Berita
Ikuti topik terkini dan terpopuler di kripto melalui berita profesional dan mendalam kami.
Kilat
- 05:22Citi: Prospek Ekonomi AS yang Negatif Akan Meningkatkan Harga Emas Secara ModeratMenurut laporan dari Jinse Finance, Citigroup telah menaikkan proyeksi harga emas tiga bulanan dari $3.300 per ons menjadi $3.500 per ons, serta menyesuaikan kisaran perdagangan yang diharapkan dari $3.100–$3.500 menjadi $3.300–$3.600, dengan alasan memburuknya prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS. Bank tersebut menyatakan: “Kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi terkait tarif diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun 2025. Bersamaan dengan pelemahan dolar AS, hal ini akan mendorong harga emas naik secara moderat, mencapai rekor tertinggi baru.” Citigroup juga menekankan bahwa data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah pada kuartal kedua 2025, meningkatnya keraguan terhadap kredibilitas Federal Reserve dan lembaga statistik AS, serta meningkatnya risiko geopolitik terkait konflik Rusia-Ukraina, semuanya menjadi faktor penyumbang. Citigroup memperkirakan bahwa sejak pertengahan 2022, total permintaan emas telah meningkat lebih dari sepertiga. (Jin10)
- 05:17Volume perdagangan 24 jam DEX Jaringan Solana melampaui $1,4 miliar, menempati peringkat kedua di seluruh jaringanMenurut Jinse Finance, data dari DefiLlama menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan DEX di jaringan Solana mencapai $1,413 miliar, menempati peringkat kedua di antara semua jaringan. Tiga protokol DEX dengan volume perdagangan tertinggi di ekosistem Solana adalah Raydium, Meteora, dan Pump.
- 05:14Perusahaan Fintech Inggris Revolut Mengalami Kendala dalam Persetujuan Lisensi PerbankanMenurut Jinse Finance, perusahaan fintech global Revolut telah menunggu lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan persetujuan lisensi perbankan penuh di Inggris, dan kini terjebak dalam perselisihan publik antara Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey. Kontroversi ini muncul ketika Reeves berupaya mempercepat proses persetujuan dengan mengatur pertemuan antara Revolut dan regulator Bank of England, namun Bailey menolak langkah tersebut dengan alasan kekhawatiran atas campur tangan terhadap otoritas regulasi independen bank sentral. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang prospek masa depan industri fintech Inggris, terutama karena Revolut mempertimbangkan kemungkinan pencatatan di Amerika Serikat, yang dapat memengaruhi status Inggris sebagai pusat fintech global.