Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli kriptoPasarTradingFuturesEarnWeb3WawasanSelengkapnya
Trading
Spot
Beli dan jual kripto dengan mudah
Margin
Perkuat modalmu dan maksimalkan efisiensi dana
Onchain
Trading Onchain, Tanpa On-Chain
Konversi & perdagangan blok
Konversi kripto dengan satu klik dan tanpa biaya
Jelajah
Launchhub
Dapatkan keunggulan lebih awal dan mulailah menang
Copy
Salin elite trader dengan satu klik
Bot
Bot trading AI yang mudah, cepat, dan andal
Trading
Futures USDT-M
Futures diselesaikan dalam USDT
Futures USDC-M
Futures diselesaikan dalam USDC
Futures Koin-M
Futures diselesaikan dalam mata uang kripto
Jelajah
Panduan futures
Perjalanan pemula hingga mahir di perdagangan futures
Promosi Futures
Hadiah berlimpah menantimu
Ringkasan
Beragam produk untuk mengembangkan aset Anda
Earn Sederhana
Deposit dan tarik kapan saja untuk mendapatkan imbal hasil fleksibel tanpa risiko
Earn On-chain
Dapatkan profit setiap hari tanpa mempertaruhkan modal pokok
Earn Terstruktur
Inovasi keuangan yang tangguh untuk menghadapi perubahan pasar
VIP dan Manajemen Kekayaan
Layanan premium untuk manajemen kekayaan cerdas
Pinjaman
Pinjaman fleksibel dengan keamanan dana tinggi
Filipina berencana meluncurkan sistem anggaran berbasis blockchain, pakar hukum memperingatkan risiko

Filipina berencana meluncurkan sistem anggaran berbasis blockchain, pakar hukum memperingatkan risiko

金色财经金色财经2025/10/16 16:04
Tampilkan aslinya

Jinse Finance melaporkan bahwa Senat Filipina sedang meninjau RUU No. 1330, yang diajukan oleh Senator Paolo Benigno "Bam" Aquino IV pada akhir Agustus, dengan rencana menginvestasikan sekitar 8,6 juta dolar AS untuk mencatat anggaran nasional di blockchain, bertujuan meningkatkan transparansi pengeluaran pemerintah dan mengekang korupsi. Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran publik yang kuat terkait dugaan pelanggaran pada proyek infrastruktur senilai sekitar 9,2 miliar dolar AS. Namun, beberapa pakar hukum menyatakan kekhawatirannya. Mantan Jaksa Agung Filipina Florin Hilbay memperingatkan bahwa penggunaan teknologi blockchain saja tidak secara otomatis meningkatkan transparansi atau mencegah korupsi, bahkan bisa menyederhanakannya menjadi "alat pemasaran". Pakar hukum teknologi Russell Geronimo menunjukkan bahwa masalahnya bukan pada kurangnya buku besar yang tidak dapat diubah, melainkan lemahnya pengawasan pengadaan, audit, dan mekanisme perlindungan pelapor. Asosiasi Pengacara Fintech Filipina juga mengingatkan bahwa jika entitas swasta mengendalikan infrastruktur blockchain, hal ini dapat menyebabkan privatisasi de facto atas data publik, dan menyarankan agar pemerintah mempertahankan kepemilikan dan kendali atas data anggaran, serta menggunakan protokol open source untuk mencegah penguncian vendor dan monopoli.

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!