa
Bayangkan, dalam seminggu yang sama:
- Perusahaan treasury menambah ≈6.700 BTC.
- ETF Bitcoin spot mencatat aliran dana bersih $3,24 miliar!
Jumlah dana yang mengalir ke ETF ini hampir menyamai rekor yang pernah dicapai di akhir 2024.
Vincent Liu, dari Kronos Research, menegaskan bahwa arus dana besar ke ETF ini adalah pemicu utama lonjakan harga. Faktor lain seperti pasokan Bitcoin di bursa yang menipis, Dolar AS yang lemah, dan ketidakpastian global hanya memperkuat “api” bullish ini.
Baca Juga Volume Perdagangan Bulanan Perp DEX Tembus US$1 Triliun
Institusi Ambil Alih: Bitcoin Naik Kelas
Permintaan dari investor institusional saat ini jauh melampaui pasokan yang dihasilkan oleh para miner.
- Miner hanya memproduksi ≈900 BTC per hari.
- Perusahaan membeli ≈1.755 BTC per hari.
- ETF membeli ≈1.430 BTC per hari.
Matt Poblocki dari Binance menyebut ini sebagai “pergeseran struktural.” Bitcoin kini tidak lagi hanya soal spekulasi jangka pendek. Dengan kemajuan regulasi dan masuknya dana besar via ETF, Bitcoin makin dianggap sebagai aset “blue-chip” (aset paling unggul dan stabil) di dunia kripto.
Will Clemente, seorang analis, menambahkan: lonjakan harga ini bukan didorong oleh trader spekulatif, melainkan oleh pembelian dari ETF spot. Ini sinyal kuat bahwa uang besar dari manajer dana makro dan institusi sedang masuk. Bahkan, total dana masuk ke ETF Bitcoin sepanjang 2025 sudah mencapai $24 miliar!
Masa Depan Bitcoin di Tangan Institusi
Para analis memprediksi bahwa ETF akan terus menjadi bahan bakar utama kenaikan harga Bitcoin ke depannya.
Faktor-faktor yang akan mendorong kenaikan di kuartal IV 2025 adalah:
- Adopsi institusional yang makin masif.
- Pasokan di bursa yang kian menipis (sudah di level terendah enam tahun).
- Kondisi makroekonomi yang mendukung suku bunga rendah.
Saat ini, ETF Bitcoin sudah menguasai ≈7,2% dari total suplai Bitcoin global (≈1,5 juta BTC). Sementara perusahaan treasury menguasai ≈6,6% (≈1,4 juta BTC).