Menurut laporan dari Jinse Finance, sebuah survei yang dilakukan oleh Deutsche Bank pada bulan Juni mengungkapkan bahwa konsumen Amerika merupakan kelompok pengguna terbesar mata uang kripto, yang sebagian besar terdiri dari pria dan individu muda yang kaya. Bulan lalu, tingkat adopsi mata uang kripto di Amerika Serikat mencapai 17%, melampaui Inggris yang sebesar 11% dan Uni Eropa sebesar 10%. Di antara warga Amerika muda berusia 18-34 tahun, tingkat adopsi meningkat dari 24% pada Januari menjadi 29% pada Juni, terutama karena optimisme pasar terhadap prospek kebijakan pro-kripto dari Trump. Di antara responden AS, individu kaya menyumbang 32% dari para pengadopsi mata uang kripto. Selain itu, 23% pria Amerika melaporkan menggunakan mata uang kripto untuk pembayaran atau investasi pribadi, dibandingkan dengan 13% wanita. Konsumen pria umumnya percaya bahwa mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang mata uang kripto dibandingkan rekan wanita mereka.