Menurut laporan Jinse Finance yang mengutip CCTV News, pada 22 Juni waktu setempat, seorang pejabat senior AS mengakui bahwa serangan pembom B-2 terhadap fasilitas nuklir Fordow milik Iran tidak menghancurkan lokasi yang dijaga ketat tersebut, namun menyebabkan kerusakan yang signifikan. Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Hegseth menggelar konferensi pers terkait serangan AS ke Iran. Hegseth menyatakan bahwa Amerika Serikat telah menghancurkan program nuklir Iran, namun operasi tersebut tidak menargetkan militer maupun rakyat Iran. Pada konferensi pers yang sama, Ketua Kepala Staf Gabungan Kane mengatakan bahwa lebih dari 125 pesawat AS, termasuk pembom siluman B-2, turut ambil bagian dalam operasi tersebut.