Menurut laporan dari Jinse Finance, analisis The Kobeissi Letter menunjukkan bahwa dalam 45 hari, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 30 tahun melonjak 100 basis poin, mencapai rekor 3,20%. Ini berarti bahwa lebih dari $500 miliar obligasi pemerintah Jepang bertenor 40 tahun yang aman telah jatuh lebih dari 20% dalam enam minggu. Perlu dicatat, dua tahun lalu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 40 tahun sekitar 1,3%, dan saat ini 3,5%. The Kobeissi Letter menyatakan bahwa lonjakan ini dimulai dengan perubahan kebijakan signifikan oleh Bank of Japan (BOJ). Setelah bertahun-tahun membeli obligasi, BOJ berhenti membeli obligasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak pasokan obligasi masuk ke pasar, sehingga mendorong imbal hasil naik. Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang memperingatkan bahwa situasi fiskal negara tersebut lebih buruk daripada Yunani. Seiring melambatnya ekonomi Jepang dan meningkatnya ketidakpastian, imbal hasil semakin meningkat. Ini akan menyebabkan kerusakan signifikan pada ekonomi Jepang.