Ketua Dewan Pengembangan Jasa Keuangan Hong Kong: Stablecoin Tidak Seharusnya Menjadi Instrumen Spekulatif, Tokenisasi Berbagai Aset Diharapkan

BlockBeats News, 20 Juli — Menurut Hong Kong Economic Times, menjelang diberlakukannya “Regulasi Stablecoin” Hong Kong pada 1 Agustus, puluhan perusahaan telah menyatakan niat mereka untuk mengajukan permohonan atau berpartisipasi dalam bisnis terkait stablecoin. Dalam konferensi pers laporan tahunan, Ketua Dewan Pengembangan Jasa Keuangan Hong Kong, Laurence Li, menyatakan bahwa stablecoin seharusnya tidak menjadi objek spekulasi. Ia menekankan bahwa digitalisasi pasar aset adalah upaya jangka panjang, dan stablecoin seharusnya berperan sebagai penstabil, bukan dipandang dari perspektif jangka pendek. Ia percaya bahwa laju perkembangan Hong Kong saat ini termasuk yang terdepan dibandingkan pusat keuangan lainnya.

Laurence Li, yang juga CEO bisnis internasional Standard Chartered, menunjukkan bahwa, sejauh pengetahuannya, Otoritas Moneter Hong Kong baru akan mulai menerima aplikasi penerbit pada bulan Agustus. Stablecoin hanyalah salah satu aspek dari digitalisasi pasar keuangan Hong Kong, yang memungkinkan “tokenisasi” mata uang transaksi. Ia meyakini bahwa langkah selanjutnya adalah tokenisasi berbagai aset lainnya, namun proses pengembangannya akan memakan waktu dan tidak akan membuat Hong Kong sepenuhnya “tertokenisasi” dalam waktu 24 jam.