Berita

ChainCatcher melaporkan, menurut berita dari Gelonghui, analisis institusi menunjukkan bahwa Bank of Japan mempertahankan suku bunga kebijakan pada 0,50% dengan hasil pemungutan suara 7-2, sesuai dengan ekspektasi pasar secara umum. Anggota dewan Takata Hajime dan Tamura Naoki memberikan suara menentang untuk mempertahankan suku bunga (mengusulkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin). Pernyataan kebijakan kali ini lebih rinci dibanding sebelumnya, menegaskan kembali penilaian bahwa ekonomi "meskipun menunjukkan kelemahan di beberapa sektor, secara keseluruhan mengalami pemulihan yang moderat", dan menekankan akan memantau secara ketat dampak ketidakpastian terhadap pasar valuta asing, aktivitas ekonomi Jepang, dan harga. Bank tersebut secara khusus menyebutkan bahwa prospek menghadapi "berbagai risiko", menyatakan bahwa "jalur evolusi kebijakan perdagangan dan kebijakan lain di setiap yurisdiksi, serta respons aktivitas ekonomi dan harga luar negeri terhadap hal ini, sangat tidak pasti". Meski Jepang dan Amerika Serikat telah menandatangani perjanjian perdagangan, pernyataan tersebut tetap menekankan tingginya ketidakpastian, dan secara jelas menyatakan bahwa lingkungan tarif saat ini kurang menguntungkan bagi bisnis Jepang dibandingkan era tarif nol sebelum pemerintahan Trump. Dolar AS terhadap yen Jepang melanjutkan tren penurunan, mencatat titik terendah baru setelah keputusan pada 147,28, sementara pada sesi pagi di Tokyo umumnya bertahan di sekitar level 148,00. Yen hari ini menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik, pasar menafsirkan pernyataan Bank of Japan sebagai membuka jalan bagi kenaikan suku bunga paling cepat pada kuartal keempat.