Analisis: Kinerja Buruk Dana Likuiditas Cryptocurrency, Dana Beralih ke Token Berkualitas Tinggi

Menurut laporan dari Jinse, dana likuiditas cryptocurrency telah menunjukkan kinerja yang buruk sejauh ini di tahun 2025, dengan kerugian mencapai hingga 70%, seperti yang diungkapkan oleh beberapa investor (data semacam ini biasanya hanya dibagikan di antara mitra internal dan terbatas). Setelah kuartal pertama yang menantang di tahun 2025, investor dana likuiditas sekarang berkonsentrasi pada sejumlah kecil proyek investasi dengan keyakinan tinggi. Dalam siklus ini, dasar-dasar fundamental daripada tren pasar menjadi pendorong keputusan investasi. Sebagian besar dana likuiditas mulai kuat di awal tahun, tetapi menderita parah ketika pasar keuangan, termasuk cryptocurrency, terpengaruh oleh gejolak yang lebih luas, dari kebijakan tarif hingga ketidakpastian makroekonomi. "Beberapa minggu pertama tahun ini sangat kuat, tetapi mulai pertengahan Januari, seluruh pasar altcoin mulai runtuh."

Rob Hadick, seorang Mitra Umum di Dragonfly, menyatakan, "Bitcoin telah turun sekitar 10% tahun ini, Solana (SOL) turun sekitar 30%, Ethereum (ETH) turun sekitar 50%, dan situasinya lebih buruk untuk banyak altcoin, membuat dana sulit menemukan tempat yang aman." Jack Platts, pendiri Hypersphere Ventures, mencatat bahwa sebagian besar dana likuiditas banyak berinvestasi di Solana pada tahun 2024, yang telah menyeret turun pengembalian mereka sejauh tahun ini. Beberapa kerugian telah diantisipasi. Dengan Bitcoin menjadi lebih mudah diakses oleh investor institusi melalui ETF, manajer dana yang dikelola secara aktif sering secara eksplisit diinstruksikan untuk tidak memegang Bitcoin. Cosmo Jiang, Mitra Umum di Pantera Capital, menyebutkan bahwa investor mencari paparan terhadap aset di luar Bitcoin dan bahkan Ethereum melalui dana likuiditas.