Malaysia telah meluncurkan inisiatif Digital Asset Innovation Center, yang akan berfungsi sebagai regulatory sandbox, memungkinkan perusahaan fintech dan aset digital untuk menguji teknologi baru di bawah pengawasan bank sentral negara tersebut. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan inisiatif ini pada hari Selasa di Sasana Symposium 2025 di Kuala Lumpur. Ia menggambarkan pusat ini sebagai “awal dari babak baru” bagi ekonomi digital Malaysia. Ibrahim menjelaskan bahwa sandbox ini akan memungkinkan eksplorasi berbagai use case seperti pembayaran terprogram, stablecoin yang didukung ringgit, dan pembiayaan rantai pasok dalam lingkungan yang terkontrol.