Menurut dokumen rancangan, Jepang akan mengurangi penerbitan obligasi pemerintah yang dijadwalkan untuk tahun fiskal 2025/2026 sebesar 500 miliar yen dari total yang direncanakan sebelumnya, sehingga menjadi 171,8 triliun yen. Jumlah penerbitan obligasi pemerintah bertenor 20 tahun dan 30 tahun masing-masing akan dipangkas sebesar 900 miliar yen, menjadi 11,1 triliun yen dan 8,7 triliun yen. Jepang akan meningkatkan penerbitan obligasi pemerintah bertenor dua tahun, serta surat utang negara diskonto bertenor satu tahun dan enam bulan, masing-masing sebesar 600 miliar yen. Jumlah obligasi pemerintah yang ditawarkan kepada rumah tangga akan dinaikkan sebesar 500 miliar yen, sehingga totalnya menjadi 5,1 triliun yen. Rencana penerbitan yang telah direvisi ini akan diajukan kepada dealer utama untuk dibahas dalam pertemuan pada hari Jumat. Langkah ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran pasar terkait ketidakseimbangan penawaran dan permintaan, karena permintaan lelang baru-baru ini lemah dan imbal hasil obligasi ultra-jangka panjang melonjak ke rekor tertinggi bulan lalu. Ada juga pertimbangan untuk membeli kembali sebagian obligasi pemerintah Jepang ultra-jangka panjang yang telah diterbitkan sebelumnya dengan suku bunga rendah guna memperbaiki keseimbangan penawaran dan permintaan. (Jin10)