Dominasi Ethereum yang Meningkat dan Pergeseran Sentimen Institusional serta Ritel
- Kenaikan Ethereum tahun 2025 mendefinisikan ulang pasar kripto melalui adopsi institusional, kejelasan regulasi, dan momentum deflasi on-chain. - Open interest CME Ether Futures mencapai rekor $10B dan hasil staking 3,8% melampaui model tanpa hasil milik Bitcoin, mendorong arus masuk ETF sebesar $9.4B. - Partisipasi staking Ethereum sebesar 29,4%, kontraksi suplai tahunan 0,5%, dan DeFi TVL sebesar $223B memperkuat proposisi nilai berbasis utilitas Ethereum. - Dominasi Bitcoin turun ke 56,54% karena institusi mengalokasikan $7.88B ke Ethereum, menandakan pergeseran modal yang nyata.
Kenaikan Ethereum pada tahun 2025 telah mendefinisikan ulang struktur pasar kripto, didorong oleh adopsi institusional, kejelasan regulasi, dan momentum on-chain. Seiring open interest pada derivatif Ethereum melonjak ke level tertinggi sepanjang masa dan dominasi Bitcoin menurun, utilitas jaringan dan dinamika deflasi Ethereum membentuk kembali alokasi modal. Pergeseran ini menandakan titik infleksi strategis bagi investor, yang memerlukan penyeimbangan ulang menuju eksposur berbasis Ethereum.
Pasar Derivatif: Barometer Kepercayaan Institusional
Pasar derivatif Ethereum telah menjadi landasan partisipasi institusional. Pada Agustus 2025, open interest (OI) CME Ether Futures melampaui $10 miliar, dengan 101 pemegang OI besar—rekor baru—yang menunjukkan keterlibatan profesional yang kuat [1]. Tonggak ini disertai dengan 500.000 kontrak micro Ether terbuka dan $1 miliar dalam notional options OI, mencerminkan ekosistem yang semakin matang [1]. Rasio open interest ETH/BTC mencapai level tertinggi sepanjang masa, dengan Ethereum menguasai 40% dari total OI kripto pada Q2 2025 [4].
Peningkatan ini didorong oleh dukungan regulasi, seperti CLARITY Act 2025, yang mengklasifikasikan ulang Ethereum sebagai utility token dan membuka hasil staking sebesar 3,8% APY [2]. Keunggulan hasil ini dibandingkan model Bitcoin yang tanpa hasil menarik arus masuk ETF sebesar $9,4 miliar untuk Ethereum, dibandingkan dengan $548 juta untuk Bitcoin [1]. Sementara itu, ETF Bitcoin mencatat arus keluar bersih sebesar $803 juta pada Agustus 2025, menyoroti pergeseran modal menuju Ethereum [1].
Momentum On-Chain: Dinamika Deflasi dan Utilitas
Metrik on-chain Ethereum memperkuat daya tarik institusionalnya. Pada Agustus 2025, jaringan ini memproses 1,74 juta transaksi harian, dengan 680.000 alamat aktif, mencerminkan peningkatan 43,83% dari tahun ke tahun [1]. Biaya gas turun menjadi $3,78 dari $18 pada 2022, didorong oleh solusi Layer 2 seperti Arbitrum dan zkSync, yang kini menangani 60% volume Ethereum [1].
Partisipasi staking mencapai 29,4% dari total suplai (35,5 juta ETH di-stake), menghasilkan hasil tahunan antara 3% hingga 14% [3]. Investor institusional kini mengendalikan 7% dari suplai, semakin memperkuat peran Ethereum sebagai aset penghasil hasil [1]. Dinamika deflasi, termasuk pembakaran EIP-1559 dan penguncian staking, menciptakan kontraksi suplai beredar tahunan sebesar 0,5%, memperketat likuiditas dan mendorong tekanan harga ke atas [3].
Total Value Locked (TVL) Ethereum di DeFi mencapai $223 miliar pada Juli 2025, dengan jaringan menguasai 53% aset dunia nyata (RWA) yang ditokenisasi [1]. Pertumbuhan berbasis utilitas ini diperkuat oleh tingkat keuntungan pemegang sebesar 97% dan rasio Network Value to Transactions (NVT) sebesar 37, menandakan infrastruktur yang undervalued dan kepercayaan pemegang yang kuat [1].
Dominasi Bitcoin dan Realokasi Altcoin
Dominasi Bitcoin, indikator utama sentimen pasar, turun menjadi 56,54% pada akhir Agustus 2025—terendah sejak Februari 2025 [2]. Penurunan ini mencerminkan realokasi strategis modal dari Bitcoin ke Ethereum dan altcoin, didorong oleh adopsi institusional serta inovasi di DeFi dan NFT. Pangsa pasar Ethereum naik dari 9,2% menjadi 14,4% antara Juli dan Agustus 2025, sementara dominasi Bitcoin turun dari 64,5% menjadi 57,5% [5].
Ketahanan pasar altcoin, yang mencapai $1,6 triliun pada September 2025, menyoroti peran Ethereum sebagai katalis adopsi kripto yang lebih luas [6]. Treasury institusional, seperti BitMine milik Tom Lee, mengakumulasi 1,7 juta ETH ($7,88 miliar), semakin mengurangi suplai dan meningkatkan kelangkaan [5]. Sementara itu, kebangkitan Bitcoin ke dominasi 64% pada Q3 2025 menegaskan peran dasarnya, namun keunggulan hasil dan utilitas Ethereum memposisikannya sebagai aset pengganda dalam portofolio yang terdiversifikasi [2].
Penyeimbangan Ulang Strategis Menuju Ethereum
Kombinasi adopsi institusional berbasis derivatif, mekanisme deflasi on-chain, dan penurunan dominasi Bitcoin menghadirkan alasan kuat untuk menyeimbangkan ulang portofolio menuju Ethereum. Dengan arus masuk ETF, hasil staking, dan utilitas DeFi yang memperkuat proposisi nilainya, Ethereum diposisikan untuk mengungguli Bitcoin dalam jangka pendek. Investor sebaiknya mempertimbangkan untuk meningkatkan eksposur ke aset berbasis Ethereum, termasuk spot ETF, protokol staking, dan platform DeFi, guna memanfaatkan pergeseran struktural ini.
Sumber:
[1] Ether Futures Open Interest on CME Hits Record $10B
[2] The Surge in CME Ether Futures Open Interest and Its Implications
[3] State of Ethereum Q2 2025
[4] Ethereum's Path to $5000: Whale Activity and Derivative Dynamics
[5] Institutional interest drives Ethereum growth as CME
[6] Altcoin Season 2025: Is Now the Time to Reallocate Capital
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai



Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








