Pusat penelitian di bawah Korbit telah merilis laporan yang menganalisis dampak kebijakan baru pemerintahan Trump terhadap pasar keuangan dan pasar aset virtual, serta potensi efek perubahan struktural di komite utama di kedua majelis Kongres terhadap aset virtual.
Laporan tersebut menyatakan bahwa tujuan awal kebijakan fiskal pemerintahan Trump adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi ada risiko memperluas defisit fiskal dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter dapat mempengaruhi suku bunga jangka pendek, sehingga berdampak positif pada pasar saham. Kebijakan regulasi diharapkan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi operasi bisnis dengan melonggarkan regulasi di sektor energi, keuangan, dan konsumen, yang dapat menyebabkan inflasi dan hasil utang nasional yang lebih rendah dalam jangka pendek.
Laporan tersebut memprediksi bahwa dengan Partai Republik mengendalikan baik Senat maupun Dewan Perwakilan Rakyat, perubahan positif akan terjadi di industri aset virtual. Di antaranya, Senat memainkan peran penting dalam menyetujui kepala lembaga regulasi utama dan mengesahkan undang-undang. Analisis tersebut percaya bahwa jika undang-undang aset virtual yang tertunda disahkan oleh perwakilan Senat dan Dewan, kejelasan pengembangan dalam industri ini akan meningkat.
Selain itu, Komite Keuangan Senat AS, Komite Jasa Keuangan Dewan, dan Komite Pertanian dari kedua majelis dianggap sebagai lembaga kunci yang memainkan peran signifikan dalam merumuskan kebijakan aset virtual. Analisis tersebut juga menyatakan bahwa akan memerlukan waktu sebelum legislasi komprehensif selesai dan arah kebijakan spesifik ditentukan. (Zdnet)