5 Fakta Mengejutkan: Volume Pasar Prediksi Meledak 5 Kali Lipat, Tembus Rp49,9 Triliun!
Jakarta, Pintu News – Industri pasar prediksi kembali mencuri perhatian publik setelah mencatat lonjakan luar biasa dalam volume transaksi pada kuartal ketiga (Q3) 2025. Berdasarkan laporan dari Cryptopolitan (22 Oktober 2025), dua platform utama—Kalshi dan Polymarket —mencatatkan total volume perdagangan lebih dari USD 3 miliar atau sekitar Rp49,9 triliun, naik lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana sektor alternatif seperti pasar prediksi semakin menjadi bagian penting dalam dunia investasi , bahkan menarik minat institusi besar Wall Street .
1. Volume Melonjak 5 Kali Lipat, Lampaui Masa Pemilu AS 2024
Menurut data yang dikutip dari Bloomberg, total volume pasar prediksi pada minggu yang berakhir 19 Oktober 2025 melampaui angka USD 3 miliar. Nilai ini melonjak drastis dari periode yang sama tahun lalu, menjadikannya sebagai kuartal tersibuk sepanjang sejarah sektor ini.
Kenaikan ini bahkan melampaui volume tinggi yang tercatat selama pemilihan presiden AS tahun 2024, yang sebelumnya menjadi puncak aktivitas pasar prediksi. Dalam laporan tersebut, Kalshi dan Polymarket disebut sebagai dua pemain utama yang mendorong lonjakan volume.
Lonjakan luar biasa ini turut menarik perhatian lembaga besar seperti CME Group dan Intercontinental Exchange (ICE), yang mulai mengalokasikan investasi dan strategi ke dalam sektor ini.
Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC): Pengaruh Keputusan Suku Bunga The Fed di 29 Oktober 2025
2. Kalshi Diserbu Trader Robinhood, Bertaruh di Sepak Bola

Kalshi, platform pasar prediksi asal New York, memanfaatkan momentum musim sepak bola di AS dan kemitraan dengan Robinhood untuk menarik investor ritel. Berdasarkan data Dune Analytics, selama minggu 19 Oktober saja, Kalshi mencatat volume taruhan sebesar USD 867 juta (sekitar Rp14,4 triliun).
Keunggulan Kalshi terletak pada model kontrak multi-event atau parlays, yang memungkinkan pengguna bertaruh pada kombinasi beberapa event sekaligus. Hal ini memberikan fleksibilitas dan potensi payout lebih tinggi, menarik bagi kalangan trader muda dan aktif.
Menurut juru bicara Kalshi, Claire McManus, semua data volume telah diverifikasi dan diambil dari laporan resmi mereka, memperkuat kredibilitas lonjakan yang tercatat.
3. Polymarket Rebut Posisi Teratas, Meski Belum Masuk Pasar AS

Polymarket, meskipun masih dibatasi aksesnya di AS karena regulasi sebelumnya, berhasil kembali memimpin volume perdagangan secara global. Pada minggu yang sama, Polymarket membukukan volume USD 415 juta (sekitar Rp6,9 triliun) hanya dari taruhan sepak bola.
Data Polymarket dikonfirmasi dari blockchain publik mereka. Juru bicara Rachel Lowe menyebut data tersebut sebagai “yang terbaik tersedia untuk umum,” meski tetap menyisakan nuansa teknis dan interpretasi dalam analisisnya.
Dominasi Polymarket semakin kuat setelah mereka mengakuisisi QCX, bursa derivatif yang memiliki lisensi dari CFTC , menandai langkah strategis mereka untuk kembali memasuki pasar AS secara legal.
4. Wall Street Masuk: ICE Investasi Rp33,2 Triliun ke Polymarket

Ketertarikan institusi besar tidak bisa diabaikan. ICE, perusahaan induk dari New York Stock Exchange , menggelontorkan dana USD 2 miliar (sekitar Rp33,2 triliun) untuk membeli saham di Polymarket. Sementara itu, CME Group juga berencana meluncurkan kontrak derivatif berbasis hasil pertandingan olahraga.
Langkah ini mempertegas bahwa pasar prediksi tak lagi dianggap sebagai area spekulatif belaka, tetapi mulai diposisikan sebagai alternatif investasi yang sah dan menarik. Ini juga menjadi respons terhadap melonjaknya popularitas platform crypto dan DeFi yang menawarkan transparansi dan efisiensi tinggi.
Kehadiran investor institusional turut menjadi indikator bahwa sektor ini mulai mendapat legitimasi di mata pemain besar industri keuangan global.
5. Masalah Regulasi Bayangi Kalshi, Tapi Tetap Jalan Terus
Meskipun memiliki lisensi federal, Kalshi menghadapi gugatan dari sejumlah regulator negara bagian AS yang menilai operasinya melanggar hukum perjudian lokal. McManus menegaskan bahwa Kalshi tetap beroperasi di bawah pengawasan federal dan tidak melanggar ketentuan hukum secara nasional.
Pada 18 Oktober, platform Kalshi sempat mengalami keterlambatan pemuatan data karena lonjakan permintaan saat pertandingan sepak bola perguruan tinggi. Meski demikian, McManus menyatakan bahwa perdagangan tetap berjalan normal di backend tanpa gangguan besar.
Isu regulasi ini menjadi penting, mengingat masa depan pasar prediksi akan sangat ditentukan oleh harmonisasi antara regulasi federal dan negara bagian, terutama di AS sebagai pasar utama.
Kesimpulan
Lonjakan volume di pasar prediksi pada Q3 2025 tidak hanya mencerminkan minat publik yang meningkat terhadap taruhan berbasis hasil nyata, tetapi juga mengindikasikan bahwa sektor ini semakin mendapatkan tempat di peta keuangan global. Dengan masuknya investor institusi dan berkembangnya teknologi blockchain serta crypto sebagai infrastruktur dasar, masa depan pasar prediksi tampaknya akan semakin menarik untuk dipantau.
Baca Juga: Prediksi Harga Ethereum: Ini Potensi Bullish Jangka Panjang & Jangka Pendek
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini , harga solana hari ini , pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Jai Hamid / Cryptopolitan. Prediction‑market volume jumps more than five‑fold in Q3, with over $3 billion in bets . Diakses 23 Oktober 2025
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
World Makin Gacor! Sekarang Bisa Ikutan Market Prediction di Polymarket!

Pembaruan kripto: Bitcoin dan Ethereum stabil karena fokus pasar bergeser ke data inflasi AS

Prediksi harga Bitcoin: BTC merebut kembali $109 ribu saat analis memprediksi pembuangan

Stablecoin Lampaui Visa dengan Volume Transaksi $46 Triliun

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








