5 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Rebase Token: Mekanisme Unik di Dunia Crypto
Jakarta, Pintu News – Rebase token adalah jenis aset cryptocurrency dengan mekanisme suplai yang elastis, artinya jumlah token yang beredar akan menyesuaikan secara otomatis berdasarkan pergerakan harga di pasar. Tujuan utamanya adalah menjaga kestabilan harga tanpa perlu menggunakan cadangan aset seperti stablecoin .
Menurut CoinMarketCap, meskipun rebase token memiliki target harga seperti stablecoin, pendekatannya berbeda karena tidak mempertahankan nilai tetap. Sebaliknya, sistem akan menyesuaikan jumlah token yang beredar agar mendekati harga target melalui proses rebase.
1. Rebase Adalah Penyesuaian Suplai Otomatis

Mekanisme rebase akan meningkatkan atau mengurangi suplai token berdasarkan fluktuasi harga. Misalnya, jika harga token naik di atas target, maka suplai akan ditambah untuk menurunkan harga; sebaliknya, jika harga turun, suplai akan dikurangi untuk mendorong harga naik.
Contohnya adalah Ampleforth yang menargetkan harga $1 (sekitar Rp16.470). Jika harga AMPL berada di atas angka ini, protokol akan menambah suplai secara otomatis setiap 24 jam untuk menyesuaikan nilai token di pasar.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Altcoin Diprediksi Analis Dan Tapiero Akan Meledak dan Lampaui Bitcoin (BTC)
2. Nilai Dompet Tidak Berubah Meski Jumlah Token Berubah
Yang membuat rebase token unik adalah meskipun jumlah token dalam dompet pengguna bisa berubah, nilai total portofolio tetap sama. Misalnya, jika seseorang memiliki 1 AMPL dan harganya menjadi $2 (Rp32.940), maka selama rebase, jumlah token akan dikurangi menjadi 0,5 AMPL, sehingga nilainya tetap $1 (Rp16.470).
Hal ini dijelaskan oleh CoinMarketCap sebagai cara untuk menjaga keseimbangan harga tanpa memengaruhi nilai ekonomi pemilik token. Jadi, pengguna tidak kehilangan nilai meskipun jumlah tokennya berubah.
3. Rebase Terjadwal Secara Rutin

Rebase bukan peristiwa acak, melainkan proses yang telah dijadwalkan sebelumnya oleh protokol. Dalam kasus AMPL, rebase terjadi setiap 24 jam. Jadwal ini memungkinkan sistem untuk secara konsisten menyesuaikan suplai dengan permintaan pasar.
Mekanisme ini membuat rebase token lebih dinamis dibandingkan token biasa, karena suplai dan harga berinteraksi secara terprogram. Namun, ini juga membuat harga rebase token lebih volatil jika dibandingkan dengan stablecoin tradisional.
4. Beberapa Contoh Token Rebase yang Terkenal
Selain Ampleforth (AMPL), terdapat beberapa proyek lain yang menggunakan mekanisme rebase. Di antaranya adalah YAM, RMPL, dan BASED, yang juga menerapkan penyesuaian suplai otomatis dengan model dan jadwal yang berbeda-beda.
Setiap proyek memiliki parameter dan tujuan rebase masing-masing. Beberapa di antaranya mencoba menggabungkan rebase dengan model tata kelola terdesentralisasi untuk memberikan insentif tambahan bagi para pemilik token.
5. Potensi dan Risiko dalam Investasi Rebase Token
Rebase token menghadirkan pendekatan inovatif terhadap stabilitas harga di sektor cryptocurrency. Namun, mekanisme ini juga dapat membingungkan investor baru karena fluktuasi jumlah token dalam dompet bisa dianggap sebagai kerugian, padahal nilai sebenarnya tetap.
Menurut CoinMarketCap, penting untuk memahami cara kerja rebase sebelum berinvestasi. Sebab meskipun konsep ini menawarkan solusi terhadap volatilitas harga, rebase juga menghadirkan kompleksitas tersendiri dalam pengelolaan portofolio crypto.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Tom Lee Prediksi Ethereum (ETH) Bisa Sentuh Rp196 Juta di Akhir 2025
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga Bitcoin hari ini , harga coin XRP hari ini , Dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- CoinMarketCap. Rebase . Diakses 29 Agustus 2025
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Karnaval Bitget x PINGPONG: Dapatkan bagian dari 6.666.666 PINGPONG!
Pasangan perdagangan margin spot baru - HOLO/USDT
Pasangan perdagangan margin spot baru - LINEA/USDT
LINEAUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








