Apa Itu Keeta Network (KTA)? Layer-1 Baru untuk Keuangan Global

Dunia keuangan masih berjuang dengan sistem pembayaran yang lambat dan mahal. Bank tradisional mengandalkan jaringan lama, dan sebagian besar blockchain tidak bisa menyeimbangkan antara kecepatan dan kepatuhan. Kesenjangan ini menciptakan permintaan terhadap platform yang mampu menangani skala global sekaligus memenuhi standar regulasi.

Keeta Network (KTA) memposisikan dirinya sebagai salah satu solusi paling ambisius. Proyek ini mengklaim kecepatan hingga 10 juta transaksi per detik dengan penyelesaian kurang dari setengah detik. Dipimpin oleh Ty Schenk dan didukung oleh tokoh-tokoh seperti mantan CEO Google Eric Schmidt, proyek ini meluncurkan mainnet-nya pada 22 September 2025. Dengan alat kepatuhan bawaan, identitas digital, dan tokenisasi aset dunia nyata, Keeta bertujuan menyaingi sistem seperti Visa dan SWIFT.

Apa Itu Keeta Network (KTA)?

Keeta Network adalah blockchain Layer-1 yang dirancang khusus untuk keuangan global. Misi utamanya adalah menghubungkan sistem perbankan tradisional dan jaringan pembayaran dengan keuangan terdesentralisasi. Berbeda dari banyak rantai lainnya, Keeta menempatkan alat kepatuhan dan regulasi sebagai inti dari desainnya. Artinya, fitur seperti identitas digital bawaan, pemeriksaan KYC, dan AML merupakan bagian dari protokol itu sendiri, bukan hanya ditambahkan kemudian melalui layanan pihak ketiga.

Proyek ini juga fokus pada tokenisasi aset dunia nyata. Institusi dan individu dapat membuat token yang mewakili fiat, komoditas, atau sekuritas dan mengelolanya dengan aturan di dalam blockchain. Dengan menawarkan dukungan bawaan semacam ini, Keeta bertujuan menyediakan lingkungan yang aman dan skalabel untuk institusi keuangan, pengembang, dan pengguna sehari-hari. Visi yang diusung bukan hanya pembayaran yang lebih cepat, namun juga jembatan tepercaya antara keuangan lama dan sistem berbasis blockchain.

Bagaimana Cara Kerja Keeta Network

Keeta dibangun di atas arsitektur hibrida yang menggabungkan Delegated Proof-of-Stake dengan Directed Acyclic Graph (DAG). Desain ini memungkinkan transaksi diproses secara paralel, bukan menunggu dalam satu antrean. Hasilnya adalah throughput yang sangat tinggi dan penyelesaian dalam waktu sepersekian detik. Jaringan ini juga memanfaatkan infrastruktur cloud-native sehingga mampu melakukan penskalaan secara cepat sesuai pertumbuhan permintaan.

Di luar kecepatan murni, Keeta menyediakan fitur yang disesuaikan untuk kebutuhan keuangan. Alat-alat ini tertanam langsung ke dalam protokol sehingga dapat langsung digunakan:

● Interoperabilitas lintas-chain – transfer aset antar blockchain dan jaringan pembayaran tanpa perantara.

● Kepatuhan on-chain – dukungan KYC/AML native dan verifikasi identitas digital untuk penggunaan yang diatur.

● Tokenisasi aset dunia nyata – membuat dan mengelola token yang mewakili fiat, sekuritas, atau komoditas.

● Valuta asing on-chain – pertukaran mata uang instan dan konversi yang langsung terintegrasi di jaringan.

● Mesin aturan – izin yang dapat disesuaikan dan kontrol aset bagi institusi dan pengembang.

Seluruh fitur ini bertujuan menciptakan blockchain yang tidak hanya cepat, tapi juga ramah regulasi. Tujuan Keeta adalah menghadirkan infrastruktur agar keuangan global dapat beroperasi secara on-chain dalam skala besar.

Tokenomics Keeta Network (KTA)

Distribusi Token KTA

KTA adalah token native Keeta Network dan tulang punggung ekonominya. Token ini memiliki suplai maksimum tetap sebanyak 1 miliar token, dengan distribusi yang dirancang untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan keberlanjutan. Sekitar setengah pasokan dialokasikan ke komunitas, sementara sebagian besar dicadangkan untuk tim pendiri dan investor. Sisa pasokan ditempatkan di treasury yayasan untuk mendukung pengembangan ekosistem. Guna mencegah guncangan pasar, token untuk pihak internal dikunci dan dilepas secara bertahap melalui jadwal vesting.

KTA memiliki dua peran utama dalam jaringan. Pertama, digunakan untuk membayar biaya transaksi sehingga sangat penting untuk semua aktivitas di Keeta. Kedua, berfungsi sebagai token tata kelola, memberikan hak suara kepada pemegang untuk perubahan aturan dan parameter protokol. Seiring dengan adopsi jaringan yang meningkat dan lebih banyak aset berpindah ke on-chain, utilitas dan permintaan untuk KTA diperkirakan akan tumbuh. Model ini mengaitkan nilai token dengan pertumbuhan dan penggunaan keseluruhan Keeta Network.

Mainnet Keeta Network Resmi Diluncurkan pada 22 September

Keeta Network secara resmi meluncurkan mainnet pada 22 September 2025 setelah melalui bulan-bulan pengujian dan persiapan. Peluncuran ini menandai transisi dari jaringan uji ke sistem langsung di mana aset, swap, dan transaksi dapat berlangsung secara real-time. Pengujian ketahanan publik sebelumnya pada bulan Juni telah menunjukkan kapasitas jaringan, dengan pencapaian luar biasa sebesar 11,2 juta transaksi per detik. Hasil ini menempatkan Keeta sebagai salah satu blockchain tercepat yang pernah tercatat.

Dengan mainnet yang sudah aktif, pengguna dan institusi kini dapat mentransfer aset dari blockchain lain ke Keeta, melakukan swap on-chain, dan mengakses opsi off-ramp yang lebih sederhana. Angka adopsi sudah kuat bahkan sebelum peluncuran, dengan lebih dari 235 juta dompet memegang saldo dan 42 juta transaksi berhasil diselesaikan. Token KTA juga telah terdaftar di lebih dari selusin bursa sebelum peluncuran, sehingga memberikan likuiditas awal pada ekosistem. Semua perkembangan ini menunjukkan Keeta memasuki fase mainnet dengan bukti teknis sekaligus basis pengguna yang berkembang.

Prediksi Harga Keeta Network (KTA) untuk 2025

Harga Keeta Network (KTA)

Sumber: CoinMarketCap

KTA saat ini diperdagangkan di kisaran $1,03, dengan suplai beredar sekitar 425 juta token dan kapitalisasi pasar sekitar $440–450 juta. Sejak mainnet diluncurkan pada 22 September, perhatian terhadap token meningkat, namun arah ke depan sangat bergantung pada seberapa cepat adopsi nyata berlangsung. Daftar di bursa, aktivitas on-chain, dan iklim pasar yang lebih luas semuanya akan mempengaruhi pergerakan KTA dalam beberapa bulan mendatang. Dengan pertimbangan itu, para investor biasanya memperhitungkan berbagai kemungkinan skenario:

● Bullish: KTA dapat naik ke $2,00–3,50 jika adopsi mainnet kuat, volume perdagangan meningkat, dan kian banyak bursa besar mencatatkan token ini.

● Skenario Dasar: Rentang stabil $1,20–1,50 mungkin terjadi jika pertumbuhan berjalan secara terukur, dengan tingkat aktivitas pengguna sedang dan ekspansi ekosistem bertahap.

● Bearish: Harga mungkin mundur menuju $0,70–1,00 jika adopsi melambat, muncul masalah teknis atau regulasi, atau pasar kripto secara umum mengalami penurunan.

Kesimpulan

Keeta Network memasuki ranah blockchain dengan misi yang jelas: menciptakan lapisan keuangan yang mampu menangani kecepatan pembayaran global sekaligus memenuhi tuntutan regulasi. Klaim jutaan transaksi per detik, penyelesaian sub-detik, serta kepatuhan bawaan menjadikannya berbeda dari banyak pesaing. Dengan mainnet yang kini sudah berjalan, proyek ini telah beralih dari teori ke praktik, memberikan kesempatan kepada investor dan institusi untuk melihat performanya di dunia nyata.

Jalan ke depan akan bergantung pada adopsi, kemitraan, dan kemampuan untuk memberikan hasil konsisten di bawah kondisi pasar yang sesungguhnya. Apabila Keeta mampu menarik penggunaan berkelanjutan dan mempertahankan keunggulan teknisnya, ia bisa menjadi pesaing kuat di ranah Layer-1. Untuk saat ini, Keeta berdiri sebagai salah satu upaya paling ambisius untuk menjembatani kesenjangan antara keuangan tradisional dan jaringan terdesentralisasi. Para investor akan mengamati dengan cermat apakah proyek ini dapat memenuhi janjinya.

Ikuti Bitget X Sekarang & Menangkan 1 BTC – Jangan Lewatkan!

Disclaimer: Pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini bukan merupakan dukungan terhadap produk dan layanan yang dibahas atau rekomendasi investasi, keuangan, maupun trading. Profesional yang berkualifikasi sebaiknya dikonsultasikan sebelum mengambil keputusan keuangan.