OpenSea Merencanakan Comeback dengan Rencana Meluncurkan Token SEA pada 2026

OpenSea, yang dulunya merupakan marketplace terbesar untuk koleksi digital, sedang bersiap untuk meluncurkan token native mereka sendiri, SEA, pada kuartal pertama tahun 2026.

Rencana ini mengikuti lonjakan aktivitas platform setelah OpenSea memperluas layanannya di luar NFT untuk memungkinkan perdagangan di semua aset digital.

OpenSea Bersiap Meluncurkan Token SEA

Pada 17 Oktober, salah satu pendiri OpenSea, Devin Finzer, mengatakan bahwa token baru ini akan menjadi landasan dari identitas platform yang terus berkembang. Ia menjelaskan bahwa token ini mewakili visi OpenSea untuk ekonomi onchain yang lebih terbuka dan likuid.

“Mengintegrasikan SEA ke dalam OpenSea akan menjadi kesempatan untuk menunjukkan visi kami kepada dunia. Ini akan menyoroti semua yang sedang kami bangun,” kata Finzer.

Menurut Finzer, setengah dari suplai SEA akan diberikan kepada komunitas, dengan mayoritas didistribusikan melalui proses klaim awal. Pengguna lama dan peserta program loyalitas OpenSea akan diprioritaskan.

Perusahaan juga berencana mengalokasikan 50% dari pendapatan peluncurannya untuk membeli kembali token SEA, memperkuat likuiditas dan keselarasan nilai dengan pengguna.

Selain itu, SEA akan memiliki fitur staking, memungkinkan pemegangnya mendapatkan imbalan sambil mendukung pertumbuhan jaringan.

“SEA bukanlah tujuan akhir, tetapi ini adalah momen krusial yang akan diperhatikan semua orang. Anda hanya mendapatkan satu TGE. Sementara Foundation sedang menyelesaikan detail terakhir, kami sedang mempersiapkan OpenSea,” tambah Finzer.

Marketplace NFT Bertransformasi Menjadi Aplikasi ‘Trade Everything’

Sementara itu, inisiatif token OpenSea merupakan bagian dari transformasi yang lebih luas untuk menjadikan platform ini sebagai “trade everything.”

Dari “NFT marketplace” menjadi “trade everything.”Sails up.

— OpenSea (@opensea) October 17, 2025

Perusahaan juga sedang mengembangkan aplikasi mobile, perdagangan perpetual futures, dan alat abstraksi cross-chain. Setiap fitur dirancang untuk membuat perdagangan onchain semudah menggunakan exchange terpusat.

Finzer mengatakan bahwa tahun-tahun awal OpenSea adalah tentang membawa seniman, kolektor, dan gamer ke Web3 melalui NFT.

Ia menjelaskan bahwa fase berikutnya memberikan pengguna satu tempat untuk mengelola dan memperdagangkan berbagai jenis aset tanpa bergantung pada perantara kustodian.

“[Pengguna kami] seharusnya tidak perlu menavigasi labirin chain, bridge, wallet, dan protokol hanya untuk menggunakan likuiditas onchain, bertanya-tanya apakah saldo Anda ada di Solana, Ethereum L2, atau di tempat lain. [Mereka] seharusnya bisa memperdagangkan segalanya di satu tempat, dengan mulus,” ujar CEO OpenSea.

Yang menarik, perubahan ini sudah memberikan hasil positif bagi platform NFT legendaris tersebut.

Memang, OpenSea memproses lebih dari $2.6 miliar total volume perdagangan bulan ini, dengan lebih dari 90% berasal dari perdagangan token.

Data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa pada 15 Oktober, platform ini mencatat volume perdagangan terdesentralisasi harian tertinggi sekitar $462.7 juta. Ini menjadikannya salah satu platform DEX yang tumbuh pesat di ruang DeFi yang kompetitif.

Angka-angka ini menandakan kebangkitan kembali untuk platform yang sebelumnya dibayangi oleh pemain baru. Dengan debut SEA yang sudah di depan mata, OpenSea memposisikan dirinya sebagai lapisan likuiditas inti untuk ekonomi onchain yang lebih luas, bukan sekadar tempat NFT.