Bitget App
Trade smarter
Buka
BerandaDaftar
Topik PopulerTren Kripto
Bitget/
Akademi/
Cara Berinvestasi Emas: Panduan untuk Pemula

Cara Berinvestasi Emas: Panduan Lengkap untuk Pemula (Edisi 2025)

Pemula
2025-11-10 | 5m

Emas telah mempesona umat manusia selama berabad-abad — dari koin kuno dan harta kerajaan hingga portofolio investasi modern. Pada tahun 2025, emas tetap menjadi salah satu aset yang paling banyak dibicarakan dan dipercaya di kalangan investor di seluruh dunia. Baik Anda investor pemula maupun seseorang yang ingin mendiversifikasi kepemilikan, emas terus menarik perhatian berkat reputasinya sebagai simbol keamanan dan stabilitas.

Tapi bagaimana sebenarnya cara berinvestasi emas saat ini? Dengan begitu banyak pilihan — emas fisik, ETF, platform digital, dan lain-lain — memulai bisa terasa membingungkan. Panduan pemula ini akan memecahkannya untuk Anda: apa yang membuat emas berharga, mengapa orang berinvestasi di dalamnya, berbagai cara untuk memperoleh eksposur, dan apa yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai. Jika Anda penasaran ingin menambah emas ke portofolio, inilah tempat yang tepat untuk memulai.

Mengapa Orang Berinvestasi di Emas

Orang berinvestasi emas karena alasan sederhana: nilainya tetap terjaga. Dalam dunia yang pasar finansialnya bisa sangat fluktuatif dan mata uang dapat kehilangan daya beli, emas menawarkan sesuatu yang kokoh — secara harfiah. Emas tidak bergantung pada laporan laba, pembayaran bunga, atau jaminan pemerintah. Ia eksis secara independen dari sistem keuangan, memberikan rasa stabilitas yang jarang bisa ditandingi aset lain. Baik itu inflasi yang merayap naik atau pasar saham yang menurun, emas cenderung tetap stabil saat investasi lain bergejolak.

Emas juga memiliki sejarah panjang sebagai jaring pengaman keuangan. Ketika inflasi naik atau perekonomian melambat, emas sering tampil lebih baik dibandingkan aset berisiko. Ini bukan tentang keuntungan cepat — bagi sebagian besar investor, ini soal perlindungan. Emas dipandang sebagai polis asuransi portofolio, menghadirkan ketenangan pikiran ketika kepercayaan pada pasar tradisional menurun. Emas juga sangat likuid dan dikenal secara global, sehingga mudah dibeli, dijual, atau dikonversi menjadi uang tunai jika diperlukan. Bagi banyak investor pemula, emas adalah cara membangun daya tahan finansial di dunia yang tidak pasti.

Apa Saja Cara Berinvestasi Emas?

Tidak ada satu cara saja untuk berinvestasi emas — dan itu justru kabar baik. Apakah Anda lebih suka aset fisik yang bisa dipegang atau investasi berbasis dokumen yang dapat dikelola lewat aplikasi broker, selalu ada pilihan yang sesuai tipe investor. Dari emas batangan tradisional hingga platform digital modern, tiap metode punya kelebihan, risiko, dan kesesuaian sendiri tergantung tujuan keuangan Anda.

1. Emas Fisik: Batangan, Koin, dan Perhiasan

Emas fisik adalah cara paling langsung untuk berinvestasi emas. Meliputi emas batangan (bar dan koin) dan, dalam beberapa kasus, perhiasan. Aset ini dinilai berdasarkan berat dan kemurniannya, serta diterima secara luas di pasar global.

Kelebihan:

  • Anda sepenuhnya memiliki aset — tanpa risiko pihak ketiga

  • Diakui dan dihargai secara universal

  • Denominasi kecil relatif likuid

  • Memberikan rasa aman saat ketidakpastian ekonomi

Kekurangan:

  • Butuh tempat penyimpanan aman dan asuransi

  • Premi di atas harga spot (biasanya 1–5%)

  • Perhiasan kurang ideal untuk dijual kembali karena desain dan biaya tambahan

  • Tidak menghasilkan imbal hasil atau bunga

Terbaik untuk: Pemegang jangka panjang, investor konservatif, atau mereka yang menghargai kepemilikan langsung.

2. Gold ETF (Exchange-Traded Funds)

Gold ETF menawarkan eksposur harga emas tanpa perlu menyimpan emas fisik. Instrumen ini diperdagangkan di bursa efek dan umumnya didukung emas fisik yang disimpan di brankas.

Kelebihan:

  • Mudah diperdagangkan via akun broker

  • Biaya dan ongkos pengelolaan lebih rendah

  • Likuiditas tinggi dan harga transparan

  • Tidak perlu penanganan atau penyimpanan fisik

Kekurangan:

  • Anda tidak secara langsung memiliki emas fisik

  • Tidak bisa menukar unit ETF dengan emas batangan (kecuali untuk blok institusi besar)

  • Expense ratio (0,5%–0,7%) dapat sedikit mengurangi hasil

Terbaik untuk: Investor yang mencari kemudahan, fleksibilitas, dan eksposur pasar terhadap emas.

3. Reksa Dana Emas

Reksa dana ini berinvestasi pada kombinasi emas fisik, ETF emas, dan saham perusahaan tambang emas. Dikelola secara aktif oleh profesional, reksa dana ini dirancang untuk memberikan paparan terdiversifikasi pada sektor emas.

Kelebihan:

  • Diversifikasi yang dikelola secara aktif

  • Dapat diakses melalui akun pensiun dan broker

  • Berpotensi mencakup eksposur pada emas fisik dan ekuitas pertambangan

Kekurangan:

  • Expense ratio lebih tinggi daripada ETF

  • Tidak bisa diperdagangkan secara intraday (diharga satu kali per hari)

  • Dapat mencakup aset non-emas, tergantung reksa dana

Terbaik untuk: Investor jangka panjang yang menginginkan eksposur terkelola pada sektor emas.

4. Sovereign Gold Bond

Diterbitkan pemerintah di negara-negara tertentu, Sovereign Gold Bond (SGB) adalah instrumen utang yang dikaitkan dengan harga pasar emas. Biasanya menawarkan pembayaran bunga tetap dan dapat ditebus tunai saat jatuh tempo.

Kelebihan:

  • Mendapat bunga tahunan plus apresiasi harga emas

  • Dijamin oleh kredit pemerintah

  • Tidak butuh penyimpanan atau asuransi

  • Dapat memperoleh manfaat pajak

Kekurangan:

  • Ketersediaan terbatas sesuai yurisdiksi

  • Periode penguncian dapat membatasi likuiditas

  • Tidak dapat ditebus dalam bentuk emas fisik

  • Bunga mungkin dikenakan pajak

Terbaik untuk: Investor jangka panjang yang menginginkan eksposur emas murah, didukung pemerintah.

5. Saham Pertambangan Emas

Investor dapat membeli saham perusahaan yang bergerak di bidang penambangan dan produksi emas. Saham ini dipengaruhi oleh harga emas serta fundamental perusahaan dan kondisi pasar yang lebih luas.

Kelebihan:

  • Peluang imbal balik lebih tinggi dari harga emas itu sendiri

  • Bisa memberikan dividen

  • Likuid dan mudah diperdagangkan

  • Eksposur terhadap pertumbuhan industri

Kekurangan:

  • Volatilitas tinggi dan risiko saham spesifik

  • Tidak sepenuhnya berkorelasi dengan harga emas

  • Operasi bisnis dan faktor pasar bisa mempengaruhi hasil

Terbaik untuk: Investor dengan toleransi risiko lebih tinggi yang mencari potensi pertumbuhan terkait emas.

6. Emas Digital

Platform emas digital memungkinkan investor membeli emas dalam pecahan kecil secara daring. Emas disimpan dalam brankas diasuransikan oleh penyedia, dan kepemilikannya tercatat secara digital.

Kelebihan:

  • Sangat mudah diakses — mulai dari investasi minimal

  • Dijamin emas asli yang diasuransikan

  • Kemudahan beli dan jual melalui aplikasi

  • Penetapan harga transparan, real-time

Kekurangan:

  • Kepercayaan pada penyedia sangat krusial

  • Dapat dikenakan biaya penyimpanan atau selisih harga beli/jual

  • Regulasi terbatas di beberapa wilayah

  • Minimum penukaran dan biaya tambahan dapat berlaku

Terbaik untuk: Pemula atau investor santai yang ingin kepemilikan emas secara fleksibel dan dalam jumlah kecil.

Cara Memilih Jenis Investasi Emas yang Tepat

Dengan banyaknya cara untuk berinvestasi emas, bagaimana Anda menentukan mana yang cocok untuk pemula? Jawabannya ada pada beberapa faktor kunci: tujuan keuangan, jangka waktu, toleransi risiko, dan seberapa terlibat Anda ingin mengelola investasi.

1. Tentukan Tujuan Investasi Anda

Memahami alasan Anda ingin berinvestasi emas adalah langkah pertama.

  • Pelestarian Kekayaan: Emas fisik atau sovereign gold bond bisa memberikan keamanan dan kepemilikan langsung dalam jangka panjang.

  • Lindung Nilai Inflasi atau Diversifikasi Portofolio: Gold ETF dan reksa dana emas menyediakan eksposur efisien dan berbiaya rendah.

  • Potensi Pertumbuhan: Saham tambang emas atau dana berbasis ekuitas dapat menghasilkan imbal balik lebih tinggi, namun dengan volatilitas lebih besar.

  • Perdagangan Jangka Pendek: Emas digital atau ETF menawarkan likuiditas dan kemudahan masuk-keluar.

Tips: Sesuaikan jenis investasi emas dengan tujuan Anda: perlindungan (“asuransi”) atau keuntungan (“investasi”).

2. Nilai Toleransi Risiko Anda

Berbagai aset emas memiliki tingkat risiko berbeda.

  • Risiko Rendah: Emas fisik, obligasi pemerintah, dan ETF berjaminan penuh.

  • Risiko Sedang: Reksa dana emas dan ETF yang mengikuti indeks.

  • Risiko Lebih Tinggi: Saham pertambangan emas dan reksa dana ekuitas yang dikelola aktif.

Catatan: Emas fisik stabil tetapi tidak menghasilkan, saham tambang bisa mengungguli namun terpapar risiko perusahaan dan pasar.

3. Sesuaikan Investasi dengan Jangka Waktu Anda

Berapa lama Anda berencana memegang emas itu penting.

  • Jangka Pendek (0–2 tahun): Pilih opsi yang cair seperti ETF atau emas digital.

  • Jangka Menengah (3–5 tahun): Pertimbangkan reksa dana, atau kombinasi ETF dan emas fisik.

  • Jangka Panjang (5+ tahun): Sovereign gold bond atau emas fisik cocok untuk akumulasi kekayaan dan perencanaan warisan.

Pengingat: Horizon waktu lebih panjang dapat meredam fluktuasi harga dan memanfaatkan siklus penuh performa emas.

4. Seimbangkan Kemudahan dan Kontrol

Pilih berdasarkan seberapa besar Anda ingin terlibat langsung.

  • Kontrol Lebih: Emas fisik memberikan kepemilikan langsung tetapi membutuhkan penyimpanan dan asuransi.

  • Kemudahan Lebih: ETF, emas digital, atau reksa dana sangat mudah dikelola dan diperdagangkan lewat platform online.

Pertanyaan yang Perlu Ditanyakan: Anda lebih suka emas di tangan — atau hanya melihat di akun?

5. Diversifikasi dalam Emas

Anda tidak harus terpaku pada satu format saja — pertimbangkan pendekatan gabungan.

  • Contoh Alokasi:

    • 50% pada gold ETF (untuk likuiditas)

    • 30% pada emas fisik (untuk keamanan)

    • 20% pada saham pertambangan (untuk potensi pertumbuhan)

Diversifikasi dalam emas membantu menyeimbangkan risiko, imbal hasil, dan aksesibilitas.

6. Pahami Biaya dan Implikasi Pajak

Tiap opsi membawa biaya yang berbeda:

  • Emas Fisik: Premi, penyimpanan, asuransi.

  • ETF/Reksa Dana: Expense ratio (biasanya 0,5%–1% per tahun).

  • Emas Digital: Selisih harga beli/jual, mungkin juga biaya platform.

  • Obligasi Pemerintah: Umumnya murah, tapi bisa kena pajak penghasilan bunga.

Catatan Pajak: Beberapa negara memberikan insentif pajak pada bentuk investasi emas tertentu (misal, koin bebas pajak atau kepemilikan jangka panjang). Selalu cek aturan pajak lokal atau konsultasikan dengan penasihat keuangan.

7. Jadikan Emas Sebagian dari Portofolio

Emas adalah diversifier — bukan aset utama penumbuh kekayaan.

  • Alokasi yang Disarankan: 5%–15% dari total portofolio investasi Anda.

  • Kenapa: Cukup untuk lindung nilai, tetapi tidak terlalu banyak agar tidak mengurangi eksposur pada aset pertumbuhan seperti saham.

Risiko dan Tantangan yang Perlu Dipertimbangkan

Meski emas sering dianggap sebagai aset safe-haven, investasi di dalamnya tetap mengandung risiko serta keterbatasan tertentu. Memahami tantangan-tantangan ini dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih seimbang dan bijak.

1. Volatilitas Harga

Sekalipun emas relatif stabil dibanding saham atau cryptocurrency, ia tetap tidak kebal dari fluktuasi harga.

  • Risiko Jangka Pendek: Harga emas bisa berubah karena data ekonomi makro, suku bunga, dan peristiwa global.

  • Konteks Historis: Emas bisa berkinerja buruk saat ekonomi tumbuh kuat atau suku bunga riil naik.

Tips: Hindari spekulasi jangka pendek kecuali Anda berpengalaman mengelola risiko pasar.

2. Opportunity Cost

Emas tidak memberikan penghasilan layaknya saham atau obligasi.

  • Tidak Menghasilkan: Emas fisik dan sebagian besar ETF tidak membayar bunga atau dividen.

  • Trade-Off: Mengalokasikan terlalu banyak ke emas bisa membuat Anda melewatkan pertumbuhan dari aset berimbal hasil lebih tinggi.

Catatan: Emas paling baik digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, investasi yang berorientasi pertumbuhan.

3. Penyimpanan dan Keamanan (Emas Fisik)

Kepemilikan emas fisik membawa tanggung jawab logistik tersendiri.

  • Penyimpanan: Memerlukan brankas rumahan, deposit box, atau pihak ketiga khusus.

  • Asuransi: Mungkin perlu dibeli terpisah untuk perlindungan dari pencurian atau kehilangan.

  • Likuiditas: Batangan besar bisa sulit dijual atau perlu diskon harga.

Pengingat: Biaya-biaya ini bisa mengurangi hasil investasi dalam jangka waktu lama.

4. Keterbatasan Likuiditas

Tidak semua investasi emas sama likuidnya.

  • Likuiditas Tinggi: ETF, emas digital, dan saham tambang bisa cepat dijual di harga pasar.

  • Likuiditas Rendah: Obligasi pemerintah emas mungkin hanya sedikit diperdagangkan di pasar sekunder; emas fisik butuh waktu/jasa dealer terpercaya untuk dijual.

Langkah Aksi: Pilih sesuai kebutuhan akses dana Anda.

5. Risiko Pihak Ketiga dan Platform

Beberapa opsi investasi emas mengandalkan keandalan pihak ketiga.

  • Emas Digital: Membutuhkan kepercayaan pada praktik penyimpanan, audit, dan penukaran platform.

  • ETF dan Reksa Dana: Bergantung pada kemampuan kustodian menyimpan dan mengelola aset secara aman.

Solusi: Pilih penyedia yang teregulasi, transparan, dan bereputasi baik.

6. Dampak Pajak

Berbagai bentuk emas mungkin memiliki perlakuan pajak berbeda tergantung lokasi Anda.

  • Capital Gain: Umumnya berlaku jika menjual emas dengan keuntungan.

  • Pajak Penghasilan: Bisa dikenakan pada bunga dari sovereign gold bond.

  • Pengecualian: Beberapa koin emas atau kepemilikan jangka panjang bisa mendapat insentif pajak.

Tips: Tinjau aturan pajak lokal atau konsultasikan dengan konsultan pajak sebelum berinvestasi.

Tips untuk Investor Emas Pertama Kali

Jika Anda baru mulai investasi emas, banyaknya pilihan dan pertimbangan bisa jadi membuat bingung. Kabar baiknya? Anda tidak harus menjadi ahli untuk memulai — beberapa langkah cerdas dapat membantu Anda menghindari kesalahan umum dan membuat keputusan dengan lebih percaya diri sejak hari pertama.

Mulai dari Jumlah Kecil dan Belajar Bertahap

Anda tidak perlu langsung mengucurkan ribuan dolar. Mulailah dengan investasi kecil — satu koin emas, beberapa unit ETF, atau bahkan emas digital pecahan. Cara ini membantu Anda mencoba, menyesuaikan emas dalam portofolio, dan membangun pengalaman tanpa risiko besar.

Utamakan Kesederhanaan

Pilih format investasi yang sejalan dengan pengetahuan dan tingkat kenyamanan Anda saat ini. Untuk banyak pemula, gold ETF atau emas digital adalah opsi termudah. Biayanya efisien, transparan, dan mudah diperjualbelikan. Anda selalu bisa mencoba bentuk kompleks seperti saham tambang atau emas batangan fisik setelah lebih berpengalaman.

Beli dari Sumber Terpercaya

Baik investasi emas fisik atau menggunakan platform daring, pilih nama-nama terpercaya. Cari dealer terpercaya, percetakan pemerintah, atau institusi keuangan teregulasi. Jika menggunakan aplikasi, cek kejelasan info soal penyimpanan, keamanan, dan dukungan emas fisik.

Pahami Biaya yang Ada

Biaya bisa menggerogoti hasil investasi, apalagi dalam jangka panjang. Perhatikan markup dealer, expense ratio ETF, biaya penyimpanan, dan komisi platform. Selisih kecil pun dapat mempengaruhi kinerja jangka panjang.

Jangan Mencoba Mengatur Waktu Pasar

Seperti aset lain, harga emas naik turun — menebak momen terbaik beli atau jual sangat sulit. Alih-alih menunggu “penurunan sempurna”, pertimbangkan strategi dollar-cost averaging: investasi jumlah tetap secara berkala untuk meratakan fluktuasi harga.

Jadikan Emas Bagian dari Strategi Lebih Besar

Emas paling efektif sebagai bagian dari portofolio terdiversifikasi, bukan satu-satunya investasi. Gunakan untuk lindung nilai inflasi, ketidakstabilan ekonomi, atau risiko mata uang — namun tetap investasikan aset pertumbuhan seperti saham atau properti demi menyeimbangkan hasil jangka panjang.

Kesimpulan: Apakah Emas Cocok untuk Anda?

Emas bukan hanya logam mengkilap — ia adalah aset berusia berabad-abad dengan kekuatan bertahan yang nyata. Bagi investor modern, emas menawarkan sesuatu yang jarang dimiliki aset lain: penyimpan nilai nyata yang diakui global dan bisa membantu menstabilkan portofolio di masa penuh ketidakpastian. Namun emas bukan solusi satu ukuran untuk semua.

Jika Anda mencari keamanan, perlindungan dari inflasi, atau diversifikasi di luar saham dan obligasi, emas pantas mendapat tempat di portofolio. Pastikan Anda jelas dengan alasan investasinya. Emas bukan tentang keuntungan cepat — ini soal keseimbangan, pelestarian, dan terkadang, ketenangan pikiran.

Mulailah dari apa yang Anda pahami. Pilih produk dan penyedia bereputasi. Dan ingat, Anda tidak perlu investasi besar — alokasi kecil pun bisa membawa manfaat jika digunakan dengan bijak. Dengan pendekatan yang tepat, emas bisa menjadi sekutu berharga jangka panjang dalam strategi keuangan Anda.

Disclaimer: Pendapat yang disampaikan dalam artikel ini hanyalah untuk tujuan informasi. Artikel ini tidak merupakan dukungan terhadap produk atau layanan yang dibahas maupun nasihat investasi, finansial, atau perdagangan. Konsultasikan dengan profesional berlisensi sebelum mengambil keputusan keuangan.

←Harga Ethereum Melonjak saat Investor Institusional Kembali — Akankah Menembus $4.000?

Direkomendasikan

Cara menjual PIBitget listing PI - Beli atau jual PI dengan cepat di Bitget!
Trading sekarang
Trade smarter