Jakarta, Pintu News – Lightchain AI (LCAI) muncul sebagai pesaing baru dalam ekosistem blockchain, dengan fokus pada integrasi kecerdasan buatan secara mendalam ke dalam infrastruktur blockchain. Dengan pendekatan inovatif, Lightchain AI bertujuan untuk mengatasi keterbatasan yang dihadapi oleh platform seperti Ethereum dan Solana, khususnya dalam hal skalabilitas, biaya transaksi, dan kemampuan AI.
Lightchain AI memperkenalkan mekanisme konsensus baru bernama Proof of Intelligence (PoI), yang memberikan insentif kepada node jaringan untuk melakukan perhitungan AI yang bernilai, seperti pelatihan model dan inferensi. Hal ini berbeda dengan mekanisme Proof of Stake (PoS) pada Ethereum atau Proof of History (PoH) pada Solana.
Selain itu, Lightchain AI mengembangkan Artificial Intelligence Virtual Machine (AIVM), yang memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) berbasis AI dengan dukungan untuk framework populer seperti TensorFlow dan PyTorch.
Dengan harga presale sekitar $0,007 (sekitar Rp113), Lightchain AI menarik perhatian investor yang mencari peluang di tahap awal. Model tokenomik deflasi yang diterapkan, di mana token dibakar dalam setiap transaksi, bertujuan untuk meningkatkan kelangkaan dan nilai token seiring waktu. Sebanyak 40% dari total pasokan token dialokasikan untuk peserta presale, dengan 28,5% lainnya untuk hadiah staking , menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan komunitas dan keamanan jaringan.
Lightchain AI dirancang untuk mendukung aplikasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, logistik, dan energi. Dengan kemampuan untuk memproses data secara real-time dan analitik prediktif, platform ini menawarkan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam berbagai industri. Fitur interoperabilitas lintas rantai juga memungkinkan integrasi dengan jaringan blockchain lain, memperluas jangkauan dan utilitasnya.
Sementara Ethereum menghadapi tantangan dalam hal biaya transaksi yang tinggi dan skalabilitas, dan Solana mengalami masalah terkait keandalan jaringan, Lightchain AI menawarkan alternatif dengan fokus pada efisiensi, biaya rendah, dan integrasi AI. Meskipun masih dalam tahap awal, pendekatan inovatif Lightchain AI memberikan potensi untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem blockchain masa depan.
Baca Juga: Penurunan Aktivitas XRP Ledger Mencapai 90%: Apa Dampaknya?
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage , trading btc futures , eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: