Menjelajahi Logika Evolusi dan Nilai Ekosistem Era DeFi2.0 Melalui Analisis IXO Protocol

Penulis: 0xSheldon Produksi: ThePrimedia

Pendahuluan

Pada tahun 2022, pasar ramai membicarakan tentang DeFi2.0, dan kami juga pernah mendiskusikannya. Dibandingkan dengan struktur perdagangan CEX, secara teori, dalam perkembangan statis, volume perdagangan pasar DeFi masih memiliki ruang pertumbuhan sekitar 13 kali lipat dari skala saat itu, ruang pasar ini cukup untuk melahirkan proyek DeFi yang lebih maju. Namun, dalam dua tahun terakhir, perkembangan pasar berjalan lambat, wacana DeFi2.0 juga menghilang, dan performa pasar proyek DeFi pun melemah, tidak hanya kalah dari fundamental, kalah dari bitcoin, bahkan kalah dari beberapa sektor infrastruktur.

Penyebab utamanya, menurut kami, adalah karena tahap sebelumnya DeFi hanya merupakan finansialisasi dari permainan zero-sum yang sudah dikenal di spekulasi keuangan tradisional. Di satu sisi, dibandingkan dengan peran penataan modal di keuangan tradisional, DeFi pada masa lalu hanya memberikan hasil yang sangat minim; di sisi lain, peran dan fungsi DeFi di dunia kripto juga hanya sebatas permukaan, belum menemukan posisinya dalam pembangunan sistem ekonomi dunia kripto.

Artikel ini akan mengambil IXO Protocol sebagai contoh, dengan model dan contoh praktiknya untuk menganalisis dua masalah di atas.

01 Optimasi Modal

Model IXO Protocol bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi dan kedalaman likuiditas pasar, guna memastikan Token provider dapat mengumpulkan modal yang dibutuhkan.

Dalam protokol IXO terdapat tiga peran, yaitu pihak proyek (Token provider), investor (trader), dan penjamin:

Token provider: Merujuk pada pihak yang menerbitkan token di platform IXO, menerbitkan aset jaminan, dan mengumpulkan dana.

trader (investor): Adalah pihak yang membeli aset kripto yang diterbitkan oleh pihak proyek di pasar, dan dapat menjual kembali token kepada penjamin untuk mengurangi risiko. Jika harga token naik, investor dapat menjual token dan memperoleh 50% keuntungan, sedangkan 50% sisanya harus diberikan kepada penjamin.

Penjamin: Memberikan jaminan kredit untuk aset yang diterbitkan pihak proyek, dan saat harga token naik, dapat memperoleh 50% pembagian keuntungan dari investor. Jika harga jaminan turun, penjamin harus membeli kembali porsi token investor dengan harga tertentu sesuai rasio yang telah ditentukan.

Dapat dilihat, dalam IXO Protocol, pihak proyek, investor, dan penjamin membentuk sistem permainan tiga pihak. Dalam sistem ini, setiap peserta memiliki kepentingan dan tujuan masing-masing, dan reputasi sebagai mekanisme insentif mendorong kerja sama di antara ketiganya, meningkatkan stabilitas dan efisiensi sistem secara keseluruhan. Melalui akumulasi dan distribusi reputasi, IXO protocol mendorong lebih banyak peserta untuk mengambil peran sebagai penjamin, yang membantu membentuk ekosistem yang lebih sehat dan aktif. Partisipasi aktif penjamin tidak hanya dapat menurunkan risiko sistem secara keseluruhan, tetapi juga mendorong aliran dana yang efektif dan alokasi sumber daya yang rasional.

Dalam model ini, dibandingkan dengan perdagangan langsung di bursa kripto dan dex, protokol IXO lebih mampu mengatasi masalah likuiditas, risiko investasi, kepercayaan, dan mekanisme insentif:

Kekurangan likuiditas

Bursa terdesentralisasi tradisional (DEX) karena menggunakan model automated market maker (AMM), menyebabkan likuiditas terkonsentrasi pada aset populer, sementara aset long-tail sangat kekurangan likuiditas. IXO protocol memperkenalkan mekanisme penjamin, yang dapat memberikan jaminan likuiditas untuk aset apa pun, sehingga secara signifikan meningkatkan kedalaman dan likuiditas perdagangan.

Risiko investasi tinggi

Di bursa tradisional, investor harus menanggung sendiri risiko fluktuasi harga aset. Dalam IXO protocol, penjamin memberikan jaminan harga sebagian atau seluruhnya untuk transaksi, sehingga risiko investor dapat dikendalikan dan mereka lebih percaya diri untuk bertransaksi. Untuk aset yang dijamin penuh, investor sama sekali tidak perlu khawatir kehilangan dana.

Kekurangan kepercayaan

Pasar kripto umumnya mengalami krisis kepercayaan, investor sulit menilai kredibilitas pihak proyek dan KOL. Di IXO, penjamin harus menggunakan dana sendiri sebagai "taruhan", hanya proyek dan KOL yang benar-benar dapat dipercaya yang bisa mendapatkan dukungan jaminan tinggi. Perlindungan keamanan berbasis dana nyata ini adalah yang paling efisien dan aman.

Kekurangan mekanisme insentif

DEX kekurangan insentif efektif bagi peserta untuk berkontribusi pada ekosistem. IXO protocol menggabungkan keuntungan penjamin dan reputasi sosial, memberikan insentif ganda ekonomi dan non-ekonomi bagi penjamin. Penjamin dapat memperoleh reputasi, yang juga meningkatkan nilai sosial mereka.

Berdasarkan hal tersebut, IXOProtocol bertujuan untuk menyediakan jaminan keuangan lintas siklus bagi pihak proyek. Dalam pasar keuangan tradisional, ini mengingatkan kita pada Microstrategy, yang melalui mekanisme kepercayaan bitcoin berhasil meningkatkan strategi pendanaan dan investasi perusahaan publik di Wall Street.

02 Nilai Reputasi

IXO Protocol adalah bursa terdesentralisasi (DEX) yang memiliki mekanisme jaminan - asuransi, dengan teori inti yang didasarkan pada ekonomi perilaku yang dikemukakan oleh ekonom Daniel Bernoulli pada tahun 1738—yaitu psychological account. IXO menggabungkan konsep ini dan SocialFi ke dalam perdagangan asuransi, di mana KOL komunitas dapat menjamin aset yang diakui komunitas, menanggung risiko fluktuasi harga, serta memperoleh reputasi dan 50% pembagian keuntungan. Di platform IXO, kedalaman perdagangan didefinisikan ulang, jika suatu aset dijamin hingga 100%, ini berarti pengguna membeli aset tanpa risiko kerugian, sesuatu yang sulit dicapai di DEX dan CEX.

IXO Protocol sebagai protokol DeFi baru mengusulkan model perdagangan aset kripto inovatif berbasis jaminan asuransi, yang berpotensi menyelesaikan masalah kronis di pasar kripto saat ini seperti kurangnya kepercayaan, maraknya penipuan, dan tingginya risiko investasi. Namun, keberhasilan protokol secara keseluruhan sangat bergantung pada integritas dan kekuatan penjamin. Jika jumlah agunan penjamin sedikit dan tidak dapat menutupi banyak investor, maka fungsi perlindungannya akan sangat berkurang. Oleh karena itu, membangun sistem penjamin dengan nilai reputasi tinggi akan menjadi kunci utama perkembangan protokol. Namun, dalam sistem permainan antara pihak proyek, investor, dan penjamin ini, tampaknya penjamin menanggung lebih banyak risiko dan hanya memperoleh sedikit keuntungan?

Tentu saja, jawabannya tidak demikian. Dalam IXO protocol, investor menanggung risiko minimal 0% (jaminan penuh), memperoleh 50% keuntungan, dan mendapatkan 0% reputasi. Penjamin menanggung risiko maksimal 100%, memperoleh 100% token yang dijamin atau 50% keuntungan kenaikan token, serta memperoleh 100% reputasi.

Keuntungan: Penjamin berbagi 50% keuntungan dari kenaikan nilai aset token.

Keuntungan pendanaan: Dapat berbagi 5% dari jumlah dana yang dikumpulkan pihak proyek sebagai keuntungan.

Reputasi: Penjamin memberikan jaminan untuk aset yang dijual pihak proyek, memperoleh 100% reputasi sosial. Akumulasi reputasi ini dapat dianggap sebagai akumulasi modal sosial, yang dapat membawa lebih banyak peluang kerja sama, status sosial yang lebih tinggi, serta peluang monetisasi nilai lebih lanjut bagi penjamin.

Dalam IXO protocol, konsep reputasi diberikan makna dan fungsi baru. Di sini, reputasi tidak lagi hanya sekadar konsep akuntansi dalam proses akuisisi, melainkan menjadi mekanisme insentif yang mendorong peserta untuk mengambil peran sebagai penjamin dalam sistem. Penjamin di IXO protocol memberikan jaminan kepada pihak pendanaan, dan tindakan jaminan ini sendiri merupakan wujud kepercayaan. Ketika penjamin berhasil membantu pihak pendanaan memperoleh dana, dan setelah pihak pendanaan mencapai target keuntungan, penjamin akan mendapatkan reputasi sebagai hadiah.

Reputasi yang diperoleh penjamin tidak hanya dapat langsung dikonversi menjadi keuntungan ekonomi, tetapi juga dapat meningkatkan status dan kredibilitasnya dalam sistem, serta meningkatkan peluang memperoleh lebih banyak keuntungan dalam transaksi di masa depan. Akumulasi reputasi ini dapat dianggap sebagai akumulasi modal sosial, yang dapat membawa lebih banyak peluang kerja sama dan status sosial yang lebih tinggi bagi penjamin.

Nilai reputasi juga merupakan konsep yang sangat penting di dunia tradisional, namun melalui protokol DeFi, nilai reputasi yang masuk ke dunia kripto tidak hanya tercermin dalam satu proyek saja.

Penutup:

Secara keseluruhan, dengan menganalisis model dan contoh praktik IXO Protocol, kita dapat membahas masalah yang disebutkan di awal—jika IXOProtocol dapat berhasil diimplementasikan, maka DeFi akan memainkan peran yang setara dengan keuangan tradisional dalam optimasi alokasi modal pada perkembangan proyek Web3; praktik penggabungan IXO protocol dan SocialFi akan mengintegrasikan reputasi DID ke dalam pembangunan sistem ekonomi dunia kripto, yang akan memperkuat posisi DeFi dalam ekosistem kripto—DeFi tidak lagi hanya sekadar permainan keuangan zero-sum.

Namun, ini hanyalah satu langkah kecil di era pasca DeFi2.0, pembangunan tatanan ekonomi dunia kripto yang berpusat pada DeFi baru saja dimulai.