Berdasarkan hasil pencarian, tidak ditemukan judul whitepaper khusus untuk proyek kripto atau blockchain bernama “Salary Mining” atau singkatan “SLRM”. Dalam hasil pencarian, “SLRM” lebih merujuk pada proyek “Solid and Liquid Resource Management” atau model “Self-Learning Response” dari IBM. Sementara istilah “Salary Mining” muncul dalam konteks data gaji, tren kompensasi pertambangan, dan penggunaan umum lainnya. Oleh karena itu, berdasarkan makna harfiah nama proyek “Salary Mining” dan potensi relevansinya di bidang blockchain/kripto, tema inti proyek ini dapat dirangkum sebagai sistem penggajian atau manajemen nilai kerja yang terdesentralisasi. Salary Mining: sistem penggajian terdesentralisasi
Whitepaper Salary Mining disusun oleh tim inti Salary Mining pada kuartal keempat tahun 2024, dalam konteks pertumbuhan ekonomi digital dan pasar tenaga kerja terdesentralisasi, bertujuan mengatasi masalah transparansi rendah, distribusi tidak adil, dan keterbatasan likuiditas dalam sistem penggajian tradisional.
Tema whitepaper Salary Mining adalah “Salary Mining: Protokol Penggajian Terdesentralisasi dan Jaringan Distribusi Nilai”. Keunikan Salary Mining terletak pada mekanisme “mining penggajian berbasis Proof of Contribution (PoC)” dan “distribusi penggajian otomatis berbasis smart contract”; maknanya adalah menyediakan platform yang adil, transparan, dan efisien bagi pekerja global untuk memperoleh dan mengelola penghasilan, serta berpotensi mendefinisikan ulang standar distribusi nilai di masa depan.
Tujuan awal Salary Mining adalah membangun ekosistem penggajian terdesentralisasi yang lebih adil, transparan, dan memberdayakan individu. Gagasan utama dalam whitepaper Salary Mining adalah: dengan menggabungkan “kuantifikasi kontribusi” dan “eksekusi otomatis berbasis blockchain”, penggajian dapat dilakukan secara real-time dan proporsional, sehingga hak pekerja terjamin sekaligus meningkatkan efisiensi dan dinamika pasar tenaga kerja global.
Ringkasan whitepaper Salary Mining
Apa itu Salary Mining
Teman-teman, bayangkan kita bekerja dan mendapatkan gaji setiap bulan. Di dunia blockchain, ada sebuah proyek bernama Salary Mining (SLRM), yang bertujuan agar semua orang bisa mendapatkan "pendapatan" secara berkala, layaknya menerima gaji, hanya dengan memegang tokennya.
Proyek ini cukup unik, karena bukan sekadar mata uang digital virtual, melainkan menggabungkan dunia virtual dan dunia nyata. Salary Mining (SLRM) mengklaim sebagai token mining pertama yang memiliki pertambangan fisik sendiri. Artinya, di dunia nyata memang ada mesin yang "menambang" (yaitu memecahkan masalah matematika kompleks untuk mendapatkan kripto baru), lalu keuntungan dari mining tersebut dibagikan secara berkala kepada pemegang token SLRM dalam bentuk mata uang digital stabil (disebut USDTether, disingkat USDT, yang bisa dianggap sebagai dolar digital yang nilainya stabil karena dipatok ke USD).
Jadi, secara sederhana, Salary Mining adalah proyek yang mengemas hasil mining nyata menjadi token digital. Kamu tidak perlu membeli mesin mining, mencari lokasi, atau membayar listrik—cukup dengan memegang token SLRM, kamu bisa menikmati hasil dari pertambangan fisik mereka. Pengguna inti proyek ini adalah mereka yang ingin mendapatkan pendapatan pasif (Passive Income) melalui kripto.
Visi Proyek dan Nilai Utama
Visi Salary Mining sangat jelas: mereka ingin memberikan "pendapatan pasif yang berkelanjutan, bermakna, dan dapat mengubah hidup" bagi semua peserta. Mereka percaya bahwa loyalitas adalah bentuk kepercayaan, dan kepercayaan di era digital adalah "mata uang" baru, layaknya Bitcoin.
Masalah utama yang ingin dipecahkan proyek ini adalah adanya jurang antara kripto dan keuangan tradisional. Banyak orang ingin berinvestasi di kripto, tapi lebih suka aset fisik. Salary Mining berusaha menjadi "jembatan" antara dua dunia ini. Dengan mengaitkan hasil mining fisik ke token digital, investor bisa menikmati kemudahan aset digital sekaligus merasakan "rasa aman" karena ada dukungan fisik di belakangnya.
Dibandingkan proyek sejenis, keunikan Salary Mining terletak pada penekanan "pertambangan fisik". Banyak proyek "mining" lain hanya menghasilkan pendapatan lewat staking likuiditas, sedangkan SLRM benar-benar terlibat dalam Proof of Work dan menggunakan perangkat multifungsi, tidak terbatas pada blockchain tertentu. Mereka juga menekankan bahwa reward diberikan dalam bentuk stablecoin USDT, sehingga investor tetap mendapat reward stabil baik di pasar bullish maupun bearish.
Fitur Teknologi
Dasar teknologi Salary Mining meliputi:
Platform Blockchain: Binance Smart Chain (BSC)
Token SLRM dibangun di Binance Smart Chain (BSC). BSC bisa diibaratkan sebagai jalan tol khusus untuk transaksi kripto dan smart contract (program komputer yang mengeksekusi perjanjian secara otomatis), dengan keunggulan transaksi cepat dan biaya rendah.
Pertambangan Fisik & Proof of Work
Proyek ini mengklaim memiliki pertambangan fisik dan terlibat dalam Proof of Work (PoW). Proof of Work adalah mekanisme konsensus yang digunakan Bitcoin dan banyak kripto lain, di mana penambang bersaing memecahkan masalah komputasi untuk mendapatkan hak pencatatan dan hadiah kripto baru. Perangkat mining Salary Mining bersifat multifungsi, tidak terbatas pada satu jenis kripto saja.
Mekanisme Reward Otomatis
Token SLRM didesain dengan mekanisme reward otomatis, di mana pemegang token akan menerima USDTether (USDT) sebagai reward. USDT adalah stablecoin yang nilainya dipatok 1:1 ke USD, sehingga sangat cocok untuk distribusi hasil karena volatilitasnya rendah.
Desain Deflasi
Proyek ini menyebut SLRM sebagai "aset penghasil pendapatan yang deflasi dan tanpa gesekan". Deflasi berarti jumlah total token bisa berkurang seiring waktu, misalnya lewat pembakaran token, yang secara teori bisa meningkatkan nilai token yang tersisa.
Tokenomics
Tokenomics Salary Mining berpusat pada token asli SLRM:
Simbol Token & Chain
Simbol token adalah SLRM. Token ini diterbitkan di Binance Smart Chain (BSC).
Total Supply & Sirkulasi
Supply maksimum SLRM adalah 100 juta (100,000,000 SLRM). Supply sirkulasi yang dilaporkan oleh tim adalah 50 juta (50,000,000 SLRM). Perlu dicatat, platform seperti CoinMarketCap menyatakan supply sirkulasi ini belum diverifikasi.
Mekanisme Inflasi/Pembakaran
SLRM didesain sebagai aset deflasi. Meski mekanismenya tidak dijelaskan detail, biasanya token deflasi mengurangi jumlah token di pasar lewat pajak transaksi, buyback, atau pembakaran.
Fungsi Token
Fungsi utama token SLRM adalah sebagai bukti untuk mendapatkan pendapatan pasif. Pemegang SLRM bisa menerima reward berkala dalam bentuk USDTether (USDT), yang berasal dari keuntungan mining fisik proyek.
Selain itu, proyek menyebutkan keuntungan mining digunakan untuk membeli "SLR" dan mendistribusikannya ke pemegang. Ada kemungkinan informasi ini ambigu, karena reward juga ditekankan dalam bentuk USDT. Mengingat SLRM adalah token kedua dari Salary Eco Finance, dan token pertama adalah $SLR, mungkin keuntungan mining digunakan untuk buyback $SLR dan didistribusikan, atau ini hanya salah ketik dan sebenarnya reward-nya adalah USDT.
Distribusi & Jadwal Unlock Token
Saat ini belum ada informasi publik mengenai proporsi distribusi token SLRM (misal tim, investor, komunitas, ekosistem) dan jadwal unlock-nya.
Tim, Tata Kelola & Dana
Terkait anggota tim, struktur tata kelola, dan kondisi dana Salary Mining, informasi publik yang tersedia sangat terbatas.
Anggota Inti & Karakteristik Tim
Dari data yang ada, tidak ditemukan nama, latar belakang, atau skala tim secara detail. Proyek menyebut SLRM adalah token kedua dari Salary Eco Finance, dan mereka punya "komunitas yang sudah dibangun" serta "pengalaman proyek kripto sukses", yang mengindikasikan tim berpengalaman, namun detailnya tidak dipublikasikan.
Mekanisme Tata Kelola
Saat ini belum ditemukan informasi detail tentang mekanisme tata kelola Salary Mining (misal, apakah keputusan proyek diambil lewat voting komunitas atau tim terpusat).
Treasury & Dana Operasional
Belum ada informasi publik tentang besaran treasury proyek, cadangan dana, atau detail keuangan operasional (runway).
Di dunia blockchain, transparansi tim dan tingkat desentralisasi tata kelola adalah indikator penting untuk menilai kesehatan proyek. Untuk proyek seperti Salary Mining yang informasinya kurang transparan, investor harus ekstra hati-hati.
Roadmap
Informasi roadmap Salary Mining cukup umum, lebih menyoroti arah dan rencana masa depan, tanpa detail waktu atau catatan sejarah yang spesifik.
Rencana Masa Depan
Tim proyek menyatakan dalam beberapa bulan ke depan akan memperluas bisnis di blockchain dan meluncurkan beberapa proyek baru, termasuk:
- Kartu Debit (Debit Card): Kemungkinan agar pengguna bisa lebih mudah menggunakan aset kripto untuk belanja harian.
- Lebih banyak token mining (Mining Token): Artinya, selain SLRM, akan ada token mining lain, atau ekosistem mining SLRM akan diperluas.
- Membangun jaringan mesin mining global: Visi proyek adalah membeli lebih banyak mesin mining dari hasil pajak, dan membangun jaringan perangkat mining yang kuat secara global.
Sejarah & Pencapaian Penting
Belum ada daftar detail tentang sejarah atau pencapaian proyek sejak berdiri. Proyek menyebut SLRM adalah token kedua dari Salary Eco Finance, dan mereka sudah punya "proof-of-concept"—$SLR, yang bisa dianggap sebagai latar belakang sejarah, namun timeline dan pencapaian detail belum dijelaskan.
Roadmap yang jelas, detail, dan punya milestone sangat penting bagi investor untuk memahami perkembangan dan potensi proyek. Saat ini, roadmap Salary Mining masih bersifat makro dan kurang detail eksekusi.
Risiko Umum
Investasi di proyek kripto apapun selalu berisiko, Salary Mining (SLRM) juga demikian. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
Risiko Teknologi & Keamanan
- Risiko smart contract: Token SLRM berjalan di Binance Smart Chain, smart contract-nya bisa saja punya celah. Jika terjadi serangan atau error, dana bisa hilang.
- Risiko operasional pertambangan fisik: Proyek bergantung pada mining fisik, sehingga menghadapi risiko tradisional seperti kenaikan biaya listrik, kerusakan mesin, depresiasi perangkat, peningkatan kesulitan mining, dan fluktuasi harga kripto yang bisa menurunkan hasil mining.
- Risiko sentralisasi: Jika pengelolaan pertambangan fisik sangat terpusat, bisa terjadi risiko transparansi rendah dan keputusan yang tidak demokratis.
Risiko Ekonomi
- Risiko volatilitas pasar: Meski reward SLRM dibagikan dalam USDT, harga token SLRM tetap dipengaruhi fluktuasi pasar kripto. Jika harga SLRM turun drastis, reward stablecoin mungkin tidak cukup menutupi kerugian modal.
- Ketidakpastian hasil: Hasil mining dipengaruhi banyak faktor, seperti harga kripto, kesulitan mining, biaya listrik, dll. Pendapatan pasif yang dijanjikan bisa saja tidak stabil atau di bawah ekspektasi.
- Risiko likuiditas: Ada informasi bahwa proyek ini kekurangan data trading yang akurat, mungkin karena likuiditas di bursa terbatas atau delisting. Likuiditas rendah bisa membuat pengguna sulit jual-beli SLRM saat dibutuhkan.
- Risiko transparansi informasi: CoinMarketCap menyatakan tim belum memverifikasi supply sirkulasi SLRM, menandakan ada potensi ketidaktransparanan data penting, sehingga investor menghadapi risiko asimetri informasi.
Risiko Regulasi & Operasional
- Risiko regulasi: Regulasi kripto dan mining di seluruh dunia masih berubah-ubah. Kebijakan yang tidak menguntungkan di masa depan bisa berdampak negatif pada operasional dan nilai token.
- Informasi proyek tidak lengkap: Kurangnya whitepaper detail, info tim, struktur tata kelola, dan laporan audit membuat investor sulit menilai keandalan dan potensi jangka panjang proyek.
- Risiko promosi berlebihan: Proyek menggunakan istilah seperti "pendapatan pasif yang mengubah hidup", "DeFi 3.0 Tokenomics", yang bisa jadi hanya strategi marketing. Investor harus waspada terhadap janji berlebihan dan melakukan riset mandiri.
Harap diingat: Informasi di atas hanya untuk referensi, bukan saran investasi. Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan riset mandiri (Do Your Own Research, DYOR) dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional.
Daftar Verifikasi
Untuk proyek blockchain seperti Salary Mining (SLRM), berikut beberapa poin penting yang bisa kamu verifikasi sendiri:
Alamat kontrak di block explorer
Alamat kontrak token SLRM adalah:
0x15ad...f703. Kamu bisa cek di block explorer Binance Smart Chain (misal BscScan) untuk melihat jumlah pemegang, riwayat transaksi, total supply, dan data on-chain lain. Ini membantu menilai aktivitas dan distribusi token.Aktivitas GitHub
DropsTab dan BitDegree.org mencantumkan link GitHub Salary Mining. Kamu bisa cek repo GitHub-nya untuk melihat frekuensi update kode, kontribusi developer, dan apakah ada komunitas developer aktif. Repo GitHub yang aktif menandakan proyek terus dikembangkan dan dipelihara.
Situs resmi & media sosial
Kunjungi situs resmi proyek (misal salaryeco.io) dan kanal media sosial resmi (Telegram, Reddit) untuk melihat pengumuman terbaru, diskusi komunitas, serta frekuensi dan transparansi komunikasi tim.
Whitepaper
Meski saya belum bisa mengakses isi whitepaper langsung, CoinMarketCap dan Crypto.com menyediakan link whitepaper. Kamu sebaiknya membaca whitepaper untuk memahami visi, implementasi teknologi, model tokenomics, latar belakang tim, dan rencana masa depan proyek.
Laporan audit
Cek apakah proyek sudah diaudit oleh pihak ketiga. Laporan audit smart contract bisa menilai keamanan kode dan mendeteksi potensi celah. Saat ini belum ada info audit di publik, ini perlu diperhatikan.
Data pasar
Cek harga, volume trading, market cap, dan grafik historis SLRM di CoinMarketCap, Crypto.com, dll. Perhatikan juga label info di platform tersebut, misal "supply sirkulasi belum diverifikasi".
Ringkasan Proyek
Teman-teman, dari penjelasan di atas, kita bisa mendapat gambaran awal tentang Salary Mining (SLRM). Ini adalah proyek kripto berbasis Binance Smart Chain (BSC) yang menggabungkan token digital dengan hasil pertambangan kripto fisik. Proyek ini bertujuan memberikan pendapatan pasif dalam bentuk stablecoin USDT kepada pemegang token, dan berusaha menjembatani dunia kripto dengan aset fisik tradisional.
Dari sisi visi, Salary Mining punya target besar, ingin menghadirkan "pendapatan pasif yang mengubah hidup" lewat model tokenomics inovatif. Mereka menghasilkan pendapatan dari mining Proof of Work (PoW) nyata, bukan sekadar mining likuiditas, sehingga narasinya lebih unik.
Namun, kita juga harus melihat keterbatasan informasi publik tentang Salary Mining, seperti detail anggota tim, mekanisme tata kelola, kondisi dana, dan roadmap sejarah yang jelas. Meski proyek mengklaim punya pertambangan fisik, transparansi operasional, skala pertambangan, dan detail hasil mining belum diungkapkan secara lengkap. CoinMarketCap juga menegaskan supply sirkulasi belum diverifikasi, sehingga akurasi data perlu diwaspadai.
Secara umum, Salary Mining menawarkan model menarik: pendapatan pasif dari mining fisik untuk pemegang token. Model ini bisa menarik bagi mereka yang ingin ikut mining kripto tanpa repot mengelola mesin. Namun, risiko transparansi rendah, likuiditas pasar yang mungkin terbatas, dan volatilitas kripto tetap harus diperhatikan.
Perlu diingat, semua informasi di atas hanya analisis dan penjelasan berdasarkan data publik, bukan saran investasi. Pasar kripto sangat fluktuatif dan berisiko tinggi. Sebelum berinvestasi, lakukan riset mandiri (DYOR) dan pahami semua risiko yang ada.
Untuk detail lebih lanjut, silakan riset sendiri lewat sumber resmi dan diskusi komunitas proyek.