Trump: Jika The Fed Turunkan Suku Bunga ke 1%-2%, Ia Mungkin "Tidak Memecat" Powell
Menurut ChainCatcher yang mengutip Jinshi Data, Presiden AS Trump memposting di media sosial: "'Tuan Terlambat' Powell mengeluhkan masalah biaya, dan sebagian besar biaya tersebut disebabkan oleh 'pemerintah' palsu Biden. Namun, dia seharusnya bisa melakukan pekerjaan terbesar dan paling luar biasa untuk negara kita dengan membantu menurunkan suku bunga—jika dia bisa menurunkan suku bunga ke tingkat yang wajar, yaitu 1% hingga 2%, maka 'orang bodoh' ini bisa menghemat hingga $1 triliun per tahun untuk Amerika Serikat."
"Saya sepenuhnya memahami bahwa kritik keras saya terhadapnya membuatnya semakin sulit melakukan apa yang seharusnya dia lakukan (yaitu, memangkas suku bunga), tetapi saya sudah mencoba segala cara yang mungkin. Saya pernah bersikap ramah, saya pernah bersikap netral, dan saya juga pernah berkata tajam—namun bersikap ramah dan netral tidak berhasil! Dia adalah orang yang bodoh dan jelas merupakan lawan saya, dan seharusnya tidak pernah berada di posisi itu. Dulu saya mendengarkan orang yang salah, dan Biden juga seharusnya tidak mengangkatnya kembali. Saat ini, kita hampir tidak mengalami inflasi, ekonomi kita berjalan sangat baik, dan dengan pendapatan tarif yang besar serta pabrik-pabrik yang dibangun di seluruh negeri, ekonomi akan segera menjadi lebih makmur dari sebelumnya."
"Jika dia benar-benar peduli pada inflasi atau masalah lain, yang perlu dia lakukan hanyalah menurunkan suku bunga agar kita bisa mendapat manfaat dari biaya bunga yang lebih rendah; jika 'faktor lain' itu benar-benar muncul di masa depan (yang saya ragukan!), maka tinggal naikkan lagi suku bunganya. Tapi jangan bilang Anda pikir inflasi akan muncul di suatu waktu di masa depan, karena sekarang belum ada—dan kalau memang muncul, ya naikkan saja suku bunganya! Saya tidak mengerti mengapa komite tidak menyingkirkan orang bodoh ini! Mungkin, hanya mungkin, saya harus mempertimbangkan kembali untuk memecatnya? Tapi bagaimanapun juga, masa jabatannya hampir habis!"
