Pelantikan Trump mungkin menjadi upacara paling termiliterisasi dalam sejarah Amerika

Menurut sebuah laporan yang dirilis pada hari Senin, pelantikan kedua Presiden terpilih Trump bisa menjadi yang paling termiliterisasi dalam sejarah Amerika.

Badan Keamanan Nasional AS memperingatkan bahwa meskipun saat ini tidak ada ancaman spesifik yang kredibel, pelantikan Trump akan menjadi "target potensial bagi ekstremis kekerasan". Potensi pelaku kriminal, terutama mereka yang "tidak puas dengan pemilihan", mungkin melihat pelantikan presiden terpilih sebagai "kesempatan terakhir mereka untuk mempengaruhi hasil pemilihan melalui kekerasan," tulis sekelompok badan intelijen dan penegak hukum dalam penilaian ancaman yang tidak diungkapkan.

Menurut informasi dari pejabat AS yang dikutip oleh The Daily Telegraph, hampir 7.800 tentara akan berpatroli di Washington D.C. bersama dengan jumlah polisi yang hampir sama untuk memastikan "transisi kekuasaan yang damai". Surat kabar tersebut juga mengungkapkan rencana untuk mengerahkan dua kantor lapangan FBI, banyak drone, dan setidaknya 30 mil pagar untuk melindungi Trump dan tamu yang menghadiri pelantikannya dari potensi ancaman kekerasan termasuk para pemimpin global dan pembuat undang-undang senior dari seluruh Amerika.