10.11 Tinjauan Penurunan Tajam: Siapa yang Akan Membangun Jaring Pengaman untuk Pasar Kripto?

Pukul setengah lima pagi, USDe jatuh ke harga 0.65 dolar AS.

Layar penuh merah. Angka-angka mengalir seperti air terjun. BTC turun dari 12.2 ribu dolar AS ke 10.4 ribu dolar AS, ETH dari 4360 dolar AS menembus 3500 dolar AS. Beberapa altcoin kecil, grafik K-nya berubah menjadi garis vertikal, bahkan langsung menjadi nol.

Pada dini hari 11 Oktober, pasar kripto global menguap 300 miliar dolar AS. Lebih dari 1.6 juta orang mengalami likuidasi, dengan total likuidasi mencapai 19.1 miliar dolar AS.

Keuangan tradisional memiliki mekanisme circuit breaker, margin call, dan dana perlindungan investor. Sebagian besar pengguna Web3 hanya bisa menyaksikan garis likuidasi ditembus tanpa daya.

Sebuah Free Fall Tanpa Jaring Pengaman

Pada malam 10 Oktober, Trump mengumumkan di Truth Social : akan mengenakan tarif tambahan 100% untuk semua produk China, dengan tarif total beberapa produk melebihi 130%. Ia juga mengancam akan membatalkan pertemuan APEC dengan Xi Jinping.

Setelah berita tersebar, pasar saham AS anjlok, indeks dolar AS melonjak 1.8%, dan dana mengalir ke aset safe haven.

Pasar kripto terkena dampak pertama. Ancaman tarif menjadi pemicu, gelembung pasar langsung meledak. Pada Sabtu dini hari, trader Asia sudah tertidur, pasar saham AS sudah tutup, dan market maker Barat juga offline.

Pasar kosong, tidak ada yang mengambil posisi. Penjualan bergulir menjadi longsor.

Bagaimana Leverage Membunuh Pihak Long

Beberapa bulan terakhir, leverage kontrak dan pinjaman berulang DeFi mendorong pasar ke tepi jurang.

Binance dan Bybit menyediakan leverage hingga 100 kali. Banyak orang full position long. Di DeFi lebih gila lagi: menggunakan USDe, WBETH, BNSOL dari Ethena sebagai jaminan, meminjam stablecoin, membeli koin lagi, dijadikan jaminan lagi, terus berulang tanpa batas.

Setelah harga menembus support, satu putaran likuidasi memicu putaran berikutnya, reaksi berantai short squeeze dimulai.

Dalam 24 jam, posisi long yang dilikuidasi mencapai 16.68 miliar dolar AS, menyumbang 87% dari total likuidasi. Platform baru Hyperliquid mencatat likuidasi lebih dari 10.2 miliar dolar AS, jauh melampaui Bybit (4.6 miliar) dan Binance (2.3 miliar).

Likuidasi tunggal terbesar terjadi pada kontrak ETH-USDT di Hyperliquid, senilai 203 juta dolar AS.

Jika menghitung likuidasi leverage on-chain, skala deleveraging sebenarnya bisa mencapai 30-40 miliar dolar AS.

Mengapa USDe Depeg?

Pukul 5:30 pagi, pasangan USDE/USDT di Binance kolaps. Harga terendah turun ke 0.65 dolar AS, harga on-chain juga turun ke 0.97 dolar AS.

Banyak orang teringat spiral kematian UST.

Protokol Ethena mendukung USDe dengan over-collateralization, memegang posisi spot long dan short perpetual contract untuk hedging. Saat harga anjlok, posisi short untung, justru memperkuat jaminan. Protokol tetap berjalan normal, tidak terjadi spiral kematian.

Titik keruntuhan ada di pasar sekunder.

Banyak pengguna menggunakan USDe untuk pinjaman berulang atau margin. Saat panic selling, market maker tidak mampu menjaga harga, order beli mengering, API exchange melambat. Harga langsung anjlok.

Protokol tidak bermasalah, likuiditas yang tertekan adalah kuncinya. Setelah emosi mereda, USDe cepat kembali stabil di atas 0.99 dolar AS.

WBETH dan BNSOL juga mengalami depeg serupa, lalu kembali normal.

Jatuh Vertikal Altcoin Kecil

Yang lebih parah adalah token berkapitalisasi kecil. Banyak koin harganya langsung jatuh mendekati nol.

Alasannya sederhana: tidak ada yang mengambil posisi.

Sejak market maker lama mundur, kedalaman pasar altcoin kecil bergantung pada segelintir market maker aktif, dana terbatas, prioritas pada koin utama, proyek kecil kehilangan dukungan. Saat pasar anjlok, market maker harus memprioritaskan aset utama, menarik likuiditas dari altcoin kecil. Akibatnya: altcoin kecil menghadapi tekanan jual besar, tapi tidak ada order beli.

Harga token IoT IOTX sempat jatuh ke $0.00000. Banyak altcoin anjlok 90%-99% dalam waktu singkat, grafik K satu menitnya jatuh vertikal.

Semua ini terjadi dari Jumat malam hingga Sabtu dini hari, di luar jam kerja trader Barat. Kedalaman pasar memang tipis, tidak ada yang memantau, harga abnormal tidak ada yang mengoreksi.

Biaya Gas Ethereum melonjak ke ratusan Gwei, beberapa exchange (seperti Kraken, Backpack) mengalami downtime atau lag. Pengguna tidak bisa transfer dan trading tepat waktu, kerugian makin membesar.

Binance Juga Down

Sebagai exchange kripto terbesar di dunia, Binance juga menunjukkan masalah dalam insiden ini.

Karena lonjakan order, Binance sempat lag bahkan down. Banyak pengguna melaporkan, dalam menit-menit krusial, mereka tidak bisa login atau memasang order, kehilangan kesempatan cut loss.

Banyak orang menemukan, koin yang terdaftar di Binance justru jatuh lebih parah. Saat Binance down atau fungsinya terbatas, koin terkait makin volatil karena pool trading utama membeku.

Bottleneck teknologi exchange raksasa telah menjadi risiko sistemik, ekstremitas pasar bukan kebetulan, tapi pelajaran wajib dalam proses pematangan pasar.

Web3 Butuh Jaring Pengaman Sendiri

Menghadapi cacat struktural ini, pasar butuh mekanisme perlindungan yang lebih matang. Jawabannya ada di desain mekanisme.

Pasar kripto sepenuhnya bisa merancang sistem asuransi sendiri dengan prinsip desentralisasi. Secara teknologi, semua ini memungkinkan.

Smart contract bisa mengeksekusi logika kompensasi otomatis saat terjadi likuidasi, tanpa perlu verifikasi manual, kode adalah aturan. Sebagian dari setiap transaksi masuk ke pool asuransi, saat volatilitas ekstrem menyebabkan kerugian pengguna, pool otomatis membayar, transparan di blockchain.

Saat kerugian pengguna melebihi ambang batas tertentu, sistem menyediakan subsidi hash power atau token. Subsidi ini terus menghasilkan pendapatan, menutupi kerugian saat ini dengan pendapatan masa depan. Dalam volatilitas ekstrem, protokol juga bisa otomatis menurunkan leverage, memberi waktu reaksi pada pengguna.

Semua dana asuransi dikelola on-chain, syarat pembayaran dieksekusi oleh smart contract. Kepercayaan bisa ditulis dalam kode, aturan bisa menjadi perlindungan.

Menggantikan Regulasi dengan Desain

Ada yang khawatir mekanisme asuransi akan merusak esensi kebebasan kripto. Tapi kebebasan sejati butuh jaring pengaman.

Pendaki gunung memakai tali pengaman untuk bisa naik lebih tinggi, penerjun payung membawa parasut untuk menikmati free fall.

Mekanisme asuransi adalah penopang risiko setelah pengguna mengambil keputusan.

Asuransi Web3 bisa berbasis kode, transparan, otomatis, tanpa proses verifikasi rumit dan jaminan kepercayaan ala keuangan tradisional. Inilah asuransi terdesentralisasi.

Pada malam 11 Oktober, banyak orang berpikir: jika ada asuransi, apakah akan separah ini?

Jawabannya mungkin iya.

Siapa yang Akan Membangun Jaring Pengaman Ini?

Mekanisme seperti ini ada agar kepercayaan punya landasan, dan risiko punya batas.

Dalam narasi Web3, kita sering membicarakan "paradigm shift""desentralisasi kekuasaan""kembalinya nilai". Tapi ketika 19.1 miliar dolar AS menguap dalam semalam, ketika 1.6 juta orang likuidasi bersamaan, narasi besar itu terasa hampa.

Yang dibutuhkan pengguna adalah perlindungan nyata.

Teknologinya sudah matang. Smart contract bisa melakukan klaim otomatis, pool dana on-chain bisa berjalan transparan, subsidi hash power bisa terus menghasilkan pendapatan. Sisanya hanya soal niat: siapa yang mau menulis perlindungan pengguna ke dalam protokol?

Tanda kedewasaan Web3 adalah, dalam kondisi ekstrem, ada jaring pengaman nyata untuk pengguna.

Setelah 11 Oktober, industri ini harus mengingat bukan hanya angka-angkanya.

Saat air terjun berikutnya datang, siapa yang benar-benar bisa menopang pengguna?