- Nigeria mencatat lebih dari $50 miliar transaksi cryptocurrency.
- Kurang dari 4% orang dewasa berinvestasi di pasar modal yang diatur.
- SEC merencanakan reformasi untuk mengintegrasikan aset digital melalui regulasi yang lebih kuat.
Lebih dari $50 miliar nilai transaksi cryptocurrency mengalir melalui Nigeria antara Juli 2023 dan Juni 2024, menurut Securities and Exchange Commission (SEC). Direktur Jenderal SEC, Dr. Emomotimi Agama, mengungkapkan hal ini selama konferensi tahunan Chartered Institute of Stockbrokers di Lagos. Ia mengatakan bahwa skala aktivitas crypto menunjukkan seberapa cepat aset digital telah menjadi bagian utama dari lanskap keuangan Nigeria.
Penggunaan Crypto yang Meningkat Mencerminkan Pergeseran Investor
Menurut laporan lokal, Agama mencatat bahwa keuangan digital telah berkembang lebih cepat daripada pasar modal tradisional negara tersebut. Meskipun aktivitas investor di crypto sangat kuat, kurang dari empat persen orang dewasa Nigeria berpartisipasi di pasar sekuritas yang diatur. Ia mengatakan angka ini mewakili kurang dari tiga juta investor, bahkan ketika lebih dari 60 juta warga Nigeria terlibat dalam perjudian setiap hari, dengan pengeluaran sekitar $5,5 juta per hari.
Ia menggambarkan hal ini sebagai perhatian utama bagi pembentukan modal nasional dan stabilitas ekonomi jangka panjang. Kepala SEC tersebut mengatakan bahwa volume transaksi crypto menunjukkan meningkatnya minat terhadap aset alternatif. Namun, ia menambahkan bahwa tren ini mengungkapkan adanya kesenjangan dalam struktur investasi negara, di mana banyak warga lebih memilih pasar yang tidak diatur atau informal.
Rasio kapitalisasi pasar Nigeria terhadap PDB tetap sekitar 30 persen, jauh di bawah Afrika Selatan yang sebesar 320 persen, Malaysia 123 persen, dan India 92 persen. Ia mengatakan angka-angka ini menyoroti perlunya menghubungkan inovasi digital dengan sistem keuangan yang lebih luas.
Rencana Pasar Modal Menghadapi Kesenjangan Eksekusi
Meninjau Capital Market Masterplan (CMMP) yang diperkenalkan pada 2015, Agama mengatakan kurang dari setengah dari 108 inisiatifnya telah dijalankan. Rencana tersebut bertujuan memperkuat pasar modal Nigeria dan menarik dana jangka panjang untuk pembangunan.
Ia mengatakan kurangnya keselarasan dengan tujuan nasional, lemahnya pemantauan, dan kolaborasi yang terbatas memperlambat kemajuan selama periode sepuluh tahun. Agama menjelaskan bahwa SEC harus berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi digital. Ia menyoroti perlunya memasukkan aset crypto ke dalam sistem keuangan Nigeria melalui regulasi yang memadai dan edukasi investor.
Ia juga berpendapat bahwa reformasi harus berfokus pada transparansi, inklusivitas, dan hasil untuk membangun kepercayaan masyarakat. Menurutnya, kunci pembentukan modal yang berkelanjutan adalah dengan menjembatani kesenjangan antara keuangan digital dan sistem investasi tradisional.



